Sejarah Awal
Sebagai
Negara yang berdasarkan hukum, tentu saja Indonesia memiliki konstitusi yang
dikenal dengan undang-undang dasar 1945. Eksistensi Undang-Undang Dasar 1945
sebagai konstitusi di Indonesia mengalami sejarah yang sangaat panjang hingga
akhirnya diterima sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan ketatanegaraan di
Indonesia.
Dalam
sejarahnya, Undang-Undang Dasar 1945 dirancing sejak 29 Mei 1945 sampai 16 Juni
1945 oleh
badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa jepang dikenal dengan dokuritsu zyunbi tyoosakai yang beranggotakan 21 orang, diketuai Ir. Soekarno dan Drs. Moh, Hatta sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa, 3 orang dari Sumatra dan masing-masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda kecil. Badan tersebut (BPUPKI) ditetapkan berdasarkan maklumat gunseikan nomor 23 bersamaan dengan ulang tahun Tenno Heika pada 29 April 1945 (Malian, 2001:59)
badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa jepang dikenal dengan dokuritsu zyunbi tyoosakai yang beranggotakan 21 orang, diketuai Ir. Soekarno dan Drs. Moh, Hatta sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa, 3 orang dari Sumatra dan masing-masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda kecil. Badan tersebut (BPUPKI) ditetapkan berdasarkan maklumat gunseikan nomor 23 bersamaan dengan ulang tahun Tenno Heika pada 29 April 1945 (Malian, 2001:59)
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun
rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28
Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara"
yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni
1945, 38 anggota BPUPKI
membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam
Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah
dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam
bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah
Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus
1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Nama Badan ini tanpa kata
"Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di
Sumatera ada BPUPK untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli
1945. Tanggal 18 Agustus
1945, PPKI mengesahkan UUD 1945
sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA KONSTITUSI
UUD 1945.
Undang-Undang Dasar 1945 dirancang
sejak 29 Mei 1945 sampai 16 Juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ) yang beranggotakan 21 orang,
diketuai Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua dengan 19 orang
anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa, 3 orang dari Sumatera dan
masing-masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda Kecil.
Badan ini kemudian menetapkan tim
khusus yang bertugas menyusun konstitusi bagi Indonesia merdeka yang kemudian
dikenal dengan nama Undang-Undang 1945 ( UUD ‘45 ). Para tokoh perumus itu
adalah : dr. Radjiman Widiodiningrat, Ki Bagus Hadikoesoemo, Oto
Iskandardinata, Pangeran Purboyo, Pangeran Soerjohamidjojo, Soetardjo
Kartohamidjojo, Prof. Dr. Mr. Soepomo, Abdul Kadir, Drs. Yap Tjwan Bing, Dr.
Mohammad Amir ( Sumatera ), Mr. Abdul Abbas ( Sumatera ), Dr. Ratulangi, Andi
Pangerang ( keduanya dari Sulawesi ), Mr. Latuharhary, Mr. Pudja ( Bali ), A H.
Hamidan ( Kalimantan ), R.P. Soeroso, Abdul Wachid Hasyim dan Mr. Mohammad
Hassan ( Sumatera ).
Latar belakang terbentuknya
konstitusi ( UUD 1945 ) bermula dari janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan
bangsa Indonesia di kemudian hari. Janji tersebut antara lain berisi ; “Sejak
dari dahulu, sebelum pecahnya peperangan Asia Timur Raya, Dai Nippon sudah
mulai berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintahan Hindia
Belanda. Tentara Dai Nippon dengan serentak menggerakkan angkatan perangnya,
baik di darat, laut, maupun udara, untuk mengakhiri kekuasaan penjajahan
Belanda”.
Sejak saat itu Dai Nippon Teikoku
memandang bangsa Indonesia sebagai saudara muda serta membimbing bangsa
Indonesia dengan giat dan tulus ikhlas di semua bidang, sehingga diharapkan
kelak bangsa Indonesia siap untuk berdiri sendiri sebagai bangsa Asia Timur
Raya.
Namun janji tinggalah janji,
penjajah tetaplah penjajah yang selalu ingin lebih lama menindas dan menguras
kekayaan bangsa Indonesia. Setelah Jepang dipukul mundur tentara sekutu, Jepang
tak lagi ingat akan janjinya. Setelah menyerah tanpa syarat kepada sekutu,
rakyat Indonesia lebih bebas dan leluasa untuk berbuat dan tidak bergantung
pada Jepang sampai saat kemerdekaan tiba. Setelah meredeka kebutuhan akan
sebuah konstitusi resmi nampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan segera
harus dirumuskan. Sehingga lengkaplah Indonesia menjadi sebuah negara yang
berdaulat.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 atau
sehari setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (
PPKI ) mengadakan sidangnya yang pertama kali dan menghasilkan beberapa
keputusan sebagai berikut :
1. Menetapkan dan mengesahkan
pembukaan UUD ’45 yang bahannya diambil dari Rancangan Undang-Undang yang
disusun oleh panitia perumus pada tanggal 22 Juni 1945;
2. Menetapkan dan mengesahkan UUD
’45 yang bahannya hampir seluruhnya diambil dari RUU yang disusun oleh Panitia
Perancang UUD tanggal 16 Juni 1945;
3. Memilih ketua persiapan
Kemerdekaan Indonesia Ir. Soekarno sebagai Presiden dan wakil ketua Drs.
Muhammad Hatta sebagai wakil Presiden;
4. Pekerjaan Presiden untuk
sementara waktu dibantu oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang
kemudian menjadi Komite Nasional;
Dengan terpilihnya Presiden dan
wakilnya atas dasar Undang-Undang Dasar 1945 itu, maka secara formil Indonesia
sempurna sebagai sebuah negara, sebab syarat yang lazim diperlukan oleh setiap
negara telah ada yaitu adanya:
a. Rakyat, yaitu bangsa Indonesia;
b. Wilayah, yaitu tanah air
Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke yang terdiri dari 13.500
buah pulau besar dan kecil;
c. Kedaulatan, yaitu sejak
pengucapan proklamasi kemerdekaan Indonesia;
d. Pemerintahan yaitu sejak
terpilihnya Presiden dan wakilnya sebagai pucuk pimpinan pemerintahan negara;
e. Tujuan negara yaitu mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila;
f. Bentuk negara yaitu negara
kesatuan ( pasal 1 ayat 1 UUD ’45 ).
Dalam sejarah konstitusi Indonesia,
Undang-Undang Dasar 1945 pernah tidak berlaku untuk seluruh wilayah Negara
Republik Indonesia yakni antara tanggal 27 Desember 1949 sampai dikeluarkan
Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959, pada masa itu berlaku Konstitusi
Republik Indonesia Serikat ( Konstitusi RIS ) dan pada 1950 memberlakukan
Undang-Undang Dasar Sementara 1950 ( UUDS 1950 ).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar