KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 178 TAHUN 1979
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM
GERAKAN PRAMUKA
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Menimbang
: 1. bahwa kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka merupakan salah satu alat
pendidikan untuk membiasakan selalu berbuat dengan tertib dan menanamkan rasa
cinta tanah air, disiplin, gotong ronyong, rasa tanggung jawab dan takwa kepada
Tuhan Yang Mahaesa ;
2. bahwa kegiatan
upacara dalam Gerakan Pramuka belum diatur secara seragam, sehingga belum dapat
berfungsi sebagai alat pendidikan yang berdaya guna dan tepat guna ;
3. bahwa berkenaan
dengan itu perlu ditetapkan Petunjuk Penyelenggaraan Upacara dalam Gerakan
Pramuka.
Mengingat
: 1. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1978, di Bukittinggi,
Sumatera Barat.
2. Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka Pasal 26, tentang pelantikan, pengukuhan dan perestuan.
Memperhatikan: 1.
Keputusan-keputusan Rapat Kwartir Nasional tanggal 17 September 1979.
2. Keputusan-keputusan
Rapat Kwartir Nasional Harian tanggal 14 September 1979.
3. Saran-saran dari Staf
Kwartir Nasional.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Berlakunya Petunjuk Penyelenggaraan Upacara
dalam Gerakan Pramuka seperti tertera dalam lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Menginstruksikan kepada semua jajaran Gerakan
Pramuka menyebar lusakan keputusan ini, agar upacara-upacara dalam lingkungan
Gerakan Pramuka dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Keempat : Apabila ternyata dikelak kemudian hari ada
kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan pembetulan seperlunya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27 Oktober
1979
Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka,
Ketua,
BAB VII
UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENGGALANG
Pt. 30. Macam upacara di Pasukan Penggalang
Macam upacara di Pasukan
Penggalang meliputi :
a. Upacara Pembukaan
Latihan
b. Upacara Penutupan
Latihan
c. Upacara Pelantikan
d. Upacara Kenaikan
Tingkat
e. Upacara Pemberian
Tanda Kecakapan Khusus
f. Upacara Pindah ke
Golongan Penggalang.
Pt. 31. Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang
Upacara Pembukaan
Latihan Pasukan Penggalang adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan
kebersihan dan kerapihan anggota oleh Pratama.
b. Regu petugas
menyiapkan perlengkapan upacara
c. Pratama mengumpulkan
anggotanya untuk membentuk angkare di hadapan tiang bendera.
d. Pratama mencek
petugas-petugas upacara, sesudah beres lalu menjemput Pembina Penggalang.
e. Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) mengambil tempat di hadapan pasukan, para Pembantu Pembina
berada di belakang Pembina Upacara (Pembina Penggalang) dalam bentuk bersaf.
f. Sesudah memimpin
penghormatan, Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina
Penggalang) kemudian kembali ke regunya.
g. Pengibaran Sang Merah
Putih oleh petugas.
h. Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) membaca Pancasila ditirukan oleh anggota pasukan.
i. Pembacaan Dasaidarma.
j. Kata pengantar
Pembina Upacara (Pembina Penggalang) tentang tema latihan dan sebagainya.
k. Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) memimpin doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
l. Pasukan diserahkan
kepada Pratama untuk melanjutkan acara.
m. Pratama memimpin
penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang).
n. 1) Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya terus siap
melaksanakan latihan.
2) Pratama membubarkan
barisan, terus siap mengikuti kegiatan latihan.
Pt. 32. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penggalang
Jalannya Upacara
Penutupan Latihan Peasukan Penggalang adalah sebagai berikut :
a. Kerapihan setiap
anggota.
b. Pratama memanggil
anggota pasukan untuk membentuk formasi angkare menghadap bendera.
c. Pembina Penggalang
dijemput Pratama kemudian mengambil tempat di hadapan pasukan diikuti oleh para
Pembantu Pembina.
d. Sesudah mempimpin
penghormatan Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara, kemudian
kembali ke regunya.
e. Petugas bendera
menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan, Pembina Upacara memimpin
penghormatannya.
f. Pengumuman tentang
regu petugas upacara untuk latihan yang akan datang, dilanjutkan dengan
penyerahan pasukan kepada Pratama.
g. Pembina Upacara
memimpin berdoa.
h. 1) Pratama maju satu
langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara kemudian membubarkan
barisan.
2) Pembina Penggalang
mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya terus bubar.
Pt. 33. Upacara Pelantikan Calon Penggalang menjadi Penggalang Ramu
Upacara Pelantikan Calon
Penggalang menjadi Penggalang Ramu dilaksanakan sebagai berikut :
a. Setelah acara berdoa
Calon Penggalang yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin Regunya ke hadapan
Pembina Penggalang kemudian pengantar kembali ke regunya.
b. Penggalang yang sudah
dilantik maju satu langkah.
c. Tanya jawab tentang
Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu antara Pembina Penggalang dan calon yang
akan dilantik.
d. Calon yang akan
dilantik berdoa diikuti anggota pasukan dipimpin oleh Pembina Penggalang.
e. Sang Merah Putih
dibawa petugas ke sebelah kanan depan dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah
Putih masuk ke tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama.
f. 1) Calon secara
sukarela mengucapkan janji Trisatya dengan tangan kanannya memegang ujung
Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya.
2) Pada waktu ucapan
janji anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama.
g. Penyematan
tanda-tanda disertai nasehat dari Pembina Penggalang.
h. Pratama maju satu
langkah lalu memimpin penghormatan kepada Penggalang yang baru dilantik,
diteruskan pemberian ucapan selamat dari anggota pasukan.
i. Pemimpin regu
menjemput anggotanya yang baru dilantik.
j. Pembina menyerahkan
pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara latihan.
k. Pratama memimpin
penghormatan pasukan kepada Pembina Penggalang, kemudian membubarkan barisan.
Pt. 34. Upacara Kenaikan
Tingkat dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke
Penggalang Terap
Upacara Kenaikan Tingkat
dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke
Penggalang Terap dilaksanakan sebagai berikut :
a. Dilakukan serangkai
dengan Upacara Pembukaan Latihan.
b. Penggalang yang akan
naik tingkat mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Penggalang.
c. Penggalang Rakit dan
atau Penggalang Terap maju selangkah.
d. Tanya jawab tentang
syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan, antara Pembina dan Penggalang
yang akan naik tingkat.
e. Petugas bendera
membawa Sang Merah Putih ke sebelah kanan depan dari Pembina Penggalang. Waktu
Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin
Pratama atau petugas.
f. 1) Penggalang yang
akan naik tingkat mengulang ucapan janji Trisatya dituntun Pembina Penggalang
dengan tangan kanannya memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di
dada kiri tepat dengan jantungnya.
2) Pada waktu Trisatya
diucapkan, anggota pasukan memberi hormat dipimpin oleh Pratama atau petugas.
g. Pelepasan tanda
kecakapan umum lama dan penyematan tanda kecakapan umum baru, diiringi nasehat
pembina.
h. Penghormatan pasukan
kepada Penggalang yang baru naik tingkat dipimpin Pratama atau petugas,
dilanjutkan pemberian selamat dari anggota pasukan, kemudian kembali ke tempat
masing-masing termasuk Penggalang yang naik tingkat.
i. Pembina Penggalang
memimpin berdoa sesuai denganagama dan kepercayaan masing-masing.
j. Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara
latihan.
k. Pratama maju satu
langkah lalu memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina
Penggalang) kemudian membubarkan barisan.
l. Pembina Penggalang
mengucapklan terimakasih kepada para pembantunya diteruskan dengan acara
latihan.
Pt. 35. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penggalang
Kepada Penggalang yang
telah memenuhi syarat kecakapan khusus dalam rangkaian Upacara Pembukaan
Latihan dengan cara sebagai berikut :
a. Penggalang yang akan
menerima tanda kecakapan khusus mengambil tempat berhadapan dengan Pembina
Upacara (Pembina Penggalang).
b. Para Penggalang yang
telah memiliki anda kecakapan khusus maju satu langkah.
c Tanya jawab tentang
syarat kecakapan khusus antara Pembina Penggalang dengan Penggalang yang akan
menerima tanda itu.
d Penyematan tanda
kecakapan khusus oleh Pembina Upacara (Pembina Penggalang) disertai nasehat
seperlunya dan pemberian surat keterangan.
e Pratama atau petugas
memimpin penghormatan kepada Penggalang yang menerima tanda kecakapan khusus,
dilanjutkan dengan pemberian selamat oleh anggota pasukan, kemudian semua
kembali ketempat.
f. Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) menyerahkan Pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara.
g. 1) Pratama maju satu
langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara.
2) Pembina Penggalang
mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya dilanjutkan dengan acara
latihan.
3) Pratama membubarkan
barisan.
Pt. 36. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang
Bagi Pramuka Penggalang
yang telah berumur 16 tahun dan harus dipindahkan ke golongan Pramuka Penegak
dengan tata cara sebagai berikut :
a. Di laksanakan dalam rangkaian
Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang dan Upacara Pembukaan Latihan
Ambalan Penegak.
b. Penggalang yang akan
pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Upacara (Pembina
Penggalang).
c. Nasehat dan
penjelasan Pembina Upacara (Pembina Penggalang) bahwa kepindahannya bukan
karena kecakapannya, melainkan karena usia dan perkembangan jiwanya
d. Penggalang yang akan
pindah golongan minta diri kepada anggota pasukannya.
e. Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) mengantar Penggalang yang bersangkutan ke Ambalan Penegak.
f. Serah terima anggota
antara Pembina Penggalang dan Pembina Penegak.
g. Pembina Penggalang
kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara latihannya.
h. Acara penerimaan
anggota di ambalan disesuaikan dengan adat yang berlaku di ambalan itu.
i. Anggota baru
diserahkan kepada sangga yang akan menerimanya.
j. Pembina Penegak
menyerahkan kembali ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara latihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar