Pengertian Ruang
Dalam Studi Geografi:
Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan (1981), Nursid Sumaatmadja menjabarkan
definisi ruang. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan
maupun hanya sebagian yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal. Ruang juga
dapat diartikan sebagai wadah dari semua aktivitas manusia, hewan, tumbuhan
yang ada di permukaan bumi. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan
dengan permukaan bumi. Tapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi
permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang terdapat di permukaan bumi
yaitu laut, sungai, danau, ataupun yang ada di bawah permukaan bumi (air tanah)
sampai ke kedalaman tertentu.
Pengertian interaksi antarruang
Pengertian interaksi antarruang
Setiap
ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu
wilayah dengan wilayah yang lain. Tidak ada satu ruangpun yang mempu memenuhi
seluruh kebutuhannya sendiri. Setiap ruang membutuhkan ruang lainnya untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Perbedaan karakteristik ruang tersebut menyebabkan
adanya interaksi antarsatu ruang dengan yang lainnya. Termasuk komunikasi antar
manusia yang tinggal di dalamnya. Interaksi merupakan suatu proses yang
sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik
melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi antarruang adalah suatu
cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi juga permasalahannya dan
keterkaitan suatu ruang dengan ruang-ruang di sekitarnya.
Syarat-syarat interaksi antarruang
Syarat-syarat interaksi antarruang
Ada beberapa kondisi
saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang atau
interaksi keruangan, yaitu:
1. Saling melengkapi
(complementarity) Antara suatu ruang dengan ruang lain saling membutuhkan
sehingga saling melengkapi. Kondisi saling melengkapi dapat terjadi bila antara
satu daerah dengan daerah lain menghasilkan komoditas yang berbeda.
2. Kesempatan antara
(intervening opportunity) Kesempatan antara maksudnya adalah penawaran
alternatif, di mana sebuah ruang menawarkan pilihan yang lebih baik dari ruang
asal atau ruang tujuannya.
3. Kemudahan tranfer
(transferability). Tranfserability juga dapat diartikan sebagai keadaan yang
dapat diserahkan atau dipindahkan.
LETAK
WILAYAH INDONESIA
Apa itu letak geografis? Letak
geografis adalah letak di mana suatu daerah itu dilihat dari kenyataannya
di bumi dan menentukan pula letak posisi antara daerah yang satu dengan daerah
yang lainnya. Nah, kalau secara astronomis, Indonesia terletak di 6o LU
(Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan 95o BT
(Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur).
1. Pengaruh Letak
Geografis Indonesia
Indonesia yang terletak di
antara dua samudera besar mempunya dampak mendapat angin laut yang membawa
banyak hujan. Hal ini pula yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis.
Selain itu, letak
geografis Indonesia juga menyebabkan Indonesia memiliki dua musim.
Hal ini dipengaruhi oleh angin musim yang berhembus tiap enam bulan sekali.
Selain memiliki iklim tropis,
tentu RG Squad tahu, ‘kan, bahwa
Indonesia memiliki keragaman budaya dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan
agama. Hal ini disebabkan oleh letak Indonesia yang berada di cross position. Maksud
dari cross position ini
adalah Indonesia berada di antara persilangan dari dua benua dan dua samudra,
yaitu Benua Asia ke Benua Australia dan Samudra Hindia ke Samudra Pasifik.
Selain itu, Indonesia memiliki mitra dagang dengan negara-negara sekitar karena
lokasi yang strategis dan kegiatan perdagangan pun meningkat.
Hubungan Posisi Geografis dengan Iklim di Indonesia
Faktor - faktor yang mempengaruhi
iklim di
Indonesia antara lain meliputi:
Letak Indonesia di antara dua benua
Pengaruh dari letak Indonesia yang
berada di antara dua benua (Benua Asia dan benua Australia) mengkibatkan wilayah
Indonesia memiliki iklim muson (musim). Secara geografis Indonesia
juga terletak di antara 2 samudera, hal ini jua akan mempunyai pengaruh yaitu
menyebabkan wilayah Indonesia beriklim laut.
Letak Indonesia di daerah khatulistiwa
Iklim yang ada di wilayah Indonesia
adalah berupa iklim tropis yaitu iklim muson laut tropis. Angin muson akan
mempengaruhi iklim muson. Angin muson (musim) adalah merupakan angin yang
secara periodik akan berganti arah untuk setiap setengah tahun. Penjelasan
mengenai pergantian arah tersebut dapat adalah sebagai berikut:
a. Angin muson barat
Matahari akan berada di belahan bumi bagian selatan pada bulan Oktober hingga bulan April, sehingga dengan demikian di wilayah Benua Australia mempunyai tekanan rendah (minimum), sedangkan pada wilayah Benua Asia udaranya bertekanan tinggi (maksimum). Dari kondisi tersebut maka angin akan bertiup dari Benua Asia menuju ke benua Australia. Angin inilah yang sering dikenal sebagai angin muson barat. Angin tersebut akan membawa banyak uap air karena angin muson barat melewati lautan yang luas, sehingga yang terjadi karena banyak mengandung uap air maka antara bulan Oktober hingga April di wilayah Indonesia akan terjadi musim penghujan. Coba teman-teman perhatikan gambar terjadinya angin muson barat berikut ini.
b. Angin muson timur
Berkebalikan dengan angin muson barat, pada bulan April hingga bulan Oktober di wilayah Benua Australia terjadi tekanan udara yang tinggi (maksimum) sedangkan pada wilayah benua Asia udarannya bertekanan rendah (minimum). Dari kondisi tersebut maka terjadi angin yang bertiup dari Benua Australia menuju benua Asia. Angin tersebut dikenal sebagai angin muson timur. Karena angin muson timur hanya melewati lautan sempit, maka angin memiliki sifat kering. Sebagai akibatnya maka pada bulan April hingga bulan Oktober di wilayah Indonesia akan terjadi musim kemarau. Prosesnya angin muson timur dapat dilihat dari gambar berikut ini.
Kita sering mendengar musim pancaroba, teman-teman semua tahukah apa pengertian musim pancaroba? Definisi dari musim pancaroba adalah musim peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau. Musim pancaroba yang terjadi antara musim penghujan ke musim kemarau terjadi pada bulan April sampai bulan Mei. Bagi orang jawa sering dikenal sebagai mangsa mareng. Sedangkan untuk musim pancaroba antara musim kemarau ke musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Oktober. Di jawa disebut juga mangsa labuh. Ciri - ciri musim pancaroba adalah ditandai dengan adanya arah dari angin yang tidak menentu arahnya, hujan yang sedikit tetapi disertai oleh adanya halilintar, terdapat awan mendung tetapi tidak terjadi hujan serta biasanya di badan terasa tidak enak.
Flora dan Fauna Indonesia
Dahulu, pada saat permukaan bumi
sebagian besar masih menyatu (zaman zaman glasial) dimana wilayah
Indonesia pada bagian barat masih menyatu dengan Asia dan wilayah Indonesia
bagian timur masih menyatu dengan Australia. Dengan kedan yang masih menyatu
tersebut maka hewan-hewan yang ada di australia atau di asia dapat dengan mudah
mengalami perpindahan ke wilayah Indonesia. Setelah es mencair maka wilayah
Indonesia menjadi terpisah dengan australia dan asia, terdapat pada
kawasan tertentu yang jenis flora maupun fauna yang mirip dengan hewan yang ada
di kawasan asia dan australia.
Kawasan atau wilayah yang mempunyai keragaman flora dan fauna yang mirip dengan yang ada di Benua Asia disebut sebagai kawasan Asiatis. Kawasan Asiatis di paparan Sunda, meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Pada kawasan asiatis ini dahulunya kawasan Indonesia bagian barat yang menyatu dengan Asia pada saat zaman glasial. Sedangkan untuk wilayah yang mempunyai flora dan fauna yang mirip dengan wilayah australia disebut dengan nama kawasan Australis. Kawasan ini meliputi paparan Sahul terdiri dari Papua dan kepulauan Maluku. Pada kawasan ini merupakan kawasan Indonesia pada bagian timur yang menyatu pada saat zaman glasial dengan Australia. Di antara kawasan tersebut terdapat adanya wilayah/ kawasan yang merupakan kawasan peralihan antara flora dan fauna antara Asia dan Australia. Kawasan peralihan tersebut dinamakan kawasan Australasiatis. Untuk Kawasan Australasiatis adalah wilayah Indonesia pada bagian tengah yang tidak menyatu dengan benua asia dan australia pada saat zaman glasial. Kawasan Australasiatis terdiri atas Sulawesi dan kepulauan di Nusa Tenggara. Di kawasan ini adalah jenis flora dan faunanya hanya dapat ditemukan di daerah Indonesia saja. Ketiga kawasan tersebut terdapat garis tanda pemisah yang disebut garis Wallace dan Webber. Garis Wallace merupakan garis yang memisahkan kawasan flora dan fauna Asiatis dengan kawasan peralihan Australia. Sedangkan untuk garis Webber merupakan garis yang membatasi garis flora dan fauna Australasiatis dengan wilayah Australia.
Kawasan atau wilayah yang mempunyai keragaman flora dan fauna yang mirip dengan yang ada di Benua Asia disebut sebagai kawasan Asiatis. Kawasan Asiatis di paparan Sunda, meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Pada kawasan asiatis ini dahulunya kawasan Indonesia bagian barat yang menyatu dengan Asia pada saat zaman glasial. Sedangkan untuk wilayah yang mempunyai flora dan fauna yang mirip dengan wilayah australia disebut dengan nama kawasan Australis. Kawasan ini meliputi paparan Sahul terdiri dari Papua dan kepulauan Maluku. Pada kawasan ini merupakan kawasan Indonesia pada bagian timur yang menyatu pada saat zaman glasial dengan Australia. Di antara kawasan tersebut terdapat adanya wilayah/ kawasan yang merupakan kawasan peralihan antara flora dan fauna antara Asia dan Australia. Kawasan peralihan tersebut dinamakan kawasan Australasiatis. Untuk Kawasan Australasiatis adalah wilayah Indonesia pada bagian tengah yang tidak menyatu dengan benua asia dan australia pada saat zaman glasial. Kawasan Australasiatis terdiri atas Sulawesi dan kepulauan di Nusa Tenggara. Di kawasan ini adalah jenis flora dan faunanya hanya dapat ditemukan di daerah Indonesia saja. Ketiga kawasan tersebut terdapat garis tanda pemisah yang disebut garis Wallace dan Webber. Garis Wallace merupakan garis yang memisahkan kawasan flora dan fauna Asiatis dengan kawasan peralihan Australia. Sedangkan untuk garis Webber merupakan garis yang membatasi garis flora dan fauna Australasiatis dengan wilayah Australia.
Persebaran flora di Indonesia
Negara Indonesia kaya akan flora dan
fauna, hal ini dapat dibuktikan dengan terdapat jenis flora sekitar 4.000-an
jenis pohon-pohonan, 1.500-an jenis pakis-pakisan, dan 5.000-an jenis anggrek.
Hal yang mempengaruhi adanya keberagaman jenis flora ini adalah kondisi iklim,
jenis tanah, keadaan air, topografi yang ada untuk masin-masing daerah.
Berikut merupakan pembagian jenis flora di Indonesia yaitu:
Berikut merupakan pembagian jenis flora di Indonesia yaitu:
§
Flora
Asiatis yang terletak di Indonesia bagian Barat. Jenisnya meliputi: anggrek,
bunga raflesia, jati, pinus, beringin raleseta, kayu meranti, rotan, kayu kina,
dan kamper.
§
Flora
Australia yang terletak di Indonesia Timur. Jenisnya meliputi: matoa, sagu.
§
Flora
peralihan atau Australasiatis berada di bagian tengah. Jenis flora misalnya
kayu cendana, kemiri, cemara geseng.
Persebaran Fauna di Indonesia
Dengan adanya kondisi iklim dan juga
jenis tumbuhan serta wilayah Indonesia yang terdiri dari
kepulauan akan mempengaruhi persebaran fauna di Indonesia. Pembagian fauna di
Indonesia yaitu:
a. Fauna Indonesia Asiatis. Pada jenis hewan di daerah mempunyai kemiripan dengan fauna Asia. Adapun jenis fauna asiatis antara lain:
a. Fauna Indonesia Asiatis. Pada jenis hewan di daerah mempunyai kemiripan dengan fauna Asia. Adapun jenis fauna asiatis antara lain:
§
Harimau
terdapat di Jawa, Madura, dan di Bali.
§
Beruang
terdapat di Sumatra dan di Kalimantan.
§
Gajah
terdapat di Sumatra, mirip dengan gajah yang ada di Negara India.
§
Badak
terdapat di Sumatra, Jawa, mirip dengan badak yang ada di Negara Malaysia,
Thailand, Myanmar, dan Negara India.
§
Banteng
terdapat di Jawa dan di Kalimantan.
§
Orang
utan(Mawas) terdapat di Kalimantan dan di Jawa.
§
Siamang
(kera berwajah hitam dan tidak berekor) terdapat di Sumatra.
§
Tapir
terdapat di Sumatra dan juga di Kalimantan.
§
Kera
babon terdapat di Sumatra dan wilayah Kalimantan.
b.
Fauna Indonesia Australis. Jenis fauna ini mirip dengan yang ada di Australia.
Contoh jenis faunanya adalah:
§
Kanguru
pohon (hewan berkantong di Papua)
§
Timus
berkantong dan musang berkantong di daerah Maluku bagian Timur dan juga Papua.
§
Burung
Kaswari di Papua, Kepulauan Aru, dan pulau Seram.
§
Burung
cendrawasih di Papua dan dan Kepulauan Aru.
§
Burung
kakatua berjambul merah dan berbulu jambul putih di wilayah Maluku.
c.
Fauna bagian tengah/ fauna peralihan. Jenis fauna di wilayah tengah ini adalah
merupakan campuran antara fauna Asiatis dengan fauna Australis. Selain itu di
wilayah ini terdapat adanya fauna-fauna yang khas Indonesia. Sebagai contonhya
adalah :
§
Biawak
dan komodo yang ada di pulau Komodo, NTT (Nusa Tenggara Timur).
§
Anoa
(hewan yang mirip lembu dan hidup liar) di Sulawesi.
§
Babi
rusa yang memiliki taring panjang dan melengkung yang terdapat di Sulawesi dan
Maluku bagian Barat.
§
Burung
Maleo ada di Sulawesi dan juga di kepulauan Sangihe.
2. Pengaruh Letak
Astronomis Indonesia
Sebenarnya, apa sih letak astronomis
itu? Letak astronomis adalah
letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Apakah RG
Squad sudah mengetahui apa itu garis lintang dan garis bujur?
Garis Lintang adalah
garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan garis khatulistiwa.
Berdasarkan garis lintang 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS
(Lintang Selatan), Indonesia
berada di wilayah dengan iklim tropis yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
·
curah
hujan tinggi
·
terdapat
hutan hujan tropis yang luas
·
sinar
matahari sepanjang tahun
·
kelembaban
udara yang tinggi
Sementara itu, garis bujur adalah
garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan kutub
selatan bumi. Garis bujur berdampak pada waktu setempat suatu negara. Garis
bujur 0o berada di Greenwich. Indonesia berada di garis bujur
95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur).
Letak ini menyebabkan Indonesia
memiliki tiga daerah waktu
POTENSI
SDA INDONESIA
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang
berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak
bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.
Sumber daya alam dikelompokkan
sebagai berikut:
1. SDA berdasarkan kemungkinan pemulihannya.
1.
Sumber daya yang dapat diperbaharui (bisa bereproduksi dan masa
pemulihannya pendek) Contoh: sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah
segala jenis hewan dan segala jenis tumbuhan, misalnya hutan jati. Termasuk
juga sinar matahari, tanah, air dan udara.
2.
Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (tidak bereproduksi dan
pemulihannya lama) sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah segala
sesuatu yang kalau diambil akan habis dan tidak dapat dibuat lagi. Contoh:
adalah batu bara, minyak bumi, dan segala jenis logam seperti emas, besi,
tembaga.
2. SDA berdasarkan Materi
Yang termasuk dalam sumber
daya alam kategori materi adalah
a. Sumber daya alam organik
Contoh SDA organika adalah
tumbuhan dan hewan, peternakan dan perkebunan.
b. Sumber daya alam anorganik.
Contohnya adalah benda mati
seperti mineral, gas, dan pertambangan.
3. SDA berdasarkan habitat
Berdasarkan habitat dibagi
menjadi dua yaitu
a. Sumber daya alam Terestris
SDA teresris adalah segala
yang berhubungan dengan tanah seperi keramik dan genting.
b. Sumber daya alam akuatik.
SDA akuatik adalah segala
yang berhubungan dengan perairan seperti danau, laut, sungai, dan air hujan.
POTENSI SUMBER DAYA ALAM
INDONESIA
A. Potensi Sumber daya
Hutan
Hutan Indonesia memiliki
potensi yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas
wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut, saat ini
masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Di Jawa, luas
hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk
pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi
pertanian dan perkebunan banyak dijumpai di Sumatra dan Kalimantan.
hutan Indonesia juga
menyimpan kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat
besar. Hasil hutan sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Dari hutan tropis yang
dimiliki Indonesia juga dihasilkan buah-buahan dan obat-obatan.
B. Potensi Sumber daya Tambang
Beraneka bahan tambang
tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri, sbb:
a. Minyak Bumi dan Gas
b. Batu Bara
e. Emas
f. Timah
g. Tembaga
C. Potensi Sumber Daya Kemaritiman:
Potensi sumber daya laut Indonesia
1. ikan
2. bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih
besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut.
3. mangrove,
4. terumbu karang, dan lain-lain.
Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir.
a. Perikanan
Potensi dan Persebaran
Sumber Daya Laut di Indonesia Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut adalah
salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah
dimanfaatkan penduduk.
b. Hutan Mangrove
Hutan mangrove (hutan
bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut.
Ada dua fungsi hutan
mangrove
a. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup)
binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi
ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari
abrasi air laut.
b. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu
pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
c. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah
terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian
besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka
tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk
karang.
Manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut.
1. Manfaat ekonomi : sebagai
sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.
2. Manfaat ekologis :
mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi.
3. Manfaat sosial ekonomi :
sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan.
Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat
meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata.
KEGIATAN POKOK EKONOMI
Definisi/ pengertian kegiatan
ekonomi adalah
merupakan semua bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh manusia dalam rangka
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beraneka ragam. Sedangkan untuk kegiatan
pokok ekonomi meliputi kegiatan produksi, kegiatan konsumsi, dan
kegiatan distribusi.
Macam macam kegiatan ekonomi tersebut memang saling
berkaitan dan juga saling tergantung antara yang satu dengan yang lainnya.
Kegiatan Konsumsi
Pengertian Konsumsi
Definisi/ pengertian konsumsi adalah suatu kegiatan manusia
memakai, atau menggunakan, atau mengurangi, atau menghabiskan nilai guna suatu
barang/ jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada waktu barang/
jasa dipakai untuk memenuhi kebutuhan, maka nilai gunanya akan menjadi
berkurang dan pada akhirnya akan menjadi habis. Contoh konsumsi adalah:
pemakaian tas sekolah. Nilai guna dari tas sebagai alat untuk membawa buku dan
perlengkapan sekolah lainnya dikatakan habis jika tas tersebut telah rusak dan
tidak bisa dipakai lagi. Tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi semua kebutuhan
hidup manusia, sehingga akan dicapai kehidupan yang makmur dan sejahtera.
Adapun ciri-ciri benda
konsumsi antara lain:
§
Diperlukan
pengorbanan. Sebagai contoh adalah teman-teman makan perlu adanya uang.
§
Benda
tersebut ditujukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebahgai
contoh adalah makan ditujukan untuk bisa bertahan hidup.
§
Manfaat,
nilai ataupun volume dari benda-benda yang dipakai akan habis sekaligus atau
bertahap.
Faktor yang Mempengaruhi
Konsumsi
Di bawah ini faktor yang
mempengaruhi pola konsumsi antara lain: pendapatan, harga diri
terhadap lingkungan, ketamakan dan kesombongan, harapan pendapatan yang tinggi
di waktu yang akan datang, tingkat pendidikan, tempat tinggal, umur dan jenis
kelamin.
Pelaku kegiatan konsumsi
Jika ada pertanyaan misalnya sebutkan
pelaku kegiatan konsumsi ? dapat kita jawab bahwa masyarakat yang
melakukan kegiatan konsumsi dikelompokkan menjadi 3 golongan antara lain 1).
rumah tangga keluarga, 2). rumah tangga perusahaan, dan 3). rumah tangga
pemerintah. Berikut ini akan kita bahas singkat mengenai pelaku kegiatan
konsumsi tersebut.
1). Rumah tangga keluarga
1). Rumah tangga keluarga
Pada rumah tangga keluarga pada
umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan juga anak. Untuk asing-masing nggota
keluarga memiliki kebutuhan hidup yang mungkin sama atau bisa juga berbeda.
Maksud dari kebutuhan yang sama tersebut adlah merupakan kebutuhan yang
sama-sama dirasakan kebutuhannya oleh seluruh anggota keluarga, sebagai
contohnya adalah kebutuhan makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain. Untuk yang
berbeda kebutuhannya misalnya kebutuhan orang tua yang bekerja akan berbeda
kebutuhannya dengan anaknya yang masih sekolah.
Supaya kebutuhan rumah tangga bisa
terpenuhi sesuai dengan besarnya endapatan yang dihasikan maka perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini.
§
Menyusun
anggaran belanja rumah tangga
§
Membuat
catatan atas penerimaan dan atas pengeluaran
§
Pembagian
secara bijaksana atas semua kebutuhan
§
Berusaha
menabung
2).
Rumah tangga perusahaan
Perusahaan adalah merupakan salah satu penyedia dari barang/ jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan melakukan kegiatan produksi.
Berikut ini merupakan contoh
kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan : Pada perusahaan tekstil maka akan
melakukan pembelian bahan baku yang berupa kapas, membayar gaji
pegawai, pemakaian peralatan yang menunjang proses produksi.
3). Rumah tangga pemerintah
Pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Hal yang disediakan oleh pemerintah adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana masyarakat, seperti membuat jalan raya, menyediakan angkutan umum, dan lain-lain. Kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah, misalnya saja belanja negara dalam rangka untuk pembangunan dan proyek negara.
Aspek positif dan aspek
negatif perilaku konsumtif
Terdapat 2 macam sisi dari perilaku
konsumtif yaitu aspek positif dan aspek negatif. Dilihat dari namannya saja
bahwa aspek positif dari perilaku konsumtif adalah merupakan sisi baik dari
perilaku konsumtif. Adapun aspek positif konsumsi barang/ jasa memiliki tujuan
yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga sekaligus untuk meningkatkan
kemakmuran ataupun kesejahteraan. Jika barang/ jasa hanya untuk memenuhi kebutuhannya
saja, tetapi tidak bisa untuk meningkatkan kemakmuran/ kesejahteraan maka belum
dapat disebut memiliki aspek positif. Sebagai contoh adaah seseorang yang
mengonsumsi minuman yang sehat selain bisa megobati rasa hausnya juga membuat
tubuhnya menjadi sehat. Sedangkan aspek negatif dari perilaku konsumtif
merupakan kebalikan dari yang positif yaitu merupakan sisi buruk dari perilaku
konsumtif. Sebagai contohnya adlah orang yang mengonsumsi miras akan mengobati
rasa hausnya namun akan merusak kesehatannya. Tips yang perlu diperhatikan pada
saat akan melakukan konsumsi adalah kemampuan dan daya beli, kesesuaian dengan
tempat, adat istiadat, agama dan juga budaya yang ada dimasyarakat. Apabila
barang/ jasa yang akan dikonsumsi dpat kita beli tetapi tidak sesuai dengan
adat, maka sebaiknya dihindari saja.
Kegiatan Produksi
Pengertian dan tujuan
produksi
Definisi/ pengertian kegiatan
produksi adalah
segala kegiatan yang dapat menghasilkan atau meningkatkan nilai guna pada suatu
barang/ jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian
produsen adalah orang atau lembaga tertentu yang menghasilkan suatu
barang/ jasa. Sebagao contoh produsen adalah petani, pemilik pabrik, nelayan,
guru dan lain-lain. Di bawah ini adalah contoh kegiatan produksi misalnya:
§
Mengeksploitasi
sumber daya alam, misalnya pertambangan, dan lain-lain.
§
Mengolah
tanah pertanian, kehutanan, perkebunan, dan juga perikanan darat.
§
Membuat
barang dari bahan mentah menjadi bahan jadi, misalnya membuat kursi, dll.
§
Melakukan
jasa-jasa, misalnya perusahaan asuransi, dll.
§
dan
lain sebagainya
Pengertian
produksi dapat
kita bedakan dalam arti sempit dan produksi dalam arti
luas. Produksi dalam arti yang sempit adalah kegiatan untuk menghasilkan
barang. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu semua kegiatan manusia dalam
rangka untuk menambah kegunaan barang/ jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Adapun tujuan kegiatan produksi barang/ jasa adalah untuk memenuhi kebutuhannya yang sekaligus untuk mendapatkan keuntungan.
Faktor produksi
Kegiatan produksi memerlukan faktor produksi
atau disebut juga sebagai sumber daya ekonomi dalam ranngka untuk menghasilkan
suatu produk yang berupa barang/ jasa. Faktor produksi adalah
merupakan segala sesuatu yang dipakai dalam rangka untuk menghasilkan barang/
jasa untuk menambah manfaat dari suatu barang/ jasa. Adapun macam macam
faktor produksi terdiri dari 1). faktor produksi alam, 2). tenaga
kerja, 3). modal dan 4). kewirausahaan. Dari ke-4 faktor produksi itu bisa
dikelompokkan menjadi 2 faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan
turunan. Untuk faktor produksi asli terdiri dari faktor produksi
alam dan juga tenaga kerja, sedangkan faktor produksi
turunan terdiri dari faktor produksi modal dan juga kewirausahaan.
Faktor produksi alam
Adalah merupakan segala sesuatu yang
disediakan oleh alam baik secara langsung ataupun tidak langsung bisa dipakai
manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya untuk mencapai suatu
kemakmuran. Contoh faktor produksi alam yang dapat dinikmati langsung misalnya
tanah, udara, air, dan juga sinar matahari. Sedangkan contoh faktor produksi
alam yang harus melewati proes pengolahan lebih lanjut misalnya gas alam,
berbagai macam barang tambang (timah, perak, aluminium, dll), serta
tenaga alam (PLTA dan PLTU).
Faktor produksi tenaga kerja
Tenaga kerja atau sumber daya
manusia adalah merupakan segala kegiatan manusia baik berbentuk fisik ataupun
rohani yang ditujukan untuk keperluan produksi. Faktor produksi ini sangat
diperlukan untuk mengolah dan meningkatkan nilai (value) atau manfaat atas
suatu benda. Dengan kemampuan sumber daya manusia ini, maka alam bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Berikut
merupakan penggolongan tenaga kerja.
a). Tenaga kerja menurut sifatnya
antara lain meliputi:
§
Tenaga
kerja jasmani merupakan jenis tenaga kerja yang dalam menjalankan pekerjaannya
memakai fisik atau jasmani untuk membantu proses produksi.
§
Tenaga
kerja rohani merupakan tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya dengan
menggunakan pikiran dan perasaan. Sebagai contoh tenaga kerja rohani adalah
pengarang dan juga psikolog.
b).
Tenaga kerja menurut kedudukannya, dikelompokkan menjadi :1). tenaga kerja
dengan usaha sendiri dan 2). tenaga kerja yang bekerja pada orang lain.
c). Tenaga kerja berdasar
hubungannya dengan proses produksi, dikelompokkan menjadi:
§
Tenaga
kerja langsung merupakan
tenaga kerja yang mempunyai hubungan langsung dengan proses produksi. Misalnya,
mandor, operator mesin pabrik.
§
Tenaga
kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak mempunyai hubungan
langsung dengan proses produksi, namun ikut membantu kelancaran proses
produksi. Sebagai contoh tenaga kerja tidak langsung adalah sekretaris, bagian
administrasi.
Faktor
produksi modal
Modal tidak hanya terbatas pada
bentuk uang saja, namun dapat juga berbentuk mesin, gedung, tanah, dan
lain-lain. Penggolongan modal dapat dikelompokan berdasarkan sumber, penggunaan
atau sifat, fungsi, dan berdasarkan bentuknya.
a). Modal berdasarkan sumbernya
§
Modal
sendiri merupakan modal yang sumbernya adalah dari pemilik perusahaan yang
bersangkutan. Contohnya modal saham.
§
Modal
asing (modal pinjaman) merupakan modal yang sumbernya dari pinjaman atau
berasal dari luar perusahaan. Contohnya modal dari kredit bank.
b).
Modal berdasarkan penggunaan atau sifatnya
§
Modal
lancar merupakan modal yang cuma sekali digunakan di dalam proses produksi.
Sebagai contoh adalah bahan mentah, kertas, tinta, dan juga bahan bakar minyak.
§
Modal
tetap merupakan modal yang dapat berulang kali bisa dipakai di dalam proses
produksi. Sebagai contoh adalah mesin, peralatan, dan mobil, dll.
c).
Modal berdasarkan fungsinya
§
Modal
pribadi merupakan modal yang dimiliki oleh perorangan yang digunakan sebagai
alat untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai contoh adalah rumah yang
disewakan dan hasil sewanya tersebut untuk pemilik rumag tersebut.
§
Modal
masyarakat merupakan modal yang dipakai di dalam proses produksi untuk
kepentingan masyarakat. Sebagai contoh adalah jembatan, jalan raya, gedung
sekolah, air sungai, dan lain sebagainya.
d).
Modal berdasarkan bentuknya
§
Modal
nyata/ konkret merupakan modal yang bisa kita lihat dengan mata, yang dipakai
dalam proses produksi, dan berbentuk barang dan uang. Sebagai contoh adalah
peralatan kantor, pabrik, dan juga uang.
§
Modal
tidak nyata/ abstrak merupakan modal yang tidak bisa dilihat dengan memakai
mata dan dipakai dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah keahlian memimpin
(manajer), nama baik (good will), hak cipta, dsb.
Faktor
produksi kewirausahaan
Faktor ini mempunyai peran
merencanakan, mengorganisir, mengatur, mempekerjakan karyawan, memeriksa hasil
kerja karyawan, menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya misalnya alam
(tanah), tenaga kerja, dan modal.
Kemampuan
kewirausahaan ini dibedakan menjadi 3 macam antara lain:
§
Kemampuan
manajerial (managerial skills) adalah merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
pengusaha dalam rangka mengelola faktor-faktor produksi dengandasar
ilmu dan juga pengalaman.
§
Kemampuan
teknis (technological skill) adalah merupakan kemampuan dari pengusaha dalam
pengggunaan teknik produksi yang tepat dan juga mendukung terciptanya efisiensi
dan efektifitas.
§
Kemampuan
organisasi (organizational skill) adalah merupakan kemampuan dari pengusaha
dalam rangka unttuk mengorganisasikan semua kegiatan perusahaan baik internal
maupun eksternal perusahaan.
Di
bidang pertanian dalam rangka meningkatkan perluasan produktifitas dapat
dilakukan dengan 2 macam cara yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi.
Pengertian intensifikasi adalah cara meningkatkan kemampuan produksi dari
faktor produksi yang telah ada, tanpa adanya tambahan unit produksi baru.
Sedangkan pengertian ekstensifikasi adalah perluasan produksi yang dilakukan
dengan cara menambah unit produksi (lahan) yang baru.
Kegiatan Distribusi
Pengertian dan fungsi
distribusi
Untuk menyampaikan barang/ jasa yang
berasal dari produsen ke konsumen dengan cepat, menguntungkan, efisien
(berhasil guna), dan juga efektif (berdaya guna), maka diperlukan kegiatan
distribusi yang dilakukan oleh suatu lembaga yang dinamakan distributor. Pengertian
distribusi adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan, menyebarkan, atau
menyalurkan barang/ jasa dari produsen ke tangan konsumen. Sedangkan orang/
lembaga yang melakukan kegiatan distribusi dinamakan distributor.
Berikut adalah fungsi kegiatan distribusi antara lain:
Berikut adalah fungsi kegiatan distribusi antara lain:
- Menyalurkan barang dan jasa dari
produsen hingga ke tangan konsumen
- Memecahkan perbedaan tempat
Perbedaan tempat antara produsen dan
konsumen bisa menyebabkan perbedaan harga barang yang tinggi. Adapun perbedaan
tempat dan hasil produksi diatasi dengan cara yaitu para pedagang membagi hasil
produksinya secara merata dari tempat yang produksinya berlimpah ke tempat yang
kekurangan produksi.
- Memecahkan perbedaan waktu
Terdapat barang yang dihasilkan
tidak secara bersamaan dengan waktu kebutuhannya, sebagai contoh adalah
padi yang dipanen secara musiman, tetapi dibutuhkan secara terus-menerus oleh
masyarakat. Di sini terdapat perbedaan waktu, hal ini diatasi oleh para
pedagang dengan cara melakukan pembelian pada saat panen, lalu disimpannya.
Pada saat diperlukan oleh konsumen baru dijual kembali sehingga kebutuhan dari
masyarakat bisa tetap terjaga. Ini artinya para pedagang telah membantu
kelancaran dari arus barang sehingga harganya normal.
- Seleksi dan kombinasi barang
Kebutuhan dari konsumen banyak
ragamnya, maka bagi pedagang harus bisa menyediakan beberapa macam barang/ jasa
supaya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Pedagang mengatasi
perbedaan tersebut dengan cara menyediakan beraneka macam barang/ jasa dalam
jumlah dan jua mutu yang sesuai dengen yang diinginkan oleh para konsumen
sesuai dengan daya belinya masin-masing.
Cara distribusi dan tugas
distributor
Adapun distribusi memiliki tujuan
untuk menyalurkan barang dengan cepat dari produsen ke tangan konsumen.
Penyaluran barang bisa dilakukan dengan 2 cara berikut ini.
1). Distribusi langsung
Adalah penyaluran hasil produksi
dari produsen langsung dijual/ disalurkan ke tangan konsumen. Berikut
adalah contoh kegiatan distribusi dalam kehidupan sehari hari untuk
distribusi langsung : petani sayur atau petani buah-buahan yang secara langsung
menjual hasil produksinya ke tangan konsumen (masyarakat) tanpa melalui
perantara. Berikut ilustrasi distribusi secara langsung.
Produsen ---> Konsumen/ pemakai
2).
Distribusi tidak langsung
Adalah penyaluran dengan
memakai bantuan beberapa perantara, seperti pedagang besar, agen, dan juga
pedagang eceran, lalu ke konsumen. Berikut contoh kegiatan distribusi
barang secara tidak langsung : pabrik handphone yang menghasilkan
handphone tidak menjualnya secara langsung ke konsumen, namun melalui agen/
toko-toko handphone lalu ke konsumen.
Distributor sebagai pelaku fungsi
distribusi, mempunyai tugas-tugas sebagai berikut.
1.
Menjual.
Penjualan barang/ jasa ke tangan konsumen.
2.
Membeli.
Pembelian hasil produksi barang/ jasa dari produsen.
3.
Menyimpan.
Penyimpanan barang-barang ke gudang hingga batas waktu barang tersebut
diperlukan.
4.
Mengangkut.
Pengangkutan barang dari produsen ke konsumen yang memerlukannya.
5.
Pembelanjaan.
Kegiatan yang menyangkut permodalan, pembayaran upah pegawai (buruh), dan juga
biaya pembelian barang.
6.
Promosi.
Suatu cara memperkenalkan suatu barang yang diperdagangkan, baik yang
berhubungan dengan harga ataupun berhubungan dengan mutu kepada konsumen.
7.
Informasi.
Pemberian penjelasan tentang perkiraan dari harga dan pemasaran barang pada
sauatu saat tertentu dari pimpinan kepada pelaksana.
8.
Standardisasi.
Melakukan penetapan ukuran dari barang-barang untuk memudahkan bagi konsumen
dalam menetapkan pilihan.
Berikut
ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi barang/ jasa dari
produsen ke tangan konsumen.
1.
Faktor
pasar. Semakin banyaknya pasar yang disediakan untuk penjualan barang, maka
semakin besar pula peranan dari distribusi.
2.
Faktor
barang. Barang yang akan dihasilkan (diproduksi) perlu diketahui seberapa besar
kebutuhan konsumen, tingkat penerimaan konsumen dan seberapa cepat dan aman
barang bisa disalurkan.
3.
Faktor
perusahaan. Menuntut produsen untuk mengetahui apa keinginan dari konsumen,
kapan saat dibutuhkan.
4.
Faktor
kebiasaan dalam membeli. Pada saat membeli apakah distributor dapat menjamin
keamanan dan juga keutuhan dari barang.
.
KELANGKAAN, KEBUTUHAN DAN ALAT PEMUAS
KEBUTUHAN
1. Kelangkaan
sebagai Permasalahan Ekonomi.
Kebutuhan
manusia semakin hari semakin bertambah.
Kebutuhan manusia demikian banyak, sedangkan barang –
abarang dan jasa serta sumber – sumber alam lain jumlahnya terbatas dan langka.
Kelangkaan ini merupakan masalah ekonomi manusia. Masalah ekonomi muncul karena
adanya kebutuhan manusia yang terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan yang
berupa barang dan jasa terbatas adanya. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan
ketersediaan alat pemuas kebutuhan itu disebut kelangkaan.
2. Kebutuhan
Manusia.
Hand
Phone, Buku, dsb bisa jadi merupakan kebutuhan atau keinginan. Agar alat
pemenuhan yang kita miliki dapat mencukupi kebutuhan kita, maka sebaiknya dalam
penggunaan kita harus sesuaikan dengan skala prioritas untuk menentukan
kebutuhan yang paling penting harus diutamakan pemenuhannya. Sebagai pelajar
dapat menggunakan uang saku bulanan atau mingguan dengan melakukan skala
prioritas dalam penggunaannya. Skala prioritas dapat diterapkan oleh
setiap rumah tangga dengan membuat suatu daftar yang memuat semua kebutuhan dan
harus disesuaikan dengan penghasilan. Dari daftar kebutuhan tersebut kita
membuat rangking kebutuhan mana yang paling mendesak dan itulah yang akan kita
penuhi lebih dahulu. Sehingga kita dapat memanfaatkan alat pemuas secara cermat
dan alat pemuas itu benar – benar dapat memenuhi kebutuhan kita.
Kebutuhan adalah suatu keinginan terhadap suatu barang
atau jasa yang menuntut adanya pemenuhan, apabila tidak dipenuhi maka akan
mempengaruhi kehidupan. Contoh, bagi mereka yang lapar menuntut untuk dipenuhi
makan, begitu juga mereka yang haus harus segera minum. Apabila kebutuhan ini
tidak dipenuhi, maka akan berakibat pada kelangsungan hidup orang
tersebut.
Untuk
mengetahui lebih jelas tentang kebutuhan manusia sebaiknya kita perlu
mengetahui macam – macam kebutuhan :
a. Kebutuhan
Menurut Intensitasnya atau Tingkatannya.
1. Kebutuhan
Primer atau Kebutuhan Pokok.
Kebutuhan
Primer atau Kebutuhan Pokok adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena bila
tidak dipenuhi akan mempengaruhi kelangsungan hidup.
Adapun
yang termasuk kebutuhan primer antara lain :
a. Kebutuhan akan makan, kebutuhan ini bila tidak
terpenuhi maka manusia tidak bisa hidup.
b. Kebutuhan Pakaian, kebutuhan ini harus dipenuhi
karena manusia perlu bersosialisasi dengan sesame, dan apabila tidak dipenuhi
maka akan mengalami kesulitan dalam pergaulan.
c. Perumahan merupakan kebutuhan tempat untuk
berteduh, istirahat dan melepas lelah sehingga kebutuhan ini mutlak harus
dipenuhi.
2. Kebutuhan
Sekunder (Tambahan).
Kebutuhan
Sekunder (Tambahan) adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan pelengkap dari kebutuhan primer. Tidak
terpenuhinya kebutuhan ini tidak mengganggu kelangsungan hidup.
Kebutuhan
sekunder antara lain : Perabotan Rumah Tangga, lemari, arloji, Radio dan sabun,
dll.
3. Kebutuhan
Tersier atau Kebutuhan Barang Mewah.
Kebutuhan
Tersier atau Kebutuhan Barang Mewah adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah
kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan ini tidak mutlak harus
dipenuhi tetapi disesuaikan dengan kondisi keuangan dari masing – masing orang.
Biasanya
kebutuhan ini berhubungan dengan harga diri orang tersebut, apabila seseorang
mampu memiliki barang – barang mewah. Pada saat ini sulit menemukan mana barang
mewah dan mana yang bukan, karena tergantung dari tingkat kekayaan yang
dimiliki masing – masing orang.
b. Kebutuhan
Menurut Sifat.
1. Kebutuhan
Jasmani.
Kebutuhan
Jasmani adalah kebutuhan yang bersifat memberi kepuasan pada badan atau
jasmani. Kebutuhan ini bersifat materi.
Contoh
kebutuhan ini antara lain kebutuhan akan makan, obat bagi yang sakit, minuman,
kesehatan dan olah raga.
2. Kebutuhan
Rohani.
Kebutuhan
Rohani adalah kebutuhan yang dirasakan untuk kepentingan jiwa manusia. Apabila
kebutuhan ini terpenuhi akan merasa puas, aman dan tenang.
Contoh
kebutuhan rohani antara lain kebutuhan akan rekreasi, agama, nonton TV, baca
buku, pendidikan.
c. Kebutuhan
Menurut Waktu penggunaannya.
1. Kebutuhan
Sekarang.
Kebutuhan
Sekarang adalah kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi pada saat
dibutuhkan. Apabila pemenuhan kebutuhan ini tidak dilakukan dengan segera akan
berakibat tidak baik terhadap kelangsungan hidupnya.
Yang
termasuk kebutuhan ini antara lain :
a. Makanan sangat dibutuhkan oleh orang yang kelaparan
dan ini harus segera dipenuhi karena orang bisa mati kelaparan.
b. Minuman sangat dibutuhkan bagi orang yang kehausan
dan ini harus segera dipenuhi karena orang bisa mati kehausan / dehidrasi.
c. Obat sangat dibutuhkan bagi orang yang sakit.
Kebutuhan ini tidak bisa ditunda karena akan berakibat fatal.
2. Kebutuhan
Masa Yang Akan Datang.
Kebutuhan
Masa Yang Akan Datang adalah kebutuhan manusia yang pemenuhannya dapat
ditangguhkan pada masa yang akan datang. Pemenuhan kebutuhan ini dapat
dipersiapkan dari sekarang.
Contohnya,
saat ini seseorang bekerja untuk memperoleh uang tapi tidak lupa menyisihkan
sebagian uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang akan dating. Uang tabungan ini
bisa digunakan untuk pendidikan di masa depan bagi anak – anaknya.
d. Kebutuhan
Menurut Subjek.
1. Kebutuhan
Individual.
Kebutuhan
Individual adalah kebutuhan yang berhubungan langsung dengan perorangan.
Kebutuhan ini dirasakan oleh diri pribadi seseorang dan pemenuhannya di lakukan
secara individu. Tentu saja kebutuhan ini tidak sama orang yang satu dengan
yang lainnya.
Contoh
kebutuhan ini seperti makan, minum, mobil, sepatu, dan kaca mata. Kebutuhan
tergantung dari keinginan masing- masing.
2. Kebutuhan
Kelompok atau Kolektif.
Kebutuhan
Kelompok atau Kolektif adalah kebutuhan yang di rasakan oleh sekelompok orang
secara bersama- sama dan pemenuhannya juga dilakukan secara bersama- sama.
Contoh
kebutuhan ini antara lain : kebutuhan akan jalan, jembatan, sekolah, pasar, dan
lapangan.
Kebutuhan manusia yang satu dengan yang lain berbeda
ragam dan jumlahnya. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor – faktor yang
mempengaruhinya.
Faktor –
faktor tersebut, antara lain :
a. Jenis Kelamin.
b. Tingkat Pendidikan.
c. Lingkungan Tempat Tinggal.
d. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
e. Tingkat Pendapatan.
f. Status Sosial.
g. Perbedaan Selera.
Untuk bisa melangsungkan kehidupannya dan
memperoleh kemakmuran, orang harus mampu mengimpangi kebutuhan dengan alat
pemenuhan yang ada juga perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus
menerus.
Alat pemenuhan kebutuhan manusia banyak sekali macamnya,
ada yang berupa barang dan jasa. Ada yang berwujud da nada yang tidak berwujud,
dsb.
Banyaknya
alat pemenuhan kebutuhan itu agar mudah mengingatnya, maka perlu
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Alat
Pemenuhan Kebutuhan Menurut Kelangkaannya atau Cara Memperolehnya.
1. Barang
Ekonomis.
Barang
Ekonomis adalah semua barang yang keberadaannya terbatas sehingga untuk
memperolehnya perlu pengorbanan baik materiil maupun fisik.
Contoh
barang ekonomis adalah Sepatu dan air minum.
2. Barang
Bebas.
Barang
Bebas adalah barang yang jumlahnya banyak sehingga untuk memperolehnya tidak
perlu pengorbanan.
Misalnya
Sinar Matahari, Udara, air.
b. Alat
Pemenuhan Kebutuhan Menurut Hubungannya dengan Barang Lain.
1. Barang
Substitusi.
Barang
Substitusi adalah barang yang dalam penggunaannya saling dapat menggantikan
dengan barang lain dengan syarat barang tersebut memiliki kegunaan yang sama.
Contohnya
: nasi bisa diganti fungsinya dengan singkong. Gula merah bisa digantikan
fungsinya dengan gula putih.
2. Barang
Komplementer.
Barang
Komplementer adalah barang yang penggunaannya dapat melengkapi satu sama lain,
karena bila tidak salah satu maka barang tersebut kurang bermanfaat atau bahkan
tidak bermanfaat sama sekali.
Contohnya
: motor tidak akan jalan kalau tidak ada bensin. Kompor tidak akan menyala
kalau tidak ada gas atau minyak tanah.
c. Alat
Pemenuhan Kebutuhan Menurut Tujuan Penggunaannya.
1. Barang
Produksi (Barang Modal).
Barang
Produksi atau Barang Modal karena barang ini tidak dapat langsung memenuhi
kebutuhan manusia, tetapi melalui proses dahulu baru dapat digunakannya. Barang
ini dapat menghasilkan barang lain.
Contohnya
: Lahan, Mesin dan gedung.
2. Barang
Konsumsi.
Barang
Konsumsi adalah barang – barang yang dapat digunakan secara langsung untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Barang ini banyak ragamnya tergantung dari masing –
masing individu yang menginginkan. Dalam kehidupan sehari – hari, barang
Konsumsi disebut juga barang Jadi atau siap pakai karena telah melalui proses
produksi dan siap dipasarkan.
Contohnya
buku tulis dan alat tulis.
d. Alat
Pemenuhan Kebutuhan Menurut Proses Pembuatannya.
1. Barang
Mentah.
Barang
Mentah adalah barang yang belum dapat Digunakan untuk memenuhi kebutuhan tetapi
harus melalui proses produksi terlebih dahulu.
Contohnya
padi belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan karena masih berupa barang
mentah dan harus melalui proses dahulu. Begitu juga dengan kayu belum bisa
digunakan bila belum dibentuk dulu menjadi perabot.
2. Barang
Setengah Jadi.
Barang
Setengah jadi adalah barang atau alat pemuas kebutuhan yang masih dalam proses
produksi.
Contohnya
benang sebelum dibuat kain, tepung sebelum dibuat kue.
3. Barang Jadi.
Barang
Jadi adalah barang atau alat pemuas kebutuhan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan.
Contohnya
nasi, kue, lat tulis, baju, celana, buku, pensil, meja, kursi.
3. Tindakan,
Motif, dan Prinsip Ekonomi.
Kekuatan
yang ada dalam diri manusia untuk melakukan tindakan atau kegiatan di sebut
Motif. Dalam tindakan ekonomis yang dilakukan manusia, motif tersebut berasal
dari diri sendiri dan berasal dari luar diri manusia atau pengaruh dari orang
manusia. Manusia melakukan berbagai macam tindakan agar semua
kebutuhannya terpenuhi dan dapat mencapai kemakmuran. Segala kegiatan manusia
untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya disebut dengan tindakan ekonomis
atau perbuatan ekonomis. Tujuan dari tindakan ekonomis adalah untuk
mengendalikan agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Tindakan ekonomi manusia dilakukan dalam kegiatan
ekonomi. Tindakan ekonomis dilakukan setiap orang harus dengan penuh tanggung
jawab, kejujuran dan santun. Kegiatan ekonomis manusia harus rasional agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Kegiatan yang rasional adalah kegiatan
dilakukan dengan pikiran dan akal yang sehat.
Keinginan
atau alasan yang mendorong manusia
untuk melakukan tindakan ekonomi disebut Motif Ekonomi. Tindakan manusia selalu
didorong oleh suatu keinginan. Keinginan atau motif yang mendorong manusia
melakukan kegiatan ekonomi ada bermacam – macam.
Motif
ekonomi dapat dibedakan menjadi 4 macam, antara lain :
a. Motif untuk Memenuhi Kebutuhan.
b. Motif Berbuat Sosial.
c. Motif untuk Mendapatkan Penghargaan.
d. Motif untuk memperoleh kekuasaan.
Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi dan
konsumsi. Bagi pelaku produksi, tindakan yang dilakukan harus menggunakan bahan
baku yang bagus, tenaga kerja yang terampil, mesin sehingga dalam melakukan
proses produksi dapat efisien dan barang hasil produksinya berkualitas. Bagi
distributor, berusaha agar barang yang disalurkan tepat sasaran. Bagi konsumen
dapat memenuhi kebutuhan dengan cara membeli barang dengan harga yang sesuai
dan kualitas bagus.
Dibawah
ini ada beberapa pengertian prinsip ekonomi pada umumnya, diantaranya :
1. Prinsip ekonomi adalah usaha untuk mendapatkan
hasil tertentu dengan pengorbanan yang sekecil mungkin.
2. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan yang kita
keluarkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan diharapkan.
3. Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan alat yang
tersedia untuk memperoleh hasil yang maksimal.
4. Prinsip ekonomi adalah dasar berfikir manusia yang
digunakan untuk melakukan tindakan ekonomi.
Bahkan dalam dunia usaha, prinsip ekonomi
berhubungan dengan sebutan efisien dan efektif.
a. Efisien artinya kegiatan yang dilakukan tepat untuk
mencapai target tertentu.
b. Efektif artinya apa yang dilaksanakan benar.
Prinsip
ekonomi baik sekali digunakan dalam segala kegiatan ekonomi, baik kegiatan
produksi, distribusi maupun konsumsi. Orang akan menerapkan prinsip
ekonomi dalam kegiatan sehari – hari. Sebagai contoh seseorang akan membeli
sepatu pada took A dengan harga Rp. 150 ribu, pada took B harga sepatu Rp. 149
ribu dan pada toko C harga sepatu dengan kualitas sama Rp. 149.500. berdasarkan
prinsip ekonomi, tentu orang tersebut akan membeli pada took B yang harganya
lebih murah dan kualitas sama. Orang yang berpedoman pada prinsip ekonomi
selalu melakukan pertimbangan – pertimbangan sehingga pengorbanan kita dapat
memperoleh hasil yang maksimal.
Prinsip ekonomi dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi.
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan – kegiatan ekonomi tentu dengan tujuan
yang berbeda.
Di bawah
ini contoh penerapan dalam kegiatan Ekonomi, diantaranya :
1. Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi, antara lain :
a. Menggunakan bahan mentah atau bahan baku dengan
mutu baik.
b. Mendirikan tempat perusahaan yang dekat dengan
bahan mentah / bahan baku.
c. Menggunakan tenaga kerja dengan upah murah.
d. Harus selalu hemat dalam biaya produksi.
2. Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi, antara lain :
a. Menyalurkan barang dengan prinsip tepat sasaran,
tepat waktu dan tepat tempat.
b. Menempatkan perusahaan di antara produsen dan
konsumen.
c. Memberikan layanan dengan baik.
d. Menggunakan sarana distribusi yang murah.
3. Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan konsumsi, antara lain :
a. Membeli barang dengan memilih terlebih dahulu.
b. Memilih barang yang kualitas bagus.
c. Membeli barang yang sesuai dengan yang
direncanakan.
d. Setiap awal bulan membuat daftar kebutuhan berdasar
skala prioritas.
Penerapan Prinsip ekonomi sangat penting apalagi di era
globalisasi, semua barang secara bebas masuk dan keluar dari dalam negeri. Pada
saat seperti ini produsen dituntut dapat menghasilkan barang yang berkualitas
dengan harga yang bersaing. Tugas produsen ini sangat berat, tetapi harus tetap
dilaksanakan agar barang hasil produksinya dapat terjual. Begitu juga distributor
harus melakukan penyaluran dengan efektif dan efisien. Sebaiknya distributor
menggunakan saluran distribusi yang tepat.
KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA HINDU BUDDHA DAN
ISLAM
PEMBAGIAN ZAMAN SECARA GEOLOGI
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan,
berdasarkan komposisinya, struktur, sejarah, sifat-sifatnya, dan juga proses
pembentukannya, dan orang yang memelajari dan mendalami ilmu geologi disebut
geolog. Berdasarkan geologi, zaman praaksara dibagi menjadi 4, ada zaman tertua (Arkaekum),
zaman primer atau zaman hidup tua (Paleozoikum), zaman sekunder atau zaman
hidup pertengahan (Mesozoikum), serta zaman hidup baru (Neozoikum).
Nah, kira-kira seperti apa ya zaman-zaman itu? Sekarang RG Squad bisa
membaca ulasannya di bawah ini ya!
a. Arkaekum
Zaman ini merupakan zaman tertua, kira-kira berlangsung selama
2.500 juta tahun. Pada saat itu, kulit bumi masih panas lho.
Alhasil, pada zaman ini belum ada kehidupan. Lantas kapan kehidupan itu muncul?
b. Paleozoikum
Nah, di zaman ini kehidupan
mulai muncul. Zaman primer atau zaman hidup tua ini
berlangsung sekitar 340 juta tahun. Pada saat itu, makhluk hidup yang muncul
seperti mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan juga binatang-binatang lain
yang tidak bertulang punggung. Di bawah ini adalah gambar makhluk hidup yang
hidup pada zaman Paleozoikum:
c. Mesozoikum
Zaman
ini bisa juga disebut zaman sekunder atau pertengahan, kira-kira
berlangsung selama 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ini, jenis reptil
mencapai tingkat yang terbesar, sehingga pada zaman ini sering disebut juga
dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman ini, maka muncul kehidupan yang
lain, yaitu jenis burung dan binatang menyusui. Namun, tingkat populasinya
masih sangat rendah.
d. Neozoikum
Nah, zaman yang ke 4 ini sering disebut juga zaman hidup baru. Zaman
ini dapat dibedakan menjadi dua zaman, yaitu:
1) Tersier atau zaman ketiga
Zaman
tersier berlangsung kira-kira selama 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan
berkembangnya jenis binatang menyusui seperti kera.
2) Kuartier atau zaman keempat
Zaman
kuartier ditandai dengan adanya kehidupan manusia, sehingga zaman ini menjadi
zaman terpenting, kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman
Pleistocen dan Holocen.
a) Zaman Pleistocen atau Dilluvium berlangsung
kira-kira selama 600.000 tahun. Pada zaman ini ditandai dengan adanya manusia
purba.
b) Zaman Holocen atau Alluvium berlangsung
kira-kira selama 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini.
Zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki
ciri-ciri seperti manusia yang hidup pada zaman modern sekarang.
PEMBAGIAN ZAMAN
SECARA ARKEOLOGI:
a. Zaman Batu Tua
Zaman batu tua disebut juga paleolitikum atau
masa berburu dan meramu. Pada zaman ini, kehidupan manusia masih sangat
tergantung pada alam dan berpindah-pindah (nomaden). Makanan didapat dari
sumber makanan yang ada di sekitar tempat tinggal. Tempat tinggal manusia pada
masa tersebut biasanya dekat dengan sumber air yang berpohon banyak dan
berelief datar. Alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana bentuknya dan
terbuat dari batu atau tulang.
b. Zaman Batu
Tengah
Zaman batu tengah disebut juga mesolitikum atau
masa berburu dan meramu tingkat lanjutan. Pada zaman ini, manusia hidup di
gua-gua dan masih berpindah-pindah. Makanan didapat dengan cara berburu
hewan-hewan liar dan buah-buahan dari pepohonan yang ada di hutan. Manusia
masih menggunakan alat-alat terbatas yang terbuat dari batu dan tulang dengan
bentuk yang lebih baik. Sumber daya alam masih mampu memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
c. Zaman Batu Baru
Zaman
batu baru disebut juga neolitikum atau
masa bercocok tanam. Pada zaman ini, manusia mulai mengenal bercocok tanam
dengan cara berladang dan mereka tinggal sekaligus menetap di dekat
ladang-ladang yang mereka buat, mereka membabat hutan dengan sistem ladang
berpindah. Setelah berkali-kali panen dan kesuburan ladang berkurang, mereka
akan berpindah dan membuka ladang baru di tanah yang masih subur. Pada masa
ini, manusia mulai memelihara hewan ternak dan hidup dalam kelompok-kelompok
besar serta mulai mengenal kepemimpinan secara terbatas. Peralatan yang
digunakan masih terbuat dari batu yang diasah hingga halus dan berbentuk lebih
baik.
d. Zaman Logam
Zaman logam disebut juga masa perunggu dan besi atau masa
perundagian. Pada zaman ini, manusia telah menetap dan mulai mengenal pembagian
kerja berdasarkan keahlian tertentu. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat pada
zaman ini telah mengenal adanya pembagian status berdasarkan jumlah kekayaan
yang dimiliki. Manusia pada zaman ini juga telah mengenal peralatan yang
terbuat dari logam tertentu yang mudah didapat seperti perunggu dan besi.
Iklim
dan bentuk muka bumi mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Hal
ini dapat diketahui dari corak kehidupan masyarakat Indonesia pada masa
praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam. Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha,
masyarakat telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan
asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
1. Kehidupan Masyarakat
Masa Praaksara.
Kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa Praaksara dapat dibagi ke dalam tiga masa, yaitu
masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa
perundagian.
a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Kehidupan
manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan, dari sejak Pithecanthropus
sampai dengan Homo sapiens sangat bergantung pada kondisi alam.
- Mereka tinggal di padang rumput
yang letaknya berdekatan dengan sungai. Di samping berburu, mereka
juga mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan,
dan buah-buahan.
- Mereka bertempat tinggal di
dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai
yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
- Mereka membuat alat-alat dari
batu yang masih kasar, tulang, dan kayu disesuaikan
dengan keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan
kapak genggam.
- Mereka membuat api dengan cara
menggosokkan dua keping batu yang mengandung unsur besi sehingga
menimbulkan percikan api dan membakar lumut atau rumput kering yang telah
disiapkan.
- Manusia Praaksara tidak mempunyai
tempat tinggal tetap, tetapi selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari
tempat-tempat yang banyak bahan makanan.
- Dalam kehidupan sosial, manusia
Praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk
menghadapi lingkungan sekelilingnya.
b. Masa Bercocok Tanam
Masa
bercocok tanam adalah masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang. Masa bercocok
tanam terjadi ketika cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan
ditinggalkan.
- Mereka mulai hidup menetap di suatu tempat.
Manusia Praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens,
baik itu ras Mongoloid maupun ras Austromelanesoid.
- Berbagai macam tumbuhan dan hewan mulai
dipelihara. Mereka bercocok tanam dengan cara berladang. Jenis
tanaman yang ditanam adalah ubi, pisang, dan sukun. Kegiatan berburu
dan menangkap ikan terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan akan
protein hewani. Kemudian, mereka secara perlahan meninggalkan cara
berladang dan digantikan dengan bersawah. Jenis tanamannya adalah padi
dan umbi-umbian.
- Manusia praaksara masa ini mampu membuat
alat-alat dari batu yang sudah diasah lebih halus serta mulai dikenalnya
pembuatan gerabah. Alat-alatnya berupa beliung persegi dan kapak lonjong,
alat-alat pemukul dari kayu, dan mata panah.
- Manusia mulai hidup menetap di suatu
perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang
didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Mereka mendirikan rumah
panggung untuk menghindari binatang buas.
- Bentuk perdagangan bersifat barter.
Barang-barang yang dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok
tanam, hasil kerajinan tangan (gerabah, beliung), garam, dan
ikan yang dihasilkan oleh penduduk pantai.
c. Masa Perundagian
Masa
perundagian merupakan masa akhir Prasejarah di Indonesia. Kata perundagian
berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok
orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis
usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu, sampan, dan batu.
- Manusia Praaksara yang hidup pada
masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid.
- Manusia hidup di desa-desa, di
daerah pegunungan, dataran rendah, dan di tepi pantai dalam tata kehidupan
yang makin teratur dan terpimpin.
- Mereka mulai mengenal pengolahan
logam. Adanya alat-alat dari logam tidak serta merta menghilangkan
penggunaan alat-alat dari batu. Penggunaan bahan logam tidak tersebar luas
sebagaimana halnya penggunaan bahan batu. Kondisi ini disebabkan
persediaan logam masih sangat terbatas.
- Perkampungan yang terbentuk lebih
teratur dari sebelumnya. Setiap kampung memiliki pemimpin yang
disegani oleh masyarakat. Sudah ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan
dengan keahlian masing-masing.
- Hubungan dengan daerah-daerah di
sekitar Kepulauan Nusantara mulai terjalin.
2. Masa Hindu-Budha
Bangsa
Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli tidak begitu saja menerima
budaya-budaya baru tersebut. Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi
karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kebudayaan yang
datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli
Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dari
peninggalan-peninggalan sejarah dalam berbagai bidang, antara lain seperti
berikut.
- Bidang Keagamaan. Sebelum
budaya Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah berkembang animisme dan
dinamisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang
dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme merupakan suatu kepercayaan
bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Dengan masuknya kebudayaan
Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama
Hindu dan Buddha, diawali oleh golongan elite di sekitar istana.
- Bidang Politik. Sistem
pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Lahir
kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan
bercorak Hindu-Buddha lainnya.
- Bidang Sosial. Masuknya kebudayaan
Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta
Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit,
pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan
prajurit). Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).
- Bidang Pendidikan. Lembaga-lembaga
pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari
kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut
mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan.
- Bidang Sastra dan Bahasa. Pengaruh
Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta
dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan
Hindu-Buddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada
zaman kejayaan Kerajaan Kediri.
- Bidang Arsitektur. Punden
berundak merupakan salah satu arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur
tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan
candi. Candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa , tetapi lebih
sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi dengan
patung induknya yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah
meninggal.
PROSES MASUK dan
berkembangnya islam di nusantara
Peranan
Pedagang dan Ulama dalam Perkembangan Islam di Indonesia
Para pedagang dan para ulama
terutama wali songo sangat berperan masuknya pengaruh Islam ke Indonesia.
Peranan
Pedagang
Para pedagang Indonesia tidak hanya
berhubungan dengan pedagang Cina saja, namun juga terhadap para dari pedagang
India, Arab, Mesir, Persia, dan juga pedagang Turki. Selain melakukan kegiatan
dagang, mereka juga menyebarkan dan mengajarkan tentang agama Islam di
Indonesia. Menurut keterangan Snouck Hurgronje, orang-orang Islam yang datang
pertama dan menyebarkan agama Islam di Indonesia adalah melewati orang-orang
Islam dari Gujarat (India), bukan langsung dari Negeri Arab. Sifat yang terbuka
dari para penguasa kerajaan saat itu adalah merupakan kesempatan yang sangat
baik untuk berkembangnya Agama Islam di Indonesia. Selain itu karena kuatnya
pengaruh ajaran Islam, raja-raja kecil yang ada di pesisir yang telah masuk
Islam, berusaha untuk melepaskan diri dari kerajaan yang masih menganut agama
Hindu atau Buddha. Bahkan mereka tidak sedikit yang malah menjadi penyebar dari
agama Islam di wilayah Indonesia. Gambaran umum mengenai penyebaran agama Islam
di Indonesia melaui para pedagang adalah sebagai berikut :
§
Pertama,
para pedagang datang ke pusat-pusat perdagangan.
§
Lalu,
mereka mulai ada yang bertempat tinggal, baik yang bersifat sementara atau ada
yang sudah menetap.
§
Seiring
waktu tempat tinggal mereka mulai berkembang menjadi perkampungan muslim dari
negeri asing dinamakan pekojan.
§
Status
sosial yang tinggi, maka memudahkan bagi mereka untuk mengawini pribumi, baik
rakyat kalangan biasa maupun anak kaum bangsawan.
§
Sebelum
melaksanakan pernikahan, calon isterinya di-Islam-kan terlebih dahulu dengan
mengucapkan 2 kalimat syahadat.
§
Kemudian
secara perlahan-lahan berkembang menjadi perkampungan, masyarakat, dan kerajaan
Islam.
Fungsi kota
pelabuhan adalah sebagai berikut:
§
Untuk
tempat untuk berlabuh dari kapal-kapal dagang, baik yang memuat dan/atau
membongkar barang-barang dagangannya.
§
Untuk
tempat melakukan traksaksi perdagangan (jual beli barang-barang).
§
Untuk
tempat persinggahan dan/atau istirahat bagi para pedagang.
§
Untuk
tempat tinggal bagi para pengusaha kapal dan juga para pedagang.
Peranan
Ulama
Salah satu cara yang digunakan
supaya pemahaman mengenai agama Islam dapat diterima dengan mudah oleh
masyarakat dengan melalui gambaran-gambaran, dan tidak secara langsung di inti
pembahasan yang mungkin susah untuk diterima, misalnya dengan gending-gending
Jawa, wayang kulit, gending-gending dolanan dan melalui hikayat. Pondok
pesantren adalah merupakan lembaga yang berperan penting dalam penyebaran agama
Islam, karena para santri yang telah keluar dari pesantren, kemudian akan
menjadi tokoh agama/ kyai dan akan mendirikan pondok pesantren yang baru lagi.
Sehingga lambat laun Agama Islam dapat berkembang dengan luas.
Ulama yang menyebarkan islam
di Indoensia ini dikenal dengan sebutan wali songo (Sembilan wali)
Peninggalan-Peninggalan
Bercorak Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah yang bercorakkan
agama Islam di Indonesia hampir tidak ada perbedaan dan justru yang ada adalah
persamaan-persamaan. Sejarah masuknya islam di nusantara,
terjadi setelah masyarakat Indonesia memeluk agama Hindu dan agama Buddha.
Dengan penyebaran Islam tidak memusuhi agama yang sudah ada, namun masuk
Islamnya dengan kesadaran, maka terjadi integrasi antara kebudayaan
Hindu-Buddha dengan kebudayaan Islam. Sehingga hal tersebut menyebabkan
peninggalan Islam di Indonesia banyak dipengaruhi oleh adanya kebudayaan Hindu
dan Buddha, baik yang berbentuk bangunannya, seni arsitekturnya, maupun
hiasan-hiasan dari bangunan tersebut. Contoh wujud peninggalan sejarah
yang bercorak Islam antara lain :
Masjid
Semua bangunan masjid peninggalan
Islam di Indonesia banyak terpengaruh dari kebudayaan Hindu dan Buddha. Masjid
peninggalan sejarah yang memiliki corak Islam misalnya : Masjid Demak, Masjid
dan Menara Kudus, Masjid Baiturrahman (Aceh), Masjid Sendang Duwur (Tuban),
Masjid Kasepuhan (Cirebon), Masjid Sunan Ampel (Surabaya).
Berikut adalah ciri yang menarik untuk dicermati dari bangunan masjid antara lain:
Berikut adalah ciri yang menarik untuk dicermati dari bangunan masjid antara lain:
1.
Masjid
mempunyai denah bujur sangakar.
2.
Pada
bagian Barat terdapat suatu bangunan yang menjorok sebagai ’mihrab’.
3.
Pada
bagian depan dari masjid, terdapat adanya serambi.
4.
Masjid-masjid
yang besar, di samping mempunyai serambi depan juga mempunyai serambi samping
(pada bagian kanan dan bagian kiri masjid).
5.
Sebagian
besar dari masjid mempunyai atap tumpang, semakin ke atas semakin kecil dan
bagian yang paling atas biasanya mempunyai bentuk limas.
6.
Pada
dalam masjid terdapat barisan yang mengelilingi empat tiang induk.
7.
Pada
bagian depan kiri atau kanan terdapat adanya menara yang berfungsi sebagai
tempat untuk menyerukan adzan.
8.
Masjid
biasanya terletak di tengah-tengah kota atau terletak di dekat dengan istana.
9.
Di
depan masjid biasanya terdapat adanya alun-alun.
Keraton
Keraton merupakan tempat tinggal dari
sultan dan keluarganya. Selain itu digunakan untuk pertemuan kenegaraan antara
sultan dengan para pejabat kesultanan dalam rangka membahas masalah-masalah
mengenai kenegaraan. Bangunan keraton yang ada di Indonesia cenderung memiliki
corak Hindu-Buddha, sebab pengaruh dari Hindu-Buddha yang terlebih dahulu masuk
sebelum islam masuk. Contoh keraton peninggalan Islam : Keraton Kesultanan
Aceh, Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Keraton Yogyakarta dan Keraton
Surakarta, dan Istana Raja Gowa yang terletak di Sulawesi Selatan.
Batu
Nisan
Nisan adalah terbuat dari batu yang
didirikan di atas makam. Adapun fungsi dari nisan adalah sebagai tanda makam
seseorang yang sudah meninggal dunia yang memuat keterangan-keterangan/
identitas dari orang yang meninggal tersebut. Bentuk dari nisan peninggalan
Islam sangat beragam, tetapi yang terkenal adalah Nisan dari Makam Sultan Malik
Al Saleh yang tertulis angka tahun 1297 dari Kerajaan Samudra Pasai, Nisan
Makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 yang terletak di Aceh Utara (Samudra
Pasai), dan Nisan Kubur Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang berangka
tahun 1082.
Kaligrafi
Kaligrafi adalah merupakan seni
tulisan Arab yang memiliki fungsi untuk hiasan. Adapun peninggalan
Islam berupa kaligrafi banyak ditemukan di dinding masjid, menara, dan
pada nisan kubur yang bercorak Islam.
Seni
Sastra
Perkembangan dari agama Islam di
Indonesia berpengaruh terhadap hasil karya sastra yang bernafaskan Islam oleh
para ahli tasawuf dan ulama Islam. Adapaun karya sastra yang dihasilkan di masa
Islam yaitu Sejarah Melayu, Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon dan juga Gurindam
dua belas. Secara garis besar, peninggalan seni sastra bisa dikelompok menjadi
4 jenis, yaitu hikayat, syair, babad, dan juga suluk.
§
Hikayat
adalah merupakan karya sastra yang berisi mengenai ceritera kehidupan manusia.
Pada hakekatnya, hikayat memiliki nilai untuk membangkitkan semangat hidup
manusia, walaupun terdapat beberapa hikayat yang menceriterakan mengenai
kesedihan. Contoh hikayat adalah Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah.
§
Babad
adalah merupakan karya sastra yang ceriteranya berlatar belakang sejarah. Babad
hanyalah ceritera semata sebab kurang didukung oleh adanya bukti-bukti. Contoh
babad adalah Babad Tanah Jawi, Babad Caruban, Babad Kadhiri, Babad Giyanti.
§
Syair
adalah merupakan puisi lama. Dalam syair tiap-tiap bait terdiri atas 4 baris
dan diakhiri dengan bunyi yang sama. Sebagai contoh syair adalah Syair Abdul
Muluk, Gurimdam Dua Belas.
§
Suluk
adalah merupakan kitab-kitab peninggalan isam yang tertua di nusantara yang
menceriterakan mengenai tasawuf. Contoh suluk adalah Suluk Sukarsa, Malang
Sumirang, Suluk Wujil.
Seni
Pertunjukan
Untuk seni pertunjukan peninggalan
Islam contohnya Grebek Besar dan Grebek Maulud (perayaan Sekaten, yang
dilaksanakan di daerah Surakarta, Yogyakarta, Demak, Banten, Cirebon, dan
Aceh). Debus adalah merupakan seni pertunjukan yang bercorak Islam yang
banyak dilakukan di daerah Banten, Minangkabau, dan juga Aceh. Debus adalah
merupakan tarian yang mengerikan dengan memasukkan suatu benda tajam ke dalam
tubuh penari, namun tidak menimbulkan luka.
MOBILITAS
SOSIAL
Pada umumnya mobilitas sering diartikan sebagai suatu proses
perpindahan, atau juga suatu pergerakan lapisan atau strata sosial seseorang
maupun kelompok. Mobilitas sendiri ialah sebuah istilah yang memiliki asal
dari bahasa latin, mobilis yang artinya mudah dipindahkan dari satu tempat ke
tempat yang lainnya. Sedangkan sosial melibatkan seseorang ataupun kelompok
warga.
Sedangkan secara harfiah pengertian dari mobilitas sosial
yaitu sebagai suatu gerakan yang terjadi karena berpindah ataupun berubah
posisi seseorang atau juga sekelompok orang pada saat yang berbeda-beda.
Jenis Mobilitas
Sosial
Berdasarkan Tipe
·
Mobilitas
Sosial Vertikal
Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajad.
Mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi 2
yaitu :
- Mobilitas
sosial vertikal naik = social climbing mobility = upward mobility
Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami peningkatan kedudukan menuju tingkatan yang lebih tinggi. - Mobilitas
sosial vertikal turun = social sinking
Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami penurunan kedudukan
·
Mobilitas
Sosial Horisontal
Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang sederajad.
·
Mobilitas
Sosial Lateral
Mobilitas Geografis Yaitu perpindahan individu
atau obyek dari suatu tempat ke tempat lain yang berpengaruh pada kedudukan
sosialnya
·
Mobilitas
Sosial Struktural
Meliputi kesatuan yang luas dan kompleks yang
disebabkan oleh hal-hal yang positif maupun negatif.
Berdasarkan
Ruang Lingkupnya
·
Mobilitas
Sosial Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adalah perpindahan
kedudukan sosial seseorang atau anggota masyarakat yang terjadi dalam satu
generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi terbagi menjadi dua bentuk umum,
yaitu mobilitas intragenerasi naik dan intragenerasi turun.
·
Mobilitas
Sosial Antar generasi
Mobilitas sosial intergenerasi adalah perpindahan
kedudukan sosial yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu garis
keturunan. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas sosial
intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun.
Faktor Pendorong
Mobilitas Sosial
Faktor
Penyebab Mobilitas Sosial
Faktor penyebab mobilitas sosial dibedakan dalam
dua hal, pertama faktor struktur, yaitu faktor yang menentukan jumlah refatif
dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk memperolehnya.
Faktor struktur ini meliputi, struktur pekerjaan, ekonomi ganda, dan faktor
penunjang dan penghambat mobilitas itu sendiri. Kedua. Kedua, faktor individu,
dalam hal ini termasuk di dalamnya adalah perbedaan kemampuan, orientasi sikap
terhadap mobilitas, dan faktor kemujuran.
·
Faktor
Struktur
- Struktur
Pekerjaan
Secara kasar aktivitas ekonomi dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor formal dan sektor informal.Perbedaan aktivitas ekonomi ini jelas akan mempengaruhi tingkat mobilitas masyarakat yang terlibat di dalamnya. Demikian halnya pada masyarakat yang aktivitas ekonominya didominasi oleh sektor pertanian dan penghasilan bahan baku (pertambangan, kehutanan) lebih banyak memiliki status kedudukan rendah, dan sedikit kedudukan yang berstatus tinggi, sehingga tingkat mobilitasnya rendah.
- Ekonomi
Ganda
Di negara-negara berkembang ternyata perkembangan ekonomi menimbulkan beberapa jenis dualisme. Pertama, adalah kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur yang bersifat tradisional, dan yang kedua adalah berbagai kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur modern.
Dualisme ekonomi itu dapat kita lihat antara
sektor pertanian tradisional, yang dicirikan oleh tingkat produktivitas yang
rendah dan menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat berada pada tingkat yang
lazim disebut dengan istilah tingkat pendapatan subsiten. Sedangkan pada sektor
ekonomi modern, dicirikan dengan tipe ekonomi pasar, dimana kegiatan masyarakat
dalam memproduksi sebagian besar ditujukan untuk pasar.
- Penunjang
dan Pengambat Mobilitas
Anak-anak yang berasal dari kelas sosial menengah pada umumnya memiliki pengalaman belajar yang lebih menunjang mobilitas naik daripada pengalaman anak-anak kelas sosial rendah. Para sarjana teori konflik berpandangan bahwa ijazah, tes, rekomendasi, “jaringan hubungan antar teman (merupakan jaringan hubungan antara teman-teman dekat dalam suatu jenis profesi atau dunia usaha.
Mereka saling tukar-menukar informasi dan
rekomendasi menyangkut kesempatan kerja, sehingga menyulitkan bagi orang-orang
luar” untuk dapat menerobosnya), dan deskriminasi terang-terangan terhadap
kelompok ras maupun kelompok etnik minoritas, serta orang-orang dari kelas
sosial rendah untuk melakukan mobilitas naik. Di lain pihak, fakor penghambat
tersebut juga menutup kemungkinan terjadinya mobilitas menurun bagi kelompok
orang dari kelas sosial atas.
Di samping faktor penghambat, terdapat pula faktor
penunjang mobilitas yang bersifat struktural, sebagai misal adanya
undang-undang anti deskriminasi, munculnya lembaga-lembaga latihan kerja baik
yang dibiayai oleh pemerintah atau LSM, merupakan faktor penunjang penting
untuk terjadinya mobilitas naik bagi banyak orang dari status sosial rendah.
·
Faktor
Individu
- Perbedaan
Kemampuan
- Perbedaan
Perilaku
a) Pendidikan
b) Kebiasaan Kerja
c) Pola Penundaan Kesenangan
d) Kemampuan “Cara Bermain”
e) Pola Kesenjangan Nilai
f) Faktor Keberuntungan/Kemujuran
Faktor Pendorong
Mobilitas Sosial
·
Faktor
Perubahan Situasi Politik
Situasi politik pada dasarnya adalah kondisi
stabilitas pemerintahan termasuk bagaimana dukungan rakyat pada umumnya
terhadap struktur pemerintahan yang baru dalam masyarakat tersebut. Melalui
dorongandorongan politik seorang individu ingin menduduki posisi-posisi
tertentu dalam rangka mengembangkan organisasi politik mereka, biasanya
aktivitas ini didukung oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan
politik.
Dalam struktur pemerintahan biasanya didukung oleh
orang-orang parpol yang duduk di dewan perwakilan rakyat misalnya kedudukan
sebagai gubernur, bupati atau walikota, camat, lurah, dan lain-lain. Inilah
contoh faktor- faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial secara
vertikal dari sisi politik.
·
Faktor
Perubahan Sosial Budaya
Dalam masyarakat senantiasa terjadi perubahan baik
dalam struktur sosial, interaksi sosial, maupun dalam sistem tata nilai.
Perubahanperubahan ini dapat memberikan dorongan kepada individu dalam
masyarakat untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan perubahan, sehingga
mengakibatkan keinginan yang kuat bagi seorang individu untuk melakukan social
climbing. Kemajuan teknologi misalnya, dapat membuka kemungkinan timbulnya
mobilitas ke atas dan perubahan ideologi dapat menimbulkan stratifikasi baru.
·
Faktor
Perubahan Ekonomi
Situasi ekonomi dalam masyarakat dapat memberikan
dorongan bagi individu ataupun kelompok individu untuk meningkatkan kedudukan
mereka masing-masing. Kondisi ekonomi yang membaik dapat memberikan dorongan
untuk melakukan ekspansi dalam berbagai macam usaha. Kondisi ekonomi yang buruk
juga dapat memengaruhi orang untuk melakukan berbagai macam tindakan
antisipatif dalam mencegah kejadian-kejadian yang tidak mereka inginkan.
·
Pertambahan
penduduk
Faktor
Penghambat Mobilitas Sosial
- Adanya
perbedaan ideologi
- Adanya
perbedaan kepentingan
- Adanya
perbedaan suku dan asal daerah
- Adanya
diskriminasi jenis kelamin
- Adanya
perbedaan ras
Status dan
Peranan Mobilitas Sosial
Status dalam
Mobilitas Sosial
Menurut Mayor Polak, status dimaksudkan sebagai
kedudukan sosial seorang oknum dalam kelompok serta dalam masyarakat. Status
sosial memberi bentuk dan pola pada interaksi sosial.Sedangkan menurut Ralph
Linton, status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seorang
dalam masyarakatnya. Pemilik status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih
tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan pemilik status sosial
rendah.Jadi, status sosial adalah kedudukan sosial seseorang dalam kelompok
masyarakat.
Jenis-Jenis Status Sosial:
- Status
yang digariskan (Ascribed
Status), adalah status yang diperoleh secara alami atau
otomatis yang dibawa sejak manusia dilahirkan atau keturunan.
- Status
yang diusahakan (Achieved
Status)adalah status yang diperoleh dengan melalui usaha atau
perjuangan sendiri dengan disengaja.
- Status
yang diberikan (Assigned
Status)adalah status yang diberikan kepada seseorang yang
telah berjasa memperjuangkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat sering timbul
pertentangan yang dialami seseorang sehubungan dengan status yang dimilikinya.
Konflik status yang timbul dalam masyarakat, antara lain:
Konflik status yang timbul dalam masyarakat,
- Konflik
status individual.
- Konflik
status antar kelompok.
- Konflik
status antar individu.
Saluran dan Arah Mobilitas Sosial
Arah Mobilitas
Sosial
- Mobilitas
Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan
individu atau objek-objek sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial
lainnya yang sederajat. Dalam mobilitas sosial ini, tidak terjadi perubahan
dalam derajat kedudukan seseorang, misalnya peralihan kewarganegaraan atau
pekerjaan.
- Mobilitas
Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan
individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial tertentu ke
kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya maka
terdapat dua jenis mobilitas yaitu, mobilitas sosial vertikal ke atas (social
climbing) dan mobilitas sosial vertikal kebawah (social sinking).
- Mobilitas
Antargenerasi, Intragenerasi dan Gerak Sosial Geografis
Mobilitas sosial, selain dapat bergerak vertikal
dan horizontal, juga dapat bergerak keturunan. Berikut ini kita akan
mempelajari mobilitas antar generasi dan mobilitas intragenerasi, serata gerak
sosial geografis.
- Mobilitas
Antargenerasi
Secara umum, mobilitas antargenerasi berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalanya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik maupun turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya.
- Mobilitas
Intragenerasi
Mobilitas ini adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobolitas intragenerasi adalahmobilitas yang terjadi dalam satu kelompok genrasi yangsama.
- Gerak
Sosial Geografis
Gerak sosial geografis adalah perpindahan individu
ataukelompok dari satu daerah ke daerah lain, misalnya transmigrasi,
urbanisasi, dan migrasi.
Saluran Mobilitas
Sosial
Pitirim A. Sorokin menyebutkan saluran mobilitas
sosial terbagi atas:
- Angkatan
Bersenjata, Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya
ikut berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut
ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik pangkat.
- Lembaga
Pendidikan, baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas
vertikal yang sering digunakan, karena melalui pendidikan orang dapat
mengubah statusnya.
- Lembaga
Keagamaan, Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal,
meskipun setiap agama menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan
yang sederajat.
- Organisasi
Politik, Seorang anggota parpol yang profesional dan punya dedikasi yang
tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya.
Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan legislatif atau eksekutif
- Organisasi
Ekonomi, organisasi ini baik yang bergerak dalam bidang perusahan maupun
jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk
mencapai mobilitas vertikal.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Hukum
permintaan
Dengan menganggap faktor-faktor lain bersifat
tetap (ceteris paribus) hukum permintaan menyatakan bahwa: ketika harga suatu
barang/jasa mengalami penurunan, maka jumlah permintaan barang/jasa tersebut
akan naik, dan sebaliknya ketika harga barang/jasa meningkat, maka jumlah
barang/jasa yang diminta akan berkurang.
Faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan
Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga
berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa yang diminta. Meskipun demikian,
teradapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Berikut adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
§
Harga
barang itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan pada hukum
permintaan, harga barang/jasa itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah yang
diminta.
§
Pendapatan
masyarakat
Pada
barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah barang/jasa
yang diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung), peningkatan
pendapatan justru akan mengurangi jumlah barang/jasa yang diminta.
§
Intensitas
kebutuhan
Semakin
penting barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah
permintaannya akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di kala hujan akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak
hujan.
§
Jumlah
penduduk
Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara
maka semkain besar permintaannya terhadap barang/jasa.
§
Selera
Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa
akan meningkatkan permintaan terhadap barang/jasa tersebut dibandingkan dengan
jenis barang/jasa lain. Misalnya permintaan terhadap tiket konser artis Korea
meningkat akhir-akhir ini karena meningkatnya kegemaran remaja Indonesia
terhadap artis-artis tersebut.
§
Barang
pengganti
Ketersediaan barang pengganti berpengaruh
terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Ketika harga teh meningkat,
masyarakat yang menganggap kopi adalah barang substitusi dari teh akan
mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga permintaan kopi akan meningkat.
Kurva
permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang
menggambarkan fungsi antara harga dan jumlah barang yang diminta. Perubahan
pada harga barang itu sendiri akan menyebabkan pergeseran sepanjang kurva
permintaan (gambar A) sementara perubahan pada faktor-faktor lain akan
menyebabkan pergeseran kurva (gambar B).
Gambar A
Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan
karena penurunan harga yang menyebabkan kuantitas meningkat.
Gambar B
Keterangan: peningkatan selera berakibat pada
pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan kuantitas yang sama, seseorang
akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk barang/jasa yang diminta.
Penawaran
Pengertian penarawan adalah sejumlah barang dan
jasa yang tersedia di pasar untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan waktu
tertentu.
Hukum
penawaran
Berkebalikan dengan hukum permintaan,
peningkatan harga barang/jasa akan menyebabkan penwaran terhadap barang/jasa
tersebut meninngkat dan sebaliknya, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap.
Faktor-faktor
yang memengaruhi penawaran:
Selain harga barang itu sendiri, beberapa
faktor lain yang memengaruhi permintaan adalah:
§
Biaya
produksi
Tinggi
rendahnya biaya produksi berpengaruh
terhadap kemampuan produksi dan harga jual barang, sehingga berpengaruh
terhadap jumlah penawaran.
§
Teknologi
Semakin mutakhir teknologi yang digunakan maka
produksi semakin efisien sehingga jumlah yang ditawarkan dapat ditingkatkan.
§
Harapan
akan harga masa depan
Jika produsen memperkirakan
bahwa harga akan naik di masa dewan, maka penwaran saat ini akan dikurangi dan
barang/jasa ditimbun untuk dijual di masa depan dengan harapan keuntungan yang
diperoleh meningkat.
Kurva
penawaran
Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan
fungsi antara harga dengan jumlah barang/ jasa yang ditawarkan. Perubahan harga
barang/jasa itu sendiri akan berpengaruh terhadap pergerakan sepanjang kurva
penawaran (gambar 1) sementara perubahan pada faktor lain akan berpengaruh
terhadap pergeseran kurva permintaan (gambar 2).
Gambar 1
Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B
Gambar 2
Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang ditawarkan saat ini (dari A ke B).
Interaksi
Antarnegara-negara ASEAN
1. Pengertian,
faktor pendorong dan penghambat kerjasama
Organisasi
internasional dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat
ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang. Contohnya,
Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang merupakan salah satu
organisasi internasional yang bersifat kawasan atau region.
kerja
sama adalah menjalin hubungan antara dua negara atau lebih demi mencapai suatu
kesepakatan. Terdapat faktor pendorong dan penghambat dalam kerja sama sebagai
berikut.
a. Faktor
pendorong
1) Kesamaan
dan perbedaan sumber daya alam
contoh,
beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama yang diberi
nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
Perbedaan
sumber daya pangan di setiap negara ASEAN juga melahirkan kerja sama. Indonesia
mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Indonesia juga mengimpor beras dari
Myanmar dan Thailand untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Kesamaan
dan perbedaan wilayah (kondisi geografis)
mengadakan
kerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara. Contoh: negara-negara
yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja sama melalui organisasi
ASEAN.
b. Faktor
penghambat
1) Perbedaan
Ideologi
Faktanya,
saat ini hampir tidak ada negara ASEAN yang menutup diri dari kerja sama
antarnegara ASEAN.
2) Konflik
dan peperangan
3) Kebijakan
protektif
Misalnya,
tidak menerima impor hasil pertanian karena dapat mempengaruhi kondisi
pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya.
4) Perbedaan
kepentingan tiap-tiap negara.
2. Bentuk-Bentuk
Kerja Sama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan, dan Perkembangannya)
Interaksi
dan kerja sama antarnegara-negara ASEAN semakin berkembang seiring dengan
munculnya berbagai kebutuhan setiap negara anggota. Kebutuhan sosial, politik,
ekonomi, dan bidang-bidang lainnya menuntut suatu negara untuk berperan aktif
melakukan kerja sama antarnegara.
a. Bentuk
Kerja Sama di Bidang Sosial dan Budaya
dilakukan
agar tercipta kerukunan dan kemajuan bersama. Setiap negara anggota ASEAN
diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kerja sama guna mendukung
kesejahteraan negaranya sendiri. Kerja sama dalam bidang sosial dan budaya
dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development).
1) Beberapa
bentuk kerja sama di bidang sosial negara-negara anggota ASEAN antara lain
sebagai berikut. 1) bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan
golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran
(upah) yang wajar;
2) membantu
kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;
3) menanggulangi
masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan
internasional yang bersangkutan;
4) pengembangan
sumber daya manusia;
5) peningkatan
kesejahteraan;
6) program
peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
7) pertukaran
budaya dan seni, juga festival film ASEAN;
8) penandatanganan
kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement (ATA));
serta
9) penyelenggaraan
pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.
b. Bidang
Kerja Sama di Bidang Politik dan Keamanan
Kerja
sama politik ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan
perdamaian antarnegara di ASEAN.
Beberapa
contoh nyata kerja sama politik dan keamanan adalah:
1) Traktat
Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in
Criminal Matters/MLAT).
2) Konvensi
ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter
Terrorism/ACCT).
3) Pertemuan
para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan
mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama
di bidang pertahanan dan keamanan.
4) Penyelesaian
sengketa Laut Cina Selatan.
5) Kerja
sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme,
perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan
senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan
ekonomi internasional.
6) Kerja
sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan
antarparlemen.
c. Bentuk
Kerja Sama di Bidang Pendidikan
Contoh
bentuk kerja sama negara-negara ASEAN dalam bidang pendidikan:
1) ASEAN
Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012),
dengan tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education
and Humanity. Pada pertemuan ini hadir organisasi guru dari Indonesia,
Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta
Korea Selatan.
2) Penawaran
beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan
pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri,
komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan beasiswa
pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negaranegara anggota
ASEAN dan kawasan negara berkembang.
3) Negara-negara
ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di
negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan
Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang).
4) Olimpiade
di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara. Contoh:
Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.
3. Pengaruh
Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan terhadap
Kehidupan di ASEAN
a. Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Ekonomi di Negara-Negara ASEAN
Para
pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara
pada akhir 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat
serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing.
Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas
lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pasar
tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
MEA
membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke
negara-negara anggota ASEAN.
Selain
itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli
keteknikan, guru, akuntan, dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka
peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di
Indonesia yang tertutup atau kekurangan sumber daya manusianya.
MEA
membuka pasar dan lapangan kerja yang semakin bersaing sehingga berpengaruh
terhadap penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas menjadi
modal persaingan dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang terbuka berpikiran global. Kegiatan ekonomi berupa produksi,
distribusi, dan konsumsi semakin luas dan bersaing bebas antarnegara ASEAN.
b. Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antar ruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Sosial di Negara-Negara ASEAN
Pada
Tahun 2015, ribuan pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga,
yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi
ini kemudian dikenal sebagai manusia perahu.
ASEAN
mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para manusia
perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap
dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun
negara tujuan pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti
simpati dan empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.
c. Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Budaya di Negara-Negara ASEAN
Kebudayaan
adalah salah satu di antara 3 (tiga) pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke
tujuan membangun komunitas pada tahun 2015. Konferensi ke-6 Menteri
Kebudayaan dan Kesenian ASEAN di Kota Hue, Vietnam dengan tema “Meningkatkan
peranan kebudayaan terhadap perkembangan yang berkesinambungan dari komunitas
ASEAN” tanggal 19-20 April 2014, menegaskan tekad semua negara ASEAN tentang
satu komunitas bersama, visi bersama, dan jati diri bersama.
Beberapa
aktivitas lain yang dilakukan sebagai dampak pengaruh perubahan komitmen
kebudayaan ASEAN antara lain sebagai berikut.
1) Festival
Budaya ASEAN (FBA) Festival Budaya ASEAN 2013 digelar di Kota Purwakarta, Jawa
Barat, tanggal 29 Juni 2013. Kegiatan itu diikuti sembilan negara, yaitu
Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam dan
tuan rumah Indonesia. Festival ini merupakan ajang memperkenalkan kebudayaan
Kota dan Kabupaten Purwakarta ke masyarakat ASEAN, juga merupakan ajang
mempertautkan dan memperkenalkan kebudayaan sesama negara ASEAN. Bagi
Indonesia, kegiatan ini merupakan salah satu cara memperoleh devisa dari sektor
pariwisata.
2) Perkemahan
Budaya Serumpun ASEAN Perkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan
budaya negaranegara ASEAN yang diprakarsai tiga negara, yaitu
Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan dan
meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun demi
menciptakan ketahanan budaya
3) Industri
Musik Musik merupakan salah satu hasil dari budaya. Saat ini, musik sudah
menjadi salah satu cabang industri yang dapat dinikmati oleh siapa pun dan di
manapun. Di Asia Tenggara, jenis musiknya beragam. Di Indonesia, salah satu
musik khasnya adalah musik dangdut. Perkembangan industri musik sangat maju.
Konser, festival musik, dan berbagai even lainnya menunjukkan hal tersebut.
d. Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Politik di Negara-Negara ASEAN
Beberapa
kasus yang menjadi sorotan antara lain:
1) Sengketa
Perbatasan Wilayah Masalah perbatasan wilayah telah menjadi persoalan di
beberapa negara ASEAN, seperti kasus Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan,
kasus Kepulauan Spratly, dan Kuil Preah Vihear, dan Pulau Pedra Branca.
2) Pekerja
Migran
Pesatnya
laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara.
Beberapa
kasus pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara ASEAN antara lain
kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan pekerja rumah
tangga migran.
Beberapa
negara ASEAN menawarkan untuk menyusun peraturan terkait sistem rekrutmen,
penempatan kerja, dan besaran upah yang diberikan.
· Penguatan
kerangka kebijakan regional bagi perlindungan pekerja migran: Fokusnya adalah
bantuan teknis kepada Kelompok Kerja ASEAN tentang Pekerja Migran, yang terdiri
dari serikat pekerja, organisasi nonpemerintah, organisasi pekerja migran dan akademisi,
untuk melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan
konsultasi regional dan nasional mengenai Deklarasi ASEAN dan suatu Instrumen
ASEAN yang bersifat mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana
ditetapkan dalam mandat Rencana Aksi Vientiane ASEAN.
· Penguatan
Aliansi Regional bagi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (Migran) (ADWA):
Fokusnya adalah mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah
tangga migran dalam membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia di tingkat
regional (Asian Domestic Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan
hak asasi manusia dan perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di
Asia.
e. Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Pendidikan di Asia Tenggara Ketimpangan mutu pendidikan antarnegara anggota
ASEAN menjadi salah satu kendala terbesar ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat
7.446 perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut
menjadi tantangan tersendiri ASEAN dalam bidang pendidikan.
Secara
khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, pemerintah Indonesia berupaya
memberikan kesempatan kepada lembaga pendidikan melakukan reformasi menyeluruh
dalam sistem pendidikan. Contohnya, meningkatkan mutu pendidik baik bagi dosen
atau guru melalui proses sertifikasi, akreditasi, standarisasi pendidikan,
peningkatan gaji dan kesejahteraan pendidik, serta rekrutmen pendidik yang
profesional.
4. Upaya-upaya
Meningkatkan Kerja Sama di Antara NegaraNegara ASEAN
Melalui
Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015 terus
ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yaitu kerja sama dalam bidang
politikkeamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Peningkatkan kerja sama tersebut
memerlukan dorongan antara lain kekompakan, konsistensi, keterbukaan,
rasa “ke-kekita-an” (we feeling), saling menghormati dan kesetiakawanan sosial
(a caring and sharing community), serta dinamis dalam menjalani kerja sama.
Kerja
sama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach)
dalam berbagai sektor (multisektor).
Pertemuan
ke-1 ASEAN Ministerial Meeting on Women di Vientiane, Laos, 1619 Oktober 2012
telah mengadopsi Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and
ASEAN Women’s Partnership for Environmental Sustainability.
Deklarasi
tersebut merupakan komitmen ASEAN untuk meningkatkan:
a.
Pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan;
b.
Akses, kepemilikan, dan kontrol terhadap sumber daya; dan
c.
Pembuatan kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan
untuk perempuan terutama yang berasal dari kelompok rentan.
Perubahan Sosial
1. Berdasarkan waktu:
- Perubahan lambat atau evolusi: yaitu perubahan yang berlangsung dalam waktu yang lama dan bersifat lambat, misalnya perubahan mata pencaharian dari berburu dan meramu menjadi bertani dan berternak.
- Perubahan cepat atau revolusi: yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat dan cepat. Dalam revolusi, biasanya ada pemimpin yang menggerakan revolusi tersebut dan ada tujuan yang kuat dari golongan bersangkutan untuk melakukan perubahan. Contoh revolusi adalah revolusi Perancis dan perebutan kemerdekaan Indonesia dari Jepang.
2. Berdasarkan intensitas:
- Perubahan kecil: yaitu perubahan yang dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat luas. Misalnya perubahan mode pakaian, perubahan mode rambut, dsb.
- Perubahan besar: yaitu perubahan yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat luas. Misalnya penemuan internet dan komputer yang mengubah cara berkomunikasi secara besar, atau penemuan mesin uap yang mengubah proses produksi dari penggunaan tenaga manusia menjadi pengunaan tenaga mesin.
3. Berdasarkan penyebab:
- Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan: yaitu perubahan yang sudah direncanakan terlebih dahulu untuk tujuan tertentu. Perubahan sosial ini sering disebut juga intended change atau planned changed. Beberapa sosiolog juga menyebut perubahan sosial yang dikehendaki sebagai pembangunan sosial. Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah program keluarga berencana untuk menahan cepatnya pertumbuhan penduduk.
- Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan: yaitu perubahan yang terjadi tanpa direncanakan dan umumnya membawa dampak yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang terjadi karena bencana alam sehingga banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencahariannya, sehingga perlu beradaptasi dengan lingkungan baru tempat evakuasi.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial
1. Faktor Internal: yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat
- Bertambah atau berkurangnya penduduk
Bertambah atau berkurangnya penduduk mengubah struktur sosial dan demografi di masyarakat. Bertambahnya penduduk membuat persaingan kerja semakin meningkat, namun jika tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai dapat menimbulkan pengangguran. Lebih luasnya lagi pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan dan kriminalitas. Jumlah penduduk yang berkurang juga menimbulkan perubahan sosial, misalnya saat ini jumlah penduduk di Jepang semakin berkurang karena banyak masyarakat Jepang yang tidak ingin berkeluarga, dampaknya jumlah tenaga kerja menjadi berkurang dan yang lebih parah jumlah penduduk di Jepang dapat semakin habis.
- Penemuan-penemuan baru.
Salah satu pemicu perubahan sosial adalah penemuan-penemuan baru. Penemuan baru dapat dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan sebuah penemuan akan sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Misalnya penemuan benua Amerika oleh Colombus. Colombus menemukan benua Amerika, bukan menciptakan benua Amerika. Invention adalah penemuan terhadap sesuatu yang benar-benar baru. Misalnya penemuan mesin uap oleh James Watt, atau penemuan telepon oleh Graham Bell. James Watt merupakan penemu sekaligus orang pertama yang menciptakan mesin uap, begitu juga Graham Bell dengan teleponnya.
- Konflik dalam masyarakat.
Konflik dalam masyarakat juga menjadi penyebab perubahan sosial. Hal ini sudah sedikit disinggung di teori konflik dalam perubahan sosial. Dalam masyarakat, terdapat berbagai macam kelompok sosial, dan setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Perbedaan kepentingan dapat menjadi penyebab konflik. Contoh konflik yang menghasilkan perubahan sosial adalah konflik antar agama di Ambon. Dampaknya terjadi segregasi atau pemisahan antara orang beragama Kristen dengan orang beragama Islam. Muncul daerah yang hanya berisi penduduk Muslim dan ada daerah yang hanya berisi penduduk Kristen.
- Adanya revolusi.
Revolusi dan pemberontakan dapat juga menjadi pemicu perubahan sosial. Contoh dari perubahan sosial akibat revolusi adalah jatuhnya kerajaan Rusia yang dipimpin oleh Tsar dan bentuk kerajaan Rusia pun berubah menjadi negara sosialis yang dipimpin oleh Lenin dan Stalin.
2. Faktor Eksternal: yaitu faktor yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
- Faktor lingkungan fisik atau alam.
Faktor lingkungan yang umumnya menyebabkan perubahasn sosial adalah bencana alam. Misalnya ketika terjadi bencana alam, masyarakat akan mengevakuasi diri mereka menuju tempat baru yang lebih aman. Dalam tempat baru tersebut, masyarakat akan beradaptasi dan menyesuaikan keadaan mereka dengan kondisi lingkungan yang baru tersebut. Dalam proses adaptasi tersebut terdapat perubahan sosial di dalamnya, misal perubahan nilai-nilai yang dianut, perubahan budaya menyeseuaikan lingkungan, dsb.
- Peperangan
Keadaan perang juga menimbulkan perubahan yang besar. Perang merupakan keadaan eksternal karena melibatkan pihak lain di luar masyarakat itu sendiri. Perang menciptakan banyak perubahan misalnya perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet menyebabkan pecahnya Uni Soviet menjadi negara-negara baru dengan sistem politik dan pemerintahan yang berbeda.
- Pengaruh kebudayaan lain.
Kebudayaan lain yang masuk melalui globalisasi pun menjadi penyebab perubahan sosial di suatu masyarakat. Berkembangnya teknologi informasi menyebabkan semakin mudahnya budaya lain masuk ke suatu masyarakat. Contoh perubahan sosial akibat pengaruh budaya lain adalah gaya hidup anak-anak masa kini yang terpengaruh oleh budaya K-pop dari Korea Selatan, atau gaya rambut dan gaya berpakaian yang mengikuti artis-artis Holywood.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto:
- Kontak dengan budaya lain.
Kontak dengan budaya lain dimungkinkan terjadi karena adanya proses difusi yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan.
- Sistem pendidikan yang maju.
- Lapisan masyarakat yang terbuka (open stratification), yang memungkinkan orang untuk bermobilitas sosial secara vertical.
- Penduduk yang heterogen.
- Memiliki orientasi ke depan, artinya punya visi untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
- Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto
- Kurangnya hubungan atau interaksi dengan masyarkat lain.
- Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
Perubahan sosial ditopang oleh penemuan-penemuan ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Apabila ilmu pengetahuan lambat, maka inovasi penemuan yang memicu perubahan pun akan lambat.
- Sikap masyarakat yang tradisional dan menolak perubahan.
- Prasangka buruk terhadap budaya baru.
- Hambatan ideologis.
- Adanya adat atau kebiasaan yang sudah tertanam kuat sehingga menolak sesuatu yang baru.
Dampak Perubahan Sosial
Dampak Positif:
- Munculnya penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia. Contoh dari penemuan yang sangat membantu aktivitas manusia adalah penemuan internet, komputer, dan ponsel pintar.
- Munculnya nilai dan norma baru yang lebih relevan.
Dengan perubahan yang dinamis, norma atau nilai lama yang sudah tidak relevan dapat diperbaharui menjadi norma dan nilai baru yang lebih relevan untuk diterapkan. Misalnya di masa ini sudah ada pedoman menghubungi guru atau dosen melalui pesan singkat. Jaman dahulu pedoman ini tidak ada karena aplikasi pesan singkat masih terbatas. Contoh lain adalah munculnya undang-undang informatika dan transaksi elektronik akibat perkembangan teknologi.
- Munculnya lembaga atau institusi baru. Contoh institusi yang muncul akibat perubahan sosial adalah International Labor Organization, yaitu organisasi internasional yang melindungi hak-hak buruh. Di jaman dahulu, hak-hak buruh dipegang oleh pemilik perusahaan dan pemilik perusahaan seringkali mengeksploitasi buruh secara berlebihan, dengan adanya organisasi seperti ini, hak-hak buruh menjadi lebih terjamin.
Dampak Negatif:
- Perubahan yang terlalu cepat dapat menimbulkan anomie, yaitu keadaan dimana nilai lama sudah tidak relevan dan nilai baru belum terbentu. Orang menjadi kehilangan nilai untuk dipegang.
- Kemunduran moral.
Dampak lain dari perubahan sosial adalah kemunduran moral. Contoh dari perubahan sosial yang menunjukkan kemunduran moral adalah banyaknya berita hoaks dan ujaran kebencian di media sosial, serta maraknya bullying online.
- Munculnya konflik sosial yang dapat menimbulkan disintegrasi atau perpecahan. Perubahan sering juga menimbulkan konflik sosial. Salah satu konflik yang berbahaya adalah wacana perang nuklir. Nuklir merupakan teknologi yang ditemukan untuk persenjataan dan pembangkit listrik. Apabila digunakan untuk berperang, maka akan sangat berbahaya dampak yang ditimbulkannya.
PERKEMBANGAN MASYARAKAT SEJAK MASA KEMERDEKAAN HINGGA REFORMASI
Buka link berikut : https://docplayer.info/137779254-Indonesia-dari-masa-kemerdekaan-hingga-masa-reformasi.html
Sumber :
"Ruang dan
Interaksi Antarruang: Pengertian, Syarat dan Bentuknya", https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/14/080000369/ruang-dan-interaksi-antarruang-pengertian-syarat-dan-bentuknya?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Nibras Nada Nailufar
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Nibras Nada Nailufar
https://blog.ruangguru.com/pembabakan-zaman-praaksara-berdasarkan-geologi
https://www.studiobelajar.com/perubahan-sosial/
https://www.studiobelajar.com/perubahan-sosial/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar