Translate

Rabu, 22 April 2020

Rangkuman Materi IPS SMP kelas 7 8 9


Pengertian Ruang
Dalam Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan (1981), Nursid Sumaatmadja menjabarkan definisi ruang. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal. Ruang juga dapat diartikan sebagai wadah dari semua aktivitas manusia, hewan, tumbuhan yang ada di permukaan bumi. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi. Tapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang terdapat di permukaan bumi yaitu laut, sungai, danau, ataupun yang ada di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai ke kedalaman tertentu.

Pengertian interaksi antarruang
Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Tidak ada satu ruangpun yang mempu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Setiap ruang membutuhkan ruang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perbedaan karakteristik ruang tersebut menyebabkan adanya interaksi antarsatu ruang dengan yang lainnya. Termasuk komunikasi antar manusia yang tinggal di dalamnya. Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi antarruang adalah suatu cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi juga permasalahannya dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-ruang di sekitarnya.

Syarat-syarat interaksi antarruang
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang atau interaksi keruangan, yaitu:
1. Saling melengkapi (complementarity) Antara suatu ruang dengan ruang lain saling membutuhkan sehingga saling melengkapi. Kondisi saling melengkapi dapat terjadi bila antara satu daerah dengan daerah lain menghasilkan komoditas yang berbeda.
2. Kesempatan antara (intervening opportunity) Kesempatan antara maksudnya adalah penawaran alternatif, di mana sebuah ruang menawarkan pilihan yang lebih baik dari ruang asal atau ruang tujuannya.
3. Kemudahan tranfer (transferability). Tranfserability juga dapat diartikan sebagai keadaan yang dapat diserahkan atau dipindahkan.


LETAK WILAYAH INDONESIA
Apa itu letak geografis? Letak geografis adalah letak di mana suatu daerah itu dilihat dari kenyataannya di bumi dan menentukan pula letak posisi antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Nah, kalau secara astronomis, Indonesia terletak di 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur). 

1. Pengaruh Letak Geografis Indonesia

Indonesia yang terletak di antara dua samudera besar mempunya dampak mendapat angin laut yang membawa banyak hujan. Hal ini pula yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Selain itu, letak geografis Indonesia juga menyebabkan Indonesia memiliki dua musim. Hal ini dipengaruhi oleh angin musim yang berhembus tiap enam bulan sekali.
Selain memiliki iklim tropis, tentu RG Squad tahu, ‘kan, bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama. Hal ini disebabkan oleh letak Indonesia yang berada di cross position. Maksud dari cross position ini adalah Indonesia berada di antara persilangan dari dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia ke Benua Australia dan Samudra Hindia ke Samudra Pasifik. Selain itu, Indonesia memiliki mitra dagang dengan negara-negara sekitar karena lokasi yang strategis dan kegiatan perdagangan pun meningkat.

Hubungan Posisi Geografis dengan Iklim di Indonesia

Faktor - faktor yang mempengaruhi iklim di Indonesia antara lain meliputi:

Letak Indonesia di antara dua benua

Pengaruh dari letak Indonesia yang berada di antara dua benua (Benua Asia dan benua Australia) mengkibatkan wilayah Indonesia memiliki iklim muson (musim). Secara geografis Indonesia juga terletak di antara 2 samudera, hal ini jua akan mempunyai pengaruh yaitu menyebabkan wilayah  Indonesia beriklim laut.

Letak Indonesia di daerah khatulistiwa

Iklim yang ada di wilayah Indonesia adalah berupa iklim tropis yaitu iklim muson laut tropis. Angin muson akan mempengaruhi iklim muson. Angin muson (musim) adalah merupakan angin yang secara periodik akan berganti arah untuk setiap setengah tahun. Penjelasan mengenai pergantian arah tersebut dapat adalah sebagai berikut:

a. Angin muson barat

Matahari akan berada di belahan bumi bagian selatan pada bulan Oktober hingga bulan April, sehingga dengan demikian di wilayah Benua Australia mempunyai tekanan rendah (minimum), sedangkan pada wilayah Benua Asia udaranya bertekanan tinggi (maksimum). Dari kondisi tersebut maka angin akan bertiup dari Benua Asia menuju ke benua Australia. Angin inilah yang sering dikenal sebagai angin muson barat. Angin tersebut akan membawa banyak uap air karena angin muson barat melewati lautan yang luas, sehingga yang terjadi karena banyak mengandung uap air maka antara bulan Oktober hingga April di wilayah Indonesia akan terjadi musim penghujan. Coba teman-teman perhatikan gambar terjadinya angin muson barat berikut ini.

b. Angin muson timur
Berkebalikan dengan angin muson barat, pada bulan April hingga bulan Oktober di wilayah Benua Australia terjadi tekanan udara yang tinggi (maksimum) sedangkan pada wilayah benua Asia udarannya bertekanan rendah (minimum). Dari kondisi tersebut maka terjadi angin yang bertiup dari Benua Australia menuju benua Asia. Angin tersebut dikenal sebagai angin muson timur. Karena angin muson timur hanya melewati lautan sempit, maka angin memiliki sifat kering. Sebagai akibatnya maka pada bulan April hingga bulan Oktober di wilayah Indonesia akan terjadi musim kemarau. Prosesnya angin muson timur dapat dilihat dari gambar berikut ini.

Kita sering mendengar musim pancaroba, teman-teman semua tahukah apa pengertian musim pancaroba? Definisi dari musim pancaroba adalah musim peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau. Musim pancaroba yang terjadi antara musim penghujan ke musim kemarau terjadi pada bulan April sampai bulan Mei. Bagi orang jawa sering dikenal sebagai mangsa mareng. Sedangkan untuk musim pancaroba antara musim kemarau ke musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Oktober. Di jawa disebut juga mangsa labuh. Ciri - ciri musim pancaroba adalah ditandai dengan adanya arah dari angin yang tidak menentu arahnya, hujan yang sedikit tetapi disertai oleh adanya halilintar, terdapat awan mendung tetapi tidak terjadi hujan serta biasanya di badan terasa tidak enak.

Flora dan Fauna Indonesia

Dahulu, pada saat permukaan bumi sebagian besar masih menyatu (zaman zaman glasial) dimana  wilayah Indonesia pada bagian barat masih menyatu dengan Asia dan wilayah Indonesia bagian timur masih menyatu dengan Australia. Dengan kedan yang masih menyatu tersebut maka hewan-hewan yang ada di australia atau di asia dapat dengan mudah mengalami perpindahan ke wilayah Indonesia. Setelah es mencair maka wilayah Indonesia menjadi terpisah dengan australia dan asia, terdapat pada kawasan tertentu yang jenis flora maupun fauna yang mirip dengan hewan yang ada di kawasan asia dan australia.

Kawasan atau wilayah yang mempunyai keragaman flora dan fauna yang mirip dengan yang ada di Benua Asia disebut sebagai kawasan Asiatis. Kawasan Asiatis di paparan Sunda, meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Pada kawasan asiatis ini dahulunya kawasan Indonesia bagian barat yang menyatu dengan Asia pada saat zaman glasial. Sedangkan untuk wilayah yang mempunyai flora dan fauna yang mirip dengan wilayah australia disebut dengan nama  kawasan Australis. Kawasan ini meliputi paparan Sahul terdiri dari Papua dan kepulauan Maluku. Pada kawasan ini merupakan kawasan Indonesia pada bagian timur yang menyatu pada saat zaman glasial dengan Australia. Di antara kawasan tersebut terdapat adanya wilayah/ kawasan yang merupakan kawasan peralihan antara flora dan fauna antara Asia dan Australia. Kawasan peralihan tersebut dinamakan kawasan Australasiatis. Untuk Kawasan Australasiatis adalah wilayah Indonesia pada bagian tengah yang tidak menyatu dengan benua asia dan australia pada saat zaman glasial. Kawasan Australasiatis terdiri atas Sulawesi dan kepulauan di Nusa Tenggara. Di kawasan ini adalah jenis flora dan faunanya hanya dapat ditemukan di daerah Indonesia saja. Ketiga kawasan tersebut terdapat garis tanda pemisah yang disebut garis Wallace dan Webber. Garis Wallace merupakan garis yang memisahkan kawasan flora dan fauna Asiatis dengan kawasan peralihan Australia. Sedangkan untuk garis Webber merupakan garis yang membatasi garis flora dan fauna Australasiatis dengan wilayah Australia.

Persebaran flora di Indonesia

Negara Indonesia kaya akan flora dan fauna, hal ini dapat dibuktikan dengan terdapat jenis flora sekitar 4.000-an jenis pohon-pohonan, 1.500-an jenis pakis-pakisan, dan 5.000-an jenis anggrek. Hal yang mempengaruhi adanya keberagaman jenis flora ini adalah kondisi iklim, jenis tanah, keadaan air, topografi yang ada untuk masin-masing daerah.

Berikut merupakan pembagian jenis flora di Indonesia yaitu:
§     Flora Asiatis yang terletak di Indonesia bagian Barat. Jenisnya meliputi: anggrek, bunga raflesia, jati, pinus, beringin raleseta, kayu meranti, rotan, kayu kina, dan kamper.
§     Flora Australia yang terletak di Indonesia Timur. Jenisnya meliputi: matoa, sagu.
§     Flora peralihan atau Australasiatis berada di bagian tengah. Jenis flora misalnya kayu cendana, kemiri, cemara geseng.

Persebaran Fauna di Indonesia

Dengan adanya kondisi iklim dan juga jenis tumbuhan serta wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan akan mempengaruhi persebaran fauna di Indonesia. Pembagian fauna di Indonesia yaitu:

a. Fauna Indonesia Asiatis. Pada jenis hewan di daerah mempunyai kemiripan dengan fauna Asia. Adapun jenis fauna asiatis antara lain:
§     Harimau terdapat di Jawa, Madura, dan di Bali.
§     Beruang terdapat di Sumatra dan di Kalimantan.
§     Gajah terdapat di Sumatra, mirip dengan gajah yang ada di Negara India.
§     Badak terdapat di Sumatra, Jawa, mirip dengan badak yang ada di Negara Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Negara India.
§     Banteng terdapat di Jawa dan di Kalimantan.
§     Orang utan(Mawas) terdapat di Kalimantan dan di Jawa.
§     Siamang (kera berwajah hitam dan tidak berekor) terdapat di Sumatra.
§     Tapir terdapat di Sumatra dan juga di Kalimantan.
§     Kera babon terdapat di Sumatra dan wilayah Kalimantan.
b. Fauna Indonesia Australis. Jenis fauna ini mirip dengan yang ada di Australia. Contoh jenis faunanya adalah:
§     Kanguru pohon (hewan berkantong di Papua)
§     Timus berkantong dan musang berkantong di daerah Maluku bagian Timur dan juga Papua.
§     Burung Kaswari di Papua, Kepulauan Aru, dan pulau Seram.
§     Burung cendrawasih di Papua dan dan Kepulauan Aru.
§     Burung kakatua berjambul merah dan berbulu jambul putih di wilayah Maluku.
c. Fauna bagian tengah/ fauna peralihan. Jenis fauna di wilayah tengah ini adalah merupakan campuran antara fauna Asiatis dengan fauna Australis. Selain itu di wilayah ini terdapat adanya fauna-fauna yang khas Indonesia. Sebagai contonhya adalah :
§     Biawak dan komodo yang ada di pulau Komodo, NTT (Nusa Tenggara Timur).
§     Anoa (hewan yang mirip lembu dan hidup liar) di Sulawesi.
§     Babi rusa yang memiliki taring panjang dan melengkung yang terdapat di Sulawesi dan Maluku bagian Barat.
§     Burung Maleo ada di Sulawesi dan juga di kepulauan Sangihe.

2. Pengaruh Letak Astronomis Indonesia

Sebenarnya, apa sih letak astronomis itu? Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Apakah RG Squad sudah mengetahui apa itu garis lintang dan garis bujur?
Garis Lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Berdasarkan garis lintang 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan), Indonesia berada di wilayah dengan iklim tropis yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·         curah hujan tinggi
·         terdapat hutan hujan tropis yang luas
·         sinar matahari sepanjang tahun
·         kelembaban udara yang tinggi
Sementara itu, garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Garis bujur berdampak pada waktu setempat suatu negara. Garis bujur 0berada di Greenwich. Indonesia berada di garis bujur 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur). Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki tiga daerah waktu

POTENSI SDA INDONESIA
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.
 Sumber daya alam dikelompokkan sebagai berikut:

1. SDA berdasarkan kemungkinan pemulihannya.
1.   Sumber daya yang dapat diperbaharui (bisa bereproduksi dan masa pemulihannya pendek) Contoh: sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah segala jenis hewan dan segala jenis tumbuhan, misalnya hutan jati. Termasuk juga sinar matahari, tanah, air dan udara.
2.   Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (tidak bereproduksi dan pemulihannya lama) sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah segala sesuatu yang kalau diambil akan habis dan tidak dapat dibuat lagi. Contoh: adalah batu bara, minyak bumi, dan segala jenis logam seperti emas, besi, tembaga.

2. SDA berdasarkan Materi
Yang termasuk dalam sumber daya alam kategori materi adalah
a.      Sumber daya alam organik
Contoh SDA organika adalah tumbuhan dan hewan, peternakan dan perkebunan.
b.      Sumber daya alam anorganik.
Contohnya adalah benda mati seperti mineral, gas, dan pertambangan.

3. SDA berdasarkan habitat
Berdasarkan habitat dibagi menjadi dua yaitu
a.       Sumber daya alam Terestris
SDA teresris adalah segala yang berhubungan dengan tanah seperi keramik dan genting.
b.      Sumber daya alam akuatik.
SDA akuatik adalah segala yang berhubungan dengan perairan seperti danau, laut, sungai, dan air hujan.


POTENSI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

A. Potensi Sumber daya Hutan
Hutan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut, saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan banyak dijumpai di Sumatra dan Kalimantan.
hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Hasil hutan sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Dari hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga dihasilkan buah-buahan dan obat-obatan.


B. Potensi Sumber daya Tambang
Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri, sbb:
a.       Minyak Bumi dan Gas
b.      Batu Bara
e.      Emas
f.        Timah
g.       Tembaga


C. Potensi Sumber Daya Kemaritiman:
Potensi sumber daya laut Indonesia
1. ikan
2. bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut.
3. mangrove,
4. terumbu karang, dan lain-lain.
Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir.

a.       Perikanan
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk.
b.      Hutan Mangrove
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut.
Ada dua fungsi hutan mangrove
a. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut.
b. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
c.      Terumbu Karang
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.

Manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut.
1.       Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.
2.       Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi.
3.       Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata.


KEGIATAN POKOK EKONOMI
Definisi/ pengertian kegiatan ekonomi adalah merupakan semua bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh manusia dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beraneka ragam. Sedangkan untuk kegiatan pokok ekonomi meliputi kegiatan produksi, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi.
Macam macam kegiatan ekonomi tersebut memang saling berkaitan dan juga saling tergantung antara yang satu dengan yang lainnya.

Kegiatan Konsumsi

Pengertian Konsumsi

Definisi/ pengertian konsumsi adalah suatu kegiatan manusia memakai, atau menggunakan, atau mengurangi, atau menghabiskan nilai guna suatu barang/ jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada waktu barang/ jasa dipakai untuk memenuhi kebutuhan, maka nilai gunanya akan menjadi berkurang dan pada akhirnya akan menjadi habis. Contoh konsumsi adalah: pemakaian tas sekolah. Nilai guna dari tas sebagai alat untuk membawa buku dan perlengkapan sekolah lainnya dikatakan habis jika tas tersebut telah rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi semua kebutuhan hidup manusia, sehingga akan dicapai kehidupan yang makmur dan sejahtera.
Adapun ciri-ciri benda konsumsi antara lain:
§     Diperlukan pengorbanan. Sebagai contoh adalah teman-teman makan perlu adanya uang.
§     Benda tersebut ditujukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebahgai contoh adalah makan ditujukan untuk bisa bertahan hidup.
§     Manfaat, nilai ataupun volume dari benda-benda yang dipakai akan habis sekaligus atau bertahap.

Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Di bawah ini faktor yang mempengaruhi pola konsumsi antara lain: pendapatan, harga diri terhadap lingkungan, ketamakan dan kesombongan, harapan pendapatan yang tinggi di waktu yang akan datang, tingkat pendidikan, tempat tinggal, umur dan jenis kelamin.

Pelaku kegiatan konsumsi

Jika ada pertanyaan misalnya sebutkan pelaku kegiatan konsumsi ? dapat kita jawab bahwa masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi dikelompokkan menjadi 3 golongan antara lain 1). rumah tangga keluarga, 2). rumah tangga perusahaan, dan 3). rumah tangga pemerintah. Berikut ini akan kita bahas singkat mengenai pelaku kegiatan konsumsi tersebut.

1). Rumah tangga keluarga
Pada rumah tangga keluarga pada umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan juga anak. Untuk asing-masing nggota keluarga memiliki kebutuhan hidup yang mungkin sama atau bisa juga berbeda. Maksud dari kebutuhan yang sama tersebut adlah merupakan kebutuhan yang sama-sama dirasakan kebutuhannya oleh seluruh anggota keluarga, sebagai contohnya adalah kebutuhan makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain. Untuk yang berbeda kebutuhannya misalnya kebutuhan orang tua yang bekerja akan berbeda kebutuhannya dengan anaknya yang masih sekolah.
Supaya kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi sesuai dengan besarnya endapatan yang dihasikan maka perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
§     Menyusun anggaran belanja rumah tangga 
§     Membuat catatan atas penerimaan dan atas pengeluaran
§     Pembagian secara bijaksana atas semua kebutuhan
§     Berusaha menabung
2). Rumah tangga perusahaan

Perusahaan adalah merupakan salah satu penyedia dari barang/ jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan melakukan kegiatan produksi.
Berikut  ini merupakan contoh kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan : Pada perusahaan tekstil maka akan melakukan pembelian bahan baku yang berupa kapas, membayar gaji pegawai, pemakaian peralatan yang menunjang proses produksi.

3). Rumah tangga pemerintah

Pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Hal yang disediakan oleh pemerintah adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana masyarakat, seperti membuat jalan raya, menyediakan angkutan umum, dan lain-lain. Kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah, misalnya saja belanja negara dalam rangka untuk pembangunan dan proyek negara.

Aspek positif dan aspek negatif perilaku konsumtif

Terdapat 2 macam sisi dari perilaku konsumtif yaitu aspek positif dan aspek negatif. Dilihat dari namannya saja bahwa aspek positif dari perilaku konsumtif adalah merupakan sisi baik dari perilaku konsumtif. Adapun aspek positif konsumsi barang/ jasa memiliki tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga sekaligus untuk meningkatkan kemakmuran ataupun kesejahteraan. Jika barang/ jasa hanya untuk memenuhi kebutuhannya saja, tetapi tidak bisa untuk meningkatkan kemakmuran/ kesejahteraan maka belum dapat disebut memiliki aspek positif. Sebagai contoh adaah seseorang yang mengonsumsi minuman yang sehat selain bisa megobati rasa hausnya juga membuat tubuhnya menjadi sehat. Sedangkan aspek negatif dari perilaku konsumtif merupakan kebalikan dari yang positif yaitu merupakan sisi buruk dari perilaku konsumtif. Sebagai contohnya adlah orang yang mengonsumsi miras akan mengobati rasa hausnya namun akan merusak kesehatannya. Tips yang perlu diperhatikan pada saat akan melakukan konsumsi adalah kemampuan dan daya beli, kesesuaian dengan tempat, adat istiadat, agama dan juga budaya yang ada dimasyarakat. Apabila barang/ jasa yang akan dikonsumsi dpat kita beli tetapi tidak sesuai dengan adat, maka sebaiknya dihindari saja.

Kegiatan Produksi

Pengertian dan tujuan produksi

Definisi/ pengertian kegiatan produksi adalah segala kegiatan yang dapat menghasilkan atau meningkatkan nilai guna pada suatu barang/ jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian produsen adalah orang atau lembaga tertentu yang menghasilkan suatu barang/ jasa. Sebagao contoh produsen adalah petani, pemilik pabrik, nelayan, guru dan lain-lain. Di bawah ini adalah contoh kegiatan produksi misalnya:
§     Mengeksploitasi sumber daya alam, misalnya pertambangan, dan lain-lain.
§     Mengolah tanah pertanian, kehutanan, perkebunan, dan juga perikanan darat.
§     Membuat barang dari bahan mentah menjadi bahan jadi, misalnya membuat kursi, dll.
§     Melakukan jasa-jasa, misalnya perusahaan asuransi, dll.
§     dan lain sebagainya
Pengertian produksi dapat kita bedakan dalam arti sempit dan produksi dalam arti luas. Produksi dalam arti yang sempit adalah kegiatan untuk menghasilkan barang. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu semua kegiatan manusia dalam rangka untuk menambah kegunaan barang/ jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia.

Adapun tujuan kegiatan produksi barang/ jasa adalah untuk memenuhi kebutuhannya yang sekaligus untuk mendapatkan keuntungan.

Faktor produksi

Kegiatan produksi memerlukan faktor produksi atau disebut juga sebagai sumber daya ekonomi dalam ranngka untuk menghasilkan suatu produk yang berupa barang/ jasa. Faktor produksi adalah merupakan segala sesuatu yang dipakai dalam rangka untuk menghasilkan barang/ jasa untuk menambah manfaat dari suatu barang/ jasa. Adapun macam macam faktor produksi terdiri dari 1). faktor produksi alam, 2). tenaga kerja, 3). modal dan 4). kewirausahaan. Dari ke-4 faktor produksi itu bisa dikelompokkan menjadi 2 faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan turunan. Untuk faktor produksi asli terdiri dari faktor produksi alam dan juga tenaga kerja, sedangkan faktor produksi turunan terdiri dari faktor produksi modal dan juga kewirausahaan.

Faktor produksi alam
Adalah merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam baik secara langsung ataupun tidak langsung bisa dipakai manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya untuk mencapai suatu kemakmuran. Contoh faktor produksi alam yang dapat dinikmati langsung misalnya tanah, udara, air, dan juga sinar matahari. Sedangkan contoh faktor produksi alam yang harus melewati proes pengolahan lebih lanjut misalnya gas alam, berbagai macam barang tambang (timah, perak, aluminium, dll),  serta tenaga alam (PLTA dan PLTU).

Faktor produksi tenaga kerja
Tenaga kerja atau sumber daya manusia adalah merupakan segala kegiatan manusia baik berbentuk fisik ataupun rohani yang ditujukan untuk keperluan produksi. Faktor produksi ini sangat diperlukan untuk mengolah dan meningkatkan nilai (value) atau manfaat atas suatu benda. Dengan kemampuan sumber daya manusia ini, maka alam bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Berikut merupakan penggolongan tenaga kerja.
a). Tenaga kerja menurut sifatnya antara lain meliputi:
§     Tenaga kerja jasmani merupakan jenis tenaga kerja yang dalam menjalankan pekerjaannya memakai fisik atau jasmani untuk membantu proses produksi.
§     Tenaga kerja rohani merupakan tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya dengan menggunakan pikiran dan perasaan. Sebagai contoh tenaga kerja rohani adalah pengarang dan juga psikolog.
b). Tenaga kerja menurut kedudukannya, dikelompokkan menjadi :1). tenaga kerja dengan usaha sendiri dan 2). tenaga kerja yang bekerja pada orang lain.
c). Tenaga kerja berdasar hubungannya dengan proses produksi, dikelompokkan menjadi:
§     Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang mempunyai hubungan langsung dengan proses produksi. Misalnya, mandor, operator mesin pabrik.
§     Tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan proses produksi, namun ikut membantu kelancaran proses produksi. Sebagai contoh tenaga kerja tidak langsung adalah sekretaris, bagian administrasi.
Faktor produksi modal
Modal tidak hanya terbatas pada bentuk uang saja, namun dapat juga berbentuk mesin, gedung, tanah, dan lain-lain. Penggolongan modal dapat dikelompokan berdasarkan sumber, penggunaan atau sifat, fungsi, dan berdasarkan bentuknya.
a). Modal berdasarkan sumbernya
§     Modal sendiri merupakan modal yang sumbernya adalah dari pemilik perusahaan yang bersangkutan. Contohnya modal saham.
§     Modal asing (modal pinjaman) merupakan modal yang sumbernya dari pinjaman atau berasal dari luar perusahaan. Contohnya modal dari kredit bank.
b). Modal berdasarkan penggunaan atau sifatnya
§     Modal lancar merupakan modal yang cuma sekali digunakan di dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah bahan mentah, kertas, tinta, dan juga bahan bakar minyak.
§     Modal tetap merupakan modal yang dapat berulang kali bisa dipakai di dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah mesin, peralatan, dan mobil, dll.
c). Modal berdasarkan fungsinya
§     Modal pribadi merupakan modal yang dimiliki oleh perorangan yang digunakan sebagai alat untuk memenuhi  kebutuhannya. Sebagai contoh adalah rumah yang disewakan dan hasil sewanya tersebut untuk pemilik rumag tersebut.
§     Modal masyarakat merupakan modal yang dipakai di dalam proses produksi untuk kepentingan masyarakat. Sebagai contoh adalah jembatan, jalan raya, gedung sekolah, air sungai, dan lain sebagainya.
d). Modal berdasarkan bentuknya
§     Modal nyata/ konkret merupakan modal yang bisa kita lihat dengan mata, yang dipakai dalam proses produksi, dan berbentuk barang dan uang. Sebagai contoh adalah peralatan kantor, pabrik, dan juga uang.
§     Modal tidak nyata/ abstrak merupakan modal yang tidak bisa dilihat dengan memakai mata dan dipakai dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah keahlian memimpin (manajer), nama baik (good will), hak cipta, dsb.
Faktor produksi kewirausahaan
Faktor ini mempunyai peran merencanakan, mengorganisir, mengatur, mempekerjakan karyawan, memeriksa hasil kerja karyawan, menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya misalnya alam (tanah), tenaga kerja, dan modal.
Kemampuan kewirausahaan ini dibedakan menjadi 3 macam antara lain:
§     Kemampuan manajerial (managerial skills) adalah merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pengusaha dalam rangka mengelola faktor-faktor produksi dengandasar ilmu dan juga pengalaman.
§     Kemampuan teknis (technological skill) adalah merupakan kemampuan dari pengusaha dalam pengggunaan teknik produksi yang tepat dan juga mendukung terciptanya efisiensi dan efektifitas.
§     Kemampuan organisasi (organizational skill) adalah merupakan kemampuan dari pengusaha dalam rangka unttuk mengorganisasikan semua kegiatan perusahaan baik internal maupun eksternal perusahaan.
Di bidang pertanian dalam rangka meningkatkan perluasan produktifitas dapat dilakukan dengan 2 macam cara yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Pengertian intensifikasi adalah cara meningkatkan kemampuan produksi dari faktor produksi yang telah ada, tanpa adanya tambahan unit produksi baru. Sedangkan pengertian ekstensifikasi adalah perluasan produksi yang dilakukan dengan cara menambah unit produksi (lahan) yang baru.

Kegiatan Distribusi

Pengertian dan fungsi distribusi

Untuk menyampaikan barang/ jasa yang berasal dari produsen ke konsumen dengan cepat, menguntungkan, efisien (berhasil guna), dan juga efektif (berdaya guna), maka diperlukan kegiatan distribusi yang dilakukan oleh suatu lembaga yang dinamakan distributor. Pengertian distribusi adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan, menyebarkan, atau menyalurkan barang/ jasa dari produsen ke tangan konsumen. Sedangkan orang/ lembaga yang melakukan kegiatan distribusi dinamakan distributor.

Berikut adalah fungsi kegiatan distribusi antara lain:
- Menyalurkan barang dan jasa dari produsen hingga ke tangan konsumen
- Memecahkan perbedaan tempat
Perbedaan tempat antara produsen dan konsumen bisa menyebabkan perbedaan harga barang yang tinggi. Adapun perbedaan tempat dan hasil produksi diatasi dengan cara yaitu para pedagang membagi hasil produksinya secara merata dari tempat yang produksinya berlimpah ke tempat yang kekurangan produksi.
- Memecahkan perbedaan waktu
Terdapat barang yang dihasilkan tidak secara bersamaan dengan waktu kebutuhannya, sebagai contoh adalah padi yang dipanen secara musiman, tetapi dibutuhkan secara terus-menerus oleh masyarakat. Di sini terdapat perbedaan waktu, hal ini diatasi oleh para pedagang dengan cara melakukan pembelian pada saat panen, lalu disimpannya. Pada saat diperlukan oleh konsumen baru dijual kembali sehingga kebutuhan dari masyarakat bisa tetap terjaga. Ini artinya para pedagang telah membantu kelancaran dari arus barang sehingga harganya normal.

- Seleksi dan kombinasi barang
Kebutuhan dari konsumen banyak ragamnya, maka bagi pedagang harus bisa menyediakan beberapa macam barang/ jasa supaya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Pedagang mengatasi perbedaan tersebut dengan cara menyediakan beraneka macam barang/ jasa dalam jumlah dan jua mutu yang sesuai dengen yang diinginkan oleh para konsumen sesuai dengan daya belinya masin-masing.

Cara distribusi dan tugas distributor

Adapun distribusi memiliki tujuan untuk menyalurkan barang dengan cepat dari produsen ke tangan konsumen. Penyaluran barang bisa dilakukan dengan 2 cara berikut ini.

1). Distribusi langsung
Adalah penyaluran hasil produksi dari produsen langsung dijual/ disalurkan ke tangan konsumen. Berikut adalah contoh kegiatan distribusi dalam kehidupan sehari hari untuk distribusi langsung : petani sayur atau petani buah-buahan yang secara langsung menjual hasil produksinya ke tangan konsumen (masyarakat) tanpa melalui perantara. Berikut ilustrasi distribusi secara langsung.

Produsen ---> Konsumen/ pemakai
2). Distribusi tidak langsung
Adalah  penyaluran dengan memakai bantuan beberapa perantara, seperti pedagang besar, agen, dan juga pedagang eceran, lalu ke konsumen. Berikut contoh kegiatan distribusi barang secara tidak langsung : pabrik handphone yang menghasilkan handphone tidak menjualnya secara langsung ke konsumen, namun melalui agen/ toko-toko handphone lalu ke konsumen.
Distributor sebagai pelaku fungsi distribusi, mempunyai tugas-tugas sebagai berikut.
1.            Menjual. Penjualan barang/ jasa ke tangan konsumen.
2.            Membeli. Pembelian hasil produksi barang/ jasa dari produsen.
3.            Menyimpan. Penyimpanan barang-barang ke gudang hingga batas waktu barang tersebut diperlukan.
4.            Mengangkut. Pengangkutan barang dari produsen ke konsumen yang memerlukannya.
5.            Pembelanjaan. Kegiatan yang menyangkut permodalan, pembayaran upah pegawai (buruh), dan juga biaya pembelian barang.
6.            Promosi. Suatu cara memperkenalkan suatu barang yang diperdagangkan, baik yang berhubungan dengan harga ataupun berhubungan dengan mutu kepada konsumen.
7.            Informasi. Pemberian penjelasan tentang perkiraan dari harga dan pemasaran barang pada sauatu saat tertentu dari pimpinan kepada pelaksana.
8.            Standardisasi. Melakukan penetapan ukuran dari barang-barang untuk memudahkan bagi konsumen dalam menetapkan pilihan.
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi barang/ jasa dari produsen ke tangan konsumen.
1.            Faktor pasar. Semakin banyaknya pasar yang disediakan untuk penjualan barang, maka semakin besar pula peranan dari distribusi.
2.            Faktor barang. Barang yang akan dihasilkan (diproduksi) perlu diketahui seberapa besar kebutuhan konsumen, tingkat penerimaan konsumen dan seberapa cepat dan aman barang bisa disalurkan.
3.            Faktor perusahaan. Menuntut produsen untuk mengetahui apa keinginan dari konsumen, kapan saat dibutuhkan.
4.            Faktor kebiasaan dalam membeli. Pada saat membeli apakah distributor dapat menjamin keamanan dan juga keutuhan dari barang.
.
KELANGKAAN, KEBUTUHAN DAN ALAT PEMUAS KEBUTUHAN
1.      Kelangkaan sebagai Permasalahan Ekonomi.  
Kebutuhan manusia semakin hari semakin bertambah.
Kebutuhan manusia demikian banyak, sedangkan barang – abarang dan jasa serta sumber – sumber alam lain jumlahnya terbatas dan langka. Kelangkaan ini merupakan masalah ekonomi manusia. Masalah ekonomi muncul karena adanya kebutuhan manusia yang terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa terbatas adanya. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan itu disebut kelangkaan.

2.      Kebutuhan Manusia.  
Hand Phone, Buku, dsb bisa jadi merupakan kebutuhan atau keinginan. Agar alat pemenuhan yang kita miliki dapat mencukupi kebutuhan kita, maka sebaiknya dalam penggunaan kita harus sesuaikan dengan skala prioritas untuk menentukan kebutuhan yang paling penting harus diutamakan pemenuhannya. Sebagai pelajar dapat menggunakan uang saku bulanan atau mingguan dengan melakukan skala prioritas dalam penggunaannya.  Skala prioritas dapat diterapkan oleh setiap rumah tangga dengan membuat suatu daftar yang memuat semua kebutuhan dan harus disesuaikan dengan penghasilan. Dari daftar kebutuhan tersebut kita membuat rangking kebutuhan mana yang paling mendesak dan itulah yang akan kita penuhi lebih dahulu. Sehingga kita dapat memanfaatkan alat pemuas secara cermat dan alat pemuas itu benar – benar dapat memenuhi kebutuhan kita.  
Kebutuhan adalah suatu keinginan terhadap suatu barang atau jasa yang menuntut adanya pemenuhan, apabila tidak dipenuhi maka akan mempengaruhi kehidupan. Contoh, bagi mereka yang lapar menuntut untuk dipenuhi makan, begitu juga mereka yang haus harus segera minum. Apabila kebutuhan ini tidak dipenuhi, maka akan berakibat pada kelangsungan hidup orang tersebut.  
Untuk mengetahui lebih jelas tentang kebutuhan manusia sebaiknya kita perlu mengetahui macam – macam kebutuhan :
a.      Kebutuhan Menurut Intensitasnya atau Tingkatannya.  
1.      Kebutuhan Primer atau Kebutuhan Pokok.  
Kebutuhan Primer atau Kebutuhan Pokok adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena bila tidak dipenuhi akan mempengaruhi kelangsungan hidup.
Adapun yang termasuk kebutuhan primer antara lain :
a.      Kebutuhan akan makan, kebutuhan ini bila tidak terpenuhi maka manusia tidak bisa hidup.
b.      Kebutuhan Pakaian, kebutuhan ini harus dipenuhi karena manusia perlu bersosialisasi dengan sesame, dan apabila tidak dipenuhi maka akan mengalami kesulitan dalam pergaulan.
c.       Perumahan merupakan kebutuhan tempat untuk berteduh, istirahat dan melepas lelah sehingga kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi.
2.      Kebutuhan Sekunder (Tambahan).  
Kebutuhan Sekunder (Tambahan) adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan pelengkap dari kebutuhan primer. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini tidak mengganggu kelangsungan hidup.
Kebutuhan sekunder antara lain : Perabotan Rumah Tangga, lemari, arloji, Radio dan sabun, dll.
3.      Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Barang Mewah.
Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Barang Mewah adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan ini tidak mutlak harus dipenuhi tetapi disesuaikan dengan kondisi keuangan dari masing – masing orang.
Biasanya kebutuhan ini berhubungan dengan harga diri orang tersebut, apabila seseorang mampu memiliki barang – barang mewah. Pada saat ini sulit menemukan mana barang mewah dan mana yang bukan, karena tergantung dari tingkat kekayaan yang dimiliki masing – masing orang.
b.      Kebutuhan Menurut Sifat.
1.      Kebutuhan Jasmani.  
Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan yang bersifat memberi kepuasan pada badan atau jasmani. Kebutuhan ini bersifat materi.
Contoh kebutuhan ini antara lain kebutuhan akan makan, obat bagi yang sakit, minuman, kesehatan dan olah raga.
2.      Kebutuhan Rohani.  
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang dirasakan untuk kepentingan jiwa manusia. Apabila kebutuhan ini terpenuhi akan merasa puas, aman dan tenang.
Contoh kebutuhan rohani antara lain kebutuhan akan rekreasi, agama, nonton TV, baca buku, pendidikan.
c.       Kebutuhan Menurut Waktu penggunaannya.  
1.      Kebutuhan Sekarang.  
Kebutuhan Sekarang adalah kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi pada saat dibutuhkan. Apabila pemenuhan kebutuhan ini tidak dilakukan dengan segera akan berakibat tidak baik terhadap kelangsungan hidupnya.
Yang termasuk kebutuhan ini antara lain :
a.      Makanan sangat dibutuhkan oleh orang yang kelaparan dan ini harus segera dipenuhi karena orang bisa mati kelaparan.
b.      Minuman sangat dibutuhkan bagi orang yang kehausan dan ini harus segera dipenuhi karena orang bisa mati kehausan / dehidrasi.
c.       Obat sangat dibutuhkan bagi orang yang sakit. Kebutuhan ini tidak bisa ditunda karena akan berakibat fatal.
2.      Kebutuhan Masa Yang Akan Datang.  
Kebutuhan Masa Yang Akan Datang adalah kebutuhan manusia yang pemenuhannya dapat ditangguhkan pada masa yang akan datang. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dipersiapkan dari sekarang.
Contohnya, saat ini seseorang bekerja untuk memperoleh uang tapi tidak lupa menyisihkan sebagian uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang akan dating. Uang tabungan ini bisa digunakan untuk pendidikan di masa depan bagi anak – anaknya.
d.      Kebutuhan Menurut Subjek.
1.      Kebutuhan Individual.  
Kebutuhan Individual adalah kebutuhan yang berhubungan langsung dengan perorangan. Kebutuhan ini dirasakan oleh diri pribadi seseorang dan pemenuhannya di lakukan secara individu. Tentu saja kebutuhan ini tidak sama orang yang satu dengan yang lainnya.
Contoh kebutuhan ini seperti makan, minum, mobil, sepatu, dan kaca mata. Kebutuhan tergantung dari keinginan masing- masing.
2.      Kebutuhan Kelompok atau Kolektif.  
Kebutuhan Kelompok atau Kolektif adalah kebutuhan yang di rasakan oleh sekelompok orang secara bersama- sama dan pemenuhannya juga dilakukan secara bersama- sama.
Contoh kebutuhan ini antara lain : kebutuhan akan jalan, jembatan, sekolah, pasar, dan lapangan.
Kebutuhan manusia yang satu dengan yang lain berbeda ragam dan jumlahnya. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor – faktor yang mempengaruhinya.
Faktor – faktor tersebut, antara lain :
a.      Jenis Kelamin.
b.      Tingkat Pendidikan.
c.       Lingkungan Tempat Tinggal.
d.      Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
e.       Tingkat Pendapatan.
f.       Status Sosial.
g.      Perbedaan Selera.
Untuk bisa melangsungkan kehidupannya dan memperoleh kemakmuran, orang harus mampu mengimpangi kebutuhan dengan alat pemenuhan yang ada juga perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerus.  
Alat pemenuhan kebutuhan manusia banyak sekali macamnya, ada yang berupa barang dan jasa. Ada yang berwujud da nada yang tidak berwujud, dsb.
Banyaknya alat pemenuhan kebutuhan itu agar mudah mengingatnya, maka perlu diklasifikasikan sebagai berikut :  
a.      Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Kelangkaannya atau Cara Memperolehnya.
1.      Barang Ekonomis.  
Barang Ekonomis adalah semua barang yang keberadaannya terbatas sehingga untuk memperolehnya perlu pengorbanan baik materiil maupun fisik.
Contoh barang ekonomis adalah Sepatu dan air minum.
2.      Barang Bebas.  
Barang Bebas adalah barang yang jumlahnya banyak sehingga untuk memperolehnya tidak perlu pengorbanan.
Misalnya Sinar Matahari, Udara, air.
b.      Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Hubungannya dengan Barang Lain.
1.      Barang Substitusi.  
Barang Substitusi adalah barang yang dalam penggunaannya saling dapat menggantikan dengan barang lain dengan syarat barang tersebut memiliki kegunaan yang sama.
Contohnya : nasi bisa diganti fungsinya dengan singkong. Gula merah bisa digantikan fungsinya dengan gula putih.
2.      Barang Komplementer.
Barang Komplementer adalah barang yang penggunaannya dapat melengkapi satu sama lain, karena bila tidak salah satu maka barang tersebut kurang bermanfaat atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali.
Contohnya : motor tidak akan jalan kalau tidak ada bensin. Kompor tidak akan menyala kalau tidak ada gas atau minyak tanah.
c.       Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Tujuan Penggunaannya.  
1.      Barang Produksi (Barang Modal).  
Barang Produksi atau Barang Modal karena barang ini tidak dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia, tetapi melalui proses dahulu baru dapat digunakannya. Barang ini dapat menghasilkan barang lain.
Contohnya : Lahan, Mesin dan gedung.
2.      Barang Konsumsi.  
Barang Konsumsi adalah barang – barang yang dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang ini banyak ragamnya tergantung dari masing – masing individu yang menginginkan. Dalam kehidupan sehari – hari, barang Konsumsi disebut juga barang Jadi atau siap pakai karena telah melalui proses produksi dan siap dipasarkan.
Contohnya buku tulis dan alat tulis.
d.      Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Proses Pembuatannya.
1.      Barang Mentah.   
Barang Mentah adalah barang yang belum dapat Digunakan untuk memenuhi kebutuhan tetapi harus melalui proses produksi terlebih dahulu.
Contohnya padi belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan karena masih berupa barang mentah dan harus melalui proses dahulu. Begitu juga dengan kayu belum bisa digunakan bila belum dibentuk dulu menjadi perabot.
2.      Barang Setengah Jadi.  
Barang Setengah jadi adalah barang atau alat pemuas kebutuhan yang masih dalam proses produksi.
Contohnya benang sebelum dibuat kain, tepung sebelum dibuat kue.
3.      Barang Jadi.
Barang Jadi adalah barang atau alat pemuas kebutuhan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Contohnya nasi, kue, lat tulis, baju, celana, buku, pensil, meja, kursi.
3.      Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi.  
Kekuatan yang ada dalam diri manusia untuk melakukan tindakan atau kegiatan di sebut Motif. Dalam tindakan ekonomis yang dilakukan manusia, motif tersebut berasal dari diri sendiri dan berasal dari luar diri manusia atau pengaruh dari orang manusia.  Manusia melakukan berbagai macam tindakan agar semua kebutuhannya terpenuhi dan dapat mencapai kemakmuran. Segala kegiatan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya disebut dengan tindakan ekonomis atau perbuatan ekonomis. Tujuan dari tindakan ekonomis adalah untuk mengendalikan agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Tindakan ekonomi manusia dilakukan dalam kegiatan ekonomi. Tindakan ekonomis dilakukan setiap orang harus dengan penuh tanggung jawab, kejujuran dan santun. Kegiatan ekonomis manusia harus rasional agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kegiatan yang rasional adalah kegiatan dilakukan dengan pikiran dan akal yang sehat.  
Keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi disebut Motif Ekonomi. Tindakan manusia selalu didorong oleh suatu keinginan. Keinginan atau motif yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi ada bermacam – macam.  
Motif ekonomi dapat dibedakan menjadi 4 macam, antara lain :
a.      Motif untuk Memenuhi Kebutuhan.
b.      Motif Berbuat Sosial.
c.       Motif untuk Mendapatkan Penghargaan.
d.      Motif untuk memperoleh kekuasaan.  
Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Bagi pelaku produksi, tindakan yang dilakukan harus menggunakan bahan baku yang bagus, tenaga kerja yang terampil, mesin sehingga dalam melakukan proses produksi dapat efisien dan barang hasil produksinya berkualitas. Bagi distributor, berusaha agar barang yang disalurkan tepat sasaran. Bagi konsumen dapat memenuhi kebutuhan dengan cara membeli barang dengan harga yang sesuai dan kualitas bagus.  
Dibawah ini ada beberapa pengertian prinsip ekonomi pada umumnya, diantaranya :
1.      Prinsip ekonomi adalah usaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang sekecil mungkin.
2.      Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan yang kita keluarkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan diharapkan.
3.      Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan alat yang tersedia untuk memperoleh hasil yang maksimal.
4.      Prinsip ekonomi adalah dasar berfikir manusia yang digunakan untuk melakukan tindakan ekonomi.
Bahkan dalam dunia usaha, prinsip ekonomi berhubungan dengan sebutan efisien dan efektif.  
a.      Efisien artinya kegiatan yang dilakukan tepat untuk mencapai target tertentu.
b.      Efektif artinya apa yang dilaksanakan benar.
Prinsip ekonomi baik sekali digunakan dalam segala kegiatan ekonomi, baik kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi.  Orang akan menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari – hari. Sebagai contoh seseorang akan membeli sepatu pada took A dengan harga Rp. 150 ribu, pada took B harga sepatu Rp. 149 ribu dan pada toko C harga sepatu dengan kualitas sama Rp. 149.500. berdasarkan prinsip ekonomi, tentu orang tersebut akan membeli pada took B yang harganya lebih murah dan kualitas sama. Orang yang berpedoman pada prinsip ekonomi selalu melakukan pertimbangan – pertimbangan sehingga pengorbanan kita dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Prinsip ekonomi dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan – kegiatan ekonomi tentu dengan tujuan yang berbeda.

Di bawah ini contoh penerapan dalam kegiatan Ekonomi, diantaranya :
1.      Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi, antara lain :
a.      Menggunakan bahan mentah atau bahan baku dengan mutu baik.
b.      Mendirikan tempat perusahaan yang dekat dengan bahan mentah / bahan baku.
c.       Menggunakan tenaga kerja dengan upah murah.
d.      Harus selalu hemat dalam biaya produksi.
2.      Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi, antara lain :
a.      Menyalurkan barang dengan prinsip tepat sasaran, tepat waktu dan tepat tempat.
b.      Menempatkan perusahaan di antara produsen dan konsumen.
c.       Memberikan layanan dengan baik.
d.      Menggunakan sarana distribusi yang murah.
3.      Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan konsumsi, antara lain :
a.      Membeli barang dengan memilih terlebih dahulu.
b.      Memilih barang yang kualitas bagus.
c.       Membeli barang yang sesuai dengan yang direncanakan.
d.      Setiap awal bulan membuat daftar kebutuhan berdasar skala prioritas.
Penerapan Prinsip ekonomi sangat penting apalagi di era globalisasi, semua barang secara bebas masuk dan keluar dari dalam negeri. Pada saat seperti ini produsen dituntut dapat menghasilkan barang yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Tugas produsen ini sangat berat, tetapi harus tetap dilaksanakan agar barang hasil produksinya dapat terjual. Begitu juga distributor harus melakukan penyaluran dengan efektif dan efisien. Sebaiknya distributor menggunakan saluran distribusi yang tepat.

KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA HINDU BUDDHA DAN ISLAM

PEMBAGIAN ZAMAN SECARA GEOLOGI
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, berdasarkan komposisinya, struktur, sejarah, sifat-sifatnya, dan juga proses pembentukannya, dan orang yang memelajari dan mendalami ilmu geologi disebut geolog. Berdasarkan geologi, zaman praaksara dibagi menjadi 4, ada zaman tertua (Arkaekum), zaman primer atau zaman hidup tua (Paleozoikum), zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan (Mesozoikum), serta zaman hidup baru (Neozoikum).
Nah, kira-kira seperti apa ya zaman-zaman itu? Sekarang RG Squad bisa membaca ulasannya di bawah ini ya!
a. Arkaekum
Zaman ini merupakan zaman tertua, kira-kira berlangsung selama 2.500 juta tahun. Pada saat itu, kulit bumi masih panas lho.  Alhasil, pada zaman ini belum ada kehidupan. Lantas kapan kehidupan itu muncul?
b. Paleozoikum
Nah, di zaman ini kehidupan mulai muncul. Zaman primer atau zaman hidup tua ini berlangsung sekitar 340 juta tahun. Pada saat itu, makhluk hidup yang muncul seperti mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan juga binatang-binatang lain yang tidak bertulang punggung. Di bawah ini adalah gambar makhluk hidup yang hidup pada zaman Paleozoikum:
c. Mesozoikum
Zaman ini bisa juga disebut zaman sekunder atau pertengahan, kira-kira berlangsung selama 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ini, jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar, sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman ini, maka muncul kehidupan yang lain, yaitu jenis burung dan binatang menyusui. Namun, tingkat populasinya masih sangat rendah.
d. Neozoikum
Nah, zaman yang ke 4 ini sering disebut juga zaman hidup baru. Zaman ini dapat dibedakan menjadi dua zaman, yaitu:
1) Tersier atau zaman ketiga
Zaman tersier berlangsung kira-kira selama 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti kera.
2) Kuartier atau zaman keempat
Zaman kuartier ditandai dengan adanya kehidupan manusia, sehingga zaman ini menjadi zaman terpenting, kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleistocen dan Holocen.
a) Zaman Pleistocen atau Dilluvium berlangsung kira-kira selama 600.000 tahun. Pada zaman ini ditandai dengan adanya manusia purba.
b) Zaman Holocen atau Alluvium berlangsung kira-kira selama 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia yang hidup pada zaman modern sekarang.
PEMBAGIAN ZAMAN SECARA ARKEOLOGI:
a. Zaman Batu Tua
Zaman batu tua disebut juga paleolitikum atau masa berburu dan meramu. Pada zaman ini, kehidupan manusia masih sangat tergantung pada alam dan berpindah-pindah (nomaden). Makanan didapat dari sumber makanan yang ada di sekitar tempat tinggal. Tempat tinggal manusia pada masa tersebut biasanya dekat dengan sumber air yang berpohon banyak dan berelief datar. Alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana bentuknya dan terbuat dari batu atau tulang.
b. Zaman Batu Tengah
Zaman batu tengah disebut juga mesolitikum atau masa berburu dan meramu tingkat lanjutan. Pada zaman ini, manusia hidup di gua-gua dan masih berpindah-pindah. Makanan didapat dengan cara berburu hewan-hewan liar dan buah-buahan dari pepohonan yang ada di hutan. Manusia masih menggunakan alat-alat terbatas yang terbuat dari batu dan tulang dengan bentuk yang lebih baik. Sumber daya alam masih mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c. Zaman Batu Baru
Zaman batu baru disebut juga neolitikum atau masa bercocok tanam. Pada zaman ini, manusia mulai mengenal bercocok tanam dengan cara berladang dan mereka tinggal sekaligus menetap di dekat ladang-ladang yang mereka buat, mereka membabat hutan dengan sistem ladang berpindah. Setelah berkali-kali panen dan kesuburan ladang berkurang, mereka akan berpindah dan membuka ladang baru di tanah yang masih subur. Pada masa ini, manusia mulai memelihara hewan ternak dan hidup dalam kelompok-kelompok besar serta mulai mengenal kepemimpinan secara terbatas. Peralatan yang digunakan masih terbuat dari batu yang diasah hingga halus dan berbentuk lebih baik.
d. Zaman Logam
Zaman logam disebut juga masa perunggu dan besi atau masa perundagian. Pada zaman ini, manusia telah menetap dan mulai mengenal pembagian kerja berdasarkan keahlian tertentu. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat pada zaman ini telah mengenal adanya pembagian status berdasarkan jumlah kekayaan yang dimiliki. Manusia pada zaman ini juga telah mengenal peralatan yang terbuat dari logam tertentu yang mudah didapat seperti perunggu dan besi.

Iklim dan bentuk muka bumi mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari corak kehidupan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam. Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

1. Kehidupan Masyarakat Masa Praaksara.
Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara dapat dibagi ke dalam tiga masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Kehidupan manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan, dari sejak Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens sangat bergantung pada kondisi alam.
  1. Mereka tinggal di padang rumput yang letaknya berdekatan dengan sungai. Di samping berburu, mereka juga mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan, dan buah-buahan. 
  2. Mereka bertempat tinggal di dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput. 
  3. Mereka membuat alat-alat dari batu yang masih kasar, tulang, dan kayu disesuaikan dengan keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan kapak genggam. 
  4. Mereka membuat api dengan cara menggosokkan dua keping batu yang mengandung unsur besi sehingga menimbulkan percikan api dan membakar lumut atau rumput kering yang telah disiapkan.
  5. Manusia Praaksara tidak mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari tempat-tempat yang banyak bahan makanan. 
  6. Dalam kehidupan sosial, manusia Praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk menghadapi lingkungan sekelilingnya.

b. Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam adalah masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang. Masa bercocok tanam terjadi ketika cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan ditinggalkan.
  1. Mereka mulai hidup menetap di suatu tempat. Manusia Praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu ras Mongoloid maupun ras Austromelanesoid.
  2. Berbagai macam tumbuhan dan hewan mulai dipelihara. Mereka bercocok tanam dengan cara berladang. Jenis tanaman yang ditanam adalah ubi, pisang, dan sukun. Kegiatan berburu dan menangkap ikan terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan akan protein hewani. Kemudian, mereka secara perlahan meninggalkan cara berladang dan digantikan dengan bersawah. Jenis tanamannya adalah padi dan umbi-umbian.
  3. Manusia praaksara masa ini mampu membuat alat-alat dari batu yang sudah diasah lebih halus serta mulai dikenalnya pembuatan gerabah. Alat-alatnya berupa beliung persegi dan kapak lonjong, alat-alat pemukul dari kayu, dan mata panah.
  4. Manusia mulai hidup menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Mereka mendirikan rumah panggung untuk menghindari binatang buas.
  5. Bentuk perdagangan bersifat barter. Barang-barang yang dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok tanam, hasil kerajinan tangan (gerabah, beliung), garam, dan ikan yang dihasilkan oleh penduduk pantai.

c. Masa Perundagian
Masa perundagian merupakan masa akhir Prasejarah di Indonesia. Kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu, sampan, dan batu.
  1. Manusia Praaksara yang hidup pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid. 
  2. Manusia hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan terpimpin.
  3. Mereka mulai mengenal pengolahan logam. Adanya alat-alat dari logam tidak serta merta menghilangkan penggunaan alat-alat dari batu. Penggunaan bahan logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan bahan batu. Kondisi ini disebabkan persediaan logam masih sangat terbatas.
  4. Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya. Setiap kampung memiliki pemimpin yang disegani oleh masyarakat. Sudah ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan dengan keahlian masing-masing.
  5. Hubungan dengan daerah-daerah di sekitar Kepulauan Nusantara mulai terjalin.

2. Masa Hindu-Budha
Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli tidak begitu saja menerima budaya-budaya baru tersebut. Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan sejarah dalam berbagai bidang, antara lain seperti berikut.

  1. Bidang Keagamaan. Sebelum budaya Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah berkembang animisme dan dinamisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh golongan elite di sekitar istana.
  2. Bidang Politik. Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya.
  3. Bidang Sosial. Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).
  4. Bidang Pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan.
  5. Bidang Sastra dan Bahasa. Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada zaman kejayaan Kerajaan Kediri.
  6. Bidang Arsitektur. Punden berundak merupakan salah satu arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa , tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi dengan patung induknya yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah meninggal.

PROSES MASUK dan berkembangnya islam di nusantara

Peranan Pedagang dan Ulama dalam Perkembangan Islam di Indonesia

Para pedagang dan para ulama terutama wali songo sangat berperan masuknya pengaruh Islam ke Indonesia.

Peranan Pedagang

Para pedagang Indonesia tidak hanya berhubungan dengan pedagang Cina saja, namun juga terhadap para dari pedagang India, Arab, Mesir, Persia, dan juga pedagang Turki. Selain melakukan kegiatan dagang, mereka juga menyebarkan dan mengajarkan tentang agama Islam di Indonesia. Menurut keterangan Snouck Hurgronje, orang-orang Islam yang datang pertama dan menyebarkan agama Islam di Indonesia adalah melewati orang-orang Islam dari Gujarat (India), bukan langsung dari Negeri Arab. Sifat yang terbuka dari para penguasa kerajaan saat itu adalah merupakan kesempatan yang sangat baik untuk berkembangnya Agama Islam di Indonesia. Selain itu karena kuatnya pengaruh ajaran Islam, raja-raja kecil yang ada di pesisir yang telah masuk Islam, berusaha untuk melepaskan diri dari kerajaan yang masih menganut agama Hindu atau Buddha. Bahkan mereka tidak sedikit yang malah menjadi penyebar dari agama Islam di wilayah Indonesia. Gambaran umum mengenai penyebaran agama Islam di Indonesia melaui para pedagang adalah sebagai berikut :
§     Pertama, para pedagang datang ke pusat-pusat perdagangan.
§     Lalu, mereka mulai ada yang bertempat tinggal, baik yang bersifat sementara atau ada yang sudah menetap.
§     Seiring waktu tempat tinggal mereka mulai berkembang menjadi perkampungan muslim dari negeri asing dinamakan pekojan.
§     Status sosial yang tinggi, maka memudahkan bagi mereka untuk mengawini pribumi, baik rakyat kalangan biasa maupun anak kaum bangsawan.
§     Sebelum melaksanakan pernikahan, calon isterinya di-Islam-kan terlebih dahulu dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat.
§     Kemudian secara perlahan-lahan berkembang menjadi perkampungan, masyarakat, dan kerajaan Islam.
Fungsi kota pelabuhan adalah sebagai berikut:

§     Untuk tempat untuk berlabuh dari kapal-kapal dagang, baik yang memuat dan/atau membongkar barang-barang dagangannya.
§     Untuk tempat melakukan traksaksi perdagangan (jual beli barang-barang).
§     Untuk tempat persinggahan dan/atau istirahat bagi para pedagang.
§     Untuk tempat tinggal bagi para pengusaha kapal dan juga para pedagang.

Peranan Ulama

Salah satu cara yang digunakan supaya pemahaman mengenai agama Islam dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat dengan melalui gambaran-gambaran, dan tidak secara langsung di inti pembahasan yang mungkin susah untuk diterima, misalnya dengan gending-gending Jawa, wayang kulit, gending-gending dolanan dan melalui hikayat. Pondok pesantren adalah merupakan lembaga yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam, karena para santri yang telah keluar dari pesantren, kemudian akan menjadi tokoh agama/ kyai dan akan mendirikan pondok pesantren yang baru lagi. Sehingga lambat laun Agama Islam dapat berkembang dengan luas.
Ulama yang menyebarkan islam di Indoensia ini dikenal dengan sebutan wali songo (Sembilan wali)

Peninggalan-Peninggalan Bercorak Islam di Indonesia

Peninggalan sejarah yang bercorakkan agama Islam di Indonesia hampir tidak ada perbedaan dan justru yang ada adalah persamaan-persamaan. Sejarah masuknya islam di nusantara, terjadi setelah masyarakat Indonesia memeluk agama Hindu dan agama Buddha. Dengan penyebaran Islam tidak memusuhi agama yang sudah ada, namun masuk Islamnya dengan kesadaran, maka terjadi integrasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan Islam. Sehingga hal tersebut menyebabkan peninggalan Islam di Indonesia banyak dipengaruhi oleh adanya kebudayaan Hindu dan Buddha, baik yang berbentuk bangunannya, seni arsitekturnya, maupun hiasan-hiasan dari bangunan tersebut. Contoh wujud peninggalan sejarah yang bercorak Islam antara lain :

Masjid

Semua bangunan masjid peninggalan Islam di Indonesia banyak terpengaruh dari kebudayaan Hindu dan Buddha. Masjid peninggalan sejarah yang memiliki corak Islam misalnya : Masjid Demak, Masjid dan Menara Kudus, Masjid Baiturrahman (Aceh), Masjid Sendang Duwur (Tuban), Masjid Kasepuhan (Cirebon), Masjid Sunan Ampel (Surabaya).

Berikut adalah ciri yang menarik untuk dicermati dari bangunan masjid antara lain:
1.            Masjid mempunyai denah bujur sangakar.
2.            Pada bagian Barat terdapat suatu bangunan yang menjorok sebagai ’mihrab’.
3.            Pada bagian depan dari masjid, terdapat adanya serambi.
4.            Masjid-masjid yang besar, di samping mempunyai serambi depan juga mempunyai serambi samping (pada bagian kanan dan bagian kiri masjid).
5.            Sebagian besar dari masjid mempunyai atap tumpang, semakin ke atas semakin kecil dan bagian yang paling atas biasanya mempunyai bentuk limas.
6.            Pada dalam masjid terdapat barisan yang mengelilingi empat tiang induk.
7.            Pada bagian depan kiri atau kanan terdapat adanya menara yang berfungsi sebagai tempat untuk menyerukan adzan.
8.            Masjid biasanya terletak di tengah-tengah kota atau terletak di dekat dengan istana.
9.            Di depan masjid biasanya terdapat adanya alun-alun.

Keraton

Keraton merupakan tempat tinggal dari sultan dan keluarganya. Selain itu digunakan untuk pertemuan kenegaraan antara sultan dengan para pejabat kesultanan dalam rangka membahas masalah-masalah mengenai kenegaraan. Bangunan keraton yang ada di Indonesia cenderung memiliki corak Hindu-Buddha, sebab pengaruh dari Hindu-Buddha yang terlebih dahulu masuk sebelum islam masuk. Contoh keraton peninggalan Islam : Keraton Kesultanan Aceh, Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta, dan Istana Raja Gowa yang terletak di Sulawesi Selatan.

Batu Nisan

Nisan adalah terbuat dari batu yang didirikan di atas makam. Adapun fungsi dari nisan adalah sebagai tanda makam seseorang yang sudah meninggal dunia yang memuat keterangan-keterangan/ identitas dari orang yang meninggal tersebut. Bentuk dari nisan peninggalan Islam sangat beragam, tetapi yang terkenal adalah Nisan dari Makam Sultan Malik Al Saleh yang tertulis angka tahun 1297 dari Kerajaan Samudra Pasai, Nisan Makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 yang terletak di Aceh Utara (Samudra Pasai), dan Nisan Kubur Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang berangka tahun 1082.

Kaligrafi

Kaligrafi adalah merupakan seni tulisan Arab yang memiliki fungsi untuk hiasan. Adapun peninggalan Islam berupa kaligrafi banyak ditemukan di dinding masjid, menara, dan pada nisan kubur yang bercorak Islam.

Seni Sastra

Perkembangan dari agama Islam di Indonesia berpengaruh terhadap hasil karya sastra yang bernafaskan Islam oleh para ahli tasawuf dan ulama Islam. Adapaun karya sastra yang dihasilkan di masa Islam yaitu Sejarah Melayu, Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon dan juga Gurindam dua belas. Secara garis besar, peninggalan seni sastra bisa dikelompok menjadi 4 jenis, yaitu hikayat, syair, babad, dan juga suluk.
§     Hikayat adalah merupakan karya sastra yang berisi mengenai ceritera kehidupan manusia. Pada hakekatnya, hikayat memiliki nilai untuk membangkitkan semangat hidup manusia, walaupun terdapat beberapa hikayat yang menceriterakan mengenai kesedihan. Contoh hikayat adalah Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah.
§     Babad adalah merupakan karya sastra yang ceriteranya berlatar belakang sejarah. Babad hanyalah ceritera semata sebab kurang didukung oleh adanya bukti-bukti. Contoh babad adalah Babad Tanah Jawi, Babad Caruban, Babad Kadhiri, Babad Giyanti.
§     Syair adalah merupakan puisi lama. Dalam syair tiap-tiap bait terdiri atas 4 baris dan diakhiri dengan bunyi yang sama. Sebagai contoh syair adalah Syair Abdul Muluk, Gurimdam Dua Belas.
§     Suluk adalah merupakan kitab-kitab peninggalan isam yang tertua di nusantara yang menceriterakan mengenai tasawuf. Contoh suluk adalah Suluk Sukarsa, Malang Sumirang, Suluk Wujil.

Seni Pertunjukan

Untuk seni pertunjukan peninggalan Islam contohnya Grebek Besar dan Grebek Maulud (perayaan Sekaten, yang dilaksanakan di daerah Surakarta, Yogyakarta, Demak, Banten, Cirebon, dan Aceh). Debus adalah merupakan seni pertunjukan yang bercorak Islam yang  banyak dilakukan di daerah Banten, Minangkabau, dan juga Aceh. Debus adalah merupakan tarian yang mengerikan dengan memasukkan suatu benda tajam ke dalam tubuh penari, namun tidak menimbulkan luka.

MOBILITAS SOSIAL
Pada umumnya mobilitas sering diartikan sebagai suatu proses perpindahan, atau juga suatu pergerakan lapisan atau strata sosial seseorang maupun kelompok. Mobilitas sendiri ialah sebuah istilah yang memiliki asal dari bahasa latin, mobilis yang artinya mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sedangkan sosial melibatkan seseorang ataupun kelompok warga.
Sedangkan secara harfiah pengertian dari mobilitas sosial yaitu sebagai suatu gerakan yang terjadi karena berpindah ataupun berubah posisi seseorang atau juga sekelompok orang pada saat yang berbeda-beda.

Jenis Mobilitas Sosial

Berdasarkan Tipe

·         Mobilitas Sosial Vertikal

Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajad.

Mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Mobilitas sosial vertikal naik = social climbing mobility = upward mobility
    Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami peningkatan kedudukan menuju tingkatan yang lebih tinggi.
  2. Mobilitas sosial vertikal turun = social sinking
    Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami penurunan kedudukan


·         Mobilitas Sosial Horisontal

Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang sederajad.

·         Mobilitas Sosial Lateral

Mobilitas Geografis Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu tempat ke tempat lain yang berpengaruh pada kedudukan sosialnya


·         Mobilitas Sosial Struktural

Meliputi kesatuan yang luas dan kompleks yang disebabkan oleh hal-hal yang positif maupun negatif.

Berdasarkan Ruang Lingkupnya

·         Mobilitas Sosial Intragenerasi

Mobilitas sosial intragenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial seseorang atau anggota masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi terbagi menjadi dua bentuk umum, yaitu mobilitas intragenerasi naik dan intragenerasi turun.

·         Mobilitas Sosial Antar generasi

Mobilitas sosial intergenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun.

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Faktor Penyebab Mobilitas Sosial

Faktor penyebab mobilitas sosial dibedakan dalam dua hal, pertama faktor struktur, yaitu faktor yang menentukan jumlah refatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk memperolehnya. Faktor struktur ini meliputi, struktur pekerjaan, ekonomi ganda, dan faktor penunjang dan penghambat mobilitas itu sendiri. Kedua. Kedua, faktor individu, dalam hal ini termasuk di dalamnya adalah perbedaan kemampuan, orientasi sikap terhadap mobilitas, dan faktor kemujuran.

·         Faktor Struktur

  1. Struktur Pekerjaan
    Secara kasar aktivitas ekonomi dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor formal dan sektor informal.Perbedaan aktivitas ekonomi ini jelas akan mempengaruhi tingkat mobilitas masyarakat yang terlibat di dalamnya. Demikian halnya pada masyarakat yang aktivitas ekonominya didominasi oleh sektor pertanian dan penghasilan bahan baku (pertambangan, kehutanan) lebih banyak memiliki status kedudukan rendah, dan sedikit kedudukan yang berstatus tinggi, sehingga tingkat mobilitasnya rendah.



  1. Ekonomi Ganda
    Di negara-negara berkembang ternyata perkembangan ekonomi menimbulkan beberapa jenis dualisme. Pertama, adalah kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur yang bersifat tradisional, dan yang kedua adalah berbagai kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur modern.



Dualisme ekonomi itu dapat kita lihat antara sektor pertanian tradisional, yang dicirikan oleh tingkat produktivitas yang rendah dan menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat berada pada tingkat yang lazim disebut dengan istilah tingkat pendapatan subsiten. Sedangkan pada sektor ekonomi modern, dicirikan dengan tipe ekonomi pasar, dimana kegiatan masyarakat dalam memproduksi sebagian besar ditujukan untuk pasar.



  1. Penunjang dan Pengambat Mobilitas
    Anak-anak yang berasal dari kelas sosial menengah pada umumnya memiliki pengalaman belajar yang lebih menunjang mobilitas naik daripada pengalaman anak-anak kelas sosial rendah. Para sarjana teori konflik berpandangan bahwa ijazah, tes, rekomendasi, “jaringan hubungan antar teman (merupakan jaringan hubungan antara teman-teman dekat dalam suatu jenis profesi atau dunia usaha.



Mereka saling tukar-menukar informasi dan rekomendasi menyangkut kesempatan kerja, sehingga menyulitkan bagi orang-orang luar” untuk dapat menerobosnya), dan deskriminasi terang-terangan terhadap kelompok ras maupun kelompok etnik minoritas, serta orang-orang dari kelas sosial rendah untuk melakukan mobilitas naik. Di lain pihak, fakor penghambat tersebut juga menutup kemungkinan terjadinya mobilitas menurun bagi kelompok orang dari kelas sosial atas.


Di samping faktor penghambat, terdapat pula faktor penunjang mobilitas yang bersifat struktural, sebagai misal adanya undang-undang anti deskriminasi, munculnya lembaga-lembaga latihan kerja baik yang dibiayai oleh pemerintah atau LSM, merupakan faktor penunjang penting untuk terjadinya mobilitas naik bagi banyak orang dari status sosial rendah.


·         Faktor Individu

  1. Perbedaan Kemampuan
  2. Perbedaan Perilaku
    a) Pendidikan
    b) Kebiasaan Kerja
    c) Pola Penundaan Kesenangan
    d) Kemampuan “Cara Bermain”
    e) Pola Kesenjangan Nilai
    f) Faktor Keberuntungan/Kemujuran

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

·         Faktor Perubahan Situasi Politik

Situasi politik pada dasarnya adalah kondisi stabilitas pemerintahan termasuk bagaimana dukungan rakyat pada umumnya terhadap struktur pemerintahan yang baru dalam masyarakat tersebut. Melalui dorongandorongan politik seorang individu ingin menduduki posisi-posisi tertentu dalam rangka mengembangkan organisasi politik mereka, biasanya aktivitas ini didukung oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan politik.

Dalam struktur pemerintahan biasanya didukung oleh orang-orang parpol yang duduk di dewan perwakilan rakyat misalnya kedudukan sebagai gubernur, bupati atau walikota, camat, lurah, dan lain-lain. Inilah contoh faktor- faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial secara vertikal dari sisi politik.

·         Faktor Perubahan Sosial Budaya

Dalam masyarakat senantiasa terjadi perubahan baik dalam struktur sosial, interaksi sosial, maupun dalam sistem tata nilai. Perubahanperubahan ini dapat memberikan dorongan kepada individu dalam masyarakat untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan perubahan, sehingga mengakibatkan keinginan yang kuat bagi seorang individu untuk melakukan social climbing. Kemajuan teknologi misalnya, dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas dan perubahan ideologi dapat menimbulkan stratifikasi baru.

·         Faktor Perubahan Ekonomi

Situasi ekonomi dalam masyarakat dapat memberikan dorongan bagi individu ataupun kelompok individu untuk meningkatkan kedudukan mereka masing-masing. Kondisi ekonomi yang membaik dapat memberikan dorongan untuk melakukan ekspansi dalam berbagai macam usaha. Kondisi ekonomi yang buruk juga dapat memengaruhi orang untuk melakukan berbagai macam tindakan antisipatif dalam mencegah kejadian-kejadian yang tidak mereka inginkan.

·         Pertambahan penduduk


Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

  1. Adanya perbedaan ideologi
  2. Adanya perbedaan kepentingan
  3. Adanya perbedaan suku dan asal daerah
  4. Adanya diskriminasi jenis kelamin
  5. Adanya perbedaan ras

Status dan Peranan Mobilitas Sosial

Status dalam Mobilitas Sosial

Menurut Mayor Polak, status dimaksudkan sebagai kedudukan sosial seorang oknum dalam kelompok serta dalam masyarakat. Status sosial memberi bentuk dan pola pada interaksi sosial.Sedangkan menurut Ralph Linton, status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seorang dalam masyarakatnya. Pemilik status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan pemilik status sosial rendah.Jadi, status sosial adalah kedudukan sosial seseorang dalam kelompok masyarakat.

Jenis-Jenis Status Sosial:

  1. Status yang digariskan (Ascribed Status), adalah status yang diperoleh secara alami atau otomatis yang dibawa sejak manusia dilahirkan atau keturunan.



  1. Status yang diusahakan (Achieved Status)adalah status yang diperoleh dengan melalui usaha atau perjuangan sendiri dengan disengaja.




  1. Status yang diberikan (Assigned Status)adalah status yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa memperjuangkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.


Dalam kehidupan masyarakat sering timbul pertentangan yang dialami seseorang sehubungan dengan status yang dimilikinya. Konflik status yang timbul dalam masyarakat, antara lain:

Konflik status yang timbul dalam masyarakat,

  1. Konflik status individual.
  2. Konflik status antar kelompok.
  3. Konflik status antar individu.

Saluran dan Arah Mobilitas Sosial

Arah Mobilitas Sosial

  • Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Dalam mobilitas sosial ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang, misalnya peralihan kewarganegaraan atau pekerjaan.

  • Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya maka terdapat dua jenis mobilitas yaitu, mobilitas sosial vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal kebawah (social sinking).

  • Mobilitas Antargenerasi, Intragenerasi dan Gerak Sosial Geografis
Mobilitas sosial, selain dapat bergerak vertikal dan horizontal, juga dapat bergerak keturunan. Berikut ini kita akan mempelajari mobilitas antar generasi dan mobilitas intragenerasi, serata gerak sosial geografis.

  1. Mobilitas Antargenerasi
    Secara umum, mobilitas antargenerasi berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalanya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik maupun turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya.



  1. Mobilitas Intragenerasi
    Mobilitas ini adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobolitas intragenerasi adalahmobilitas yang terjadi dalam satu kelompok genrasi yangsama.


  • Gerak Sosial Geografis
Gerak sosial geografis adalah perpindahan individu ataukelompok dari satu daerah ke daerah lain, misalnya transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.

Saluran Mobilitas Sosial

Pitirim A. Sorokin menyebutkan saluran mobilitas sosial terbagi atas:

  1. Angkatan Bersenjata, Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya ikut berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik pangkat.



  1. Lembaga Pendidikan, baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan, karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya.




  1. Lembaga Keagamaan, Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat.




  1. Organisasi Politik, Seorang anggota parpol yang profesional dan punya dedikasi yang tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya. Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan legislatif atau eksekutif




  1. Organisasi Ekonomi, organisasi ini baik yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal.



PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Hukum permintaan

Dengan menganggap faktor-faktor lain bersifat tetap (ceteris paribus) hukum permintaan menyatakan bahwa: ketika harga suatu barang/jasa mengalami penurunan, maka jumlah permintaan barang/jasa tersebut akan naik, dan sebaliknya ketika harga barang/jasa meningkat, maka jumlah barang/jasa yang diminta akan berkurang.

Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan

Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa yang diminta. Meskipun demikian, teradapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
§  Harga barang itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan, harga barang/jasa itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah yang diminta.
§  Pendapatan masyarakat
Pada barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah barang/jasa yang diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung), peningkatan pendapatan justru akan mengurangi jumlah barang/jasa yang diminta.
§  Intensitas kebutuhan
Semakin penting barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah permintaannya akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di kala hujan akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak hujan.
§  Jumlah penduduk
Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara maka semkain besar permintaannya terhadap barang/jasa.
§  Selera
Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa akan meningkatkan permintaan terhadap barang/jasa tersebut dibandingkan dengan jenis barang/jasa lain. Misalnya permintaan terhadap tiket konser artis Korea meningkat akhir-akhir ini karena meningkatnya kegemaran remaja Indonesia terhadap artis-artis tersebut.
§  Barang pengganti
Ketersediaan barang pengganti berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Ketika harga teh meningkat, masyarakat yang menganggap kopi adalah barang substitusi dari teh akan mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga permintaan kopi akan meningkat.

Kurva permintaan

Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dan jumlah barang yang diminta. Perubahan pada harga barang itu sendiri akan menyebabkan pergeseran sepanjang kurva permintaan (gambar A) sementara perubahan pada faktor-faktor lain akan menyebabkan pergeseran kurva (gambar B).
Gambar A
kurva permintaan
Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga yang menyebabkan kuantitas meningkat.
Gambar B
pergeseran kurva permintaan
Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk barang/jasa yang diminta.

Penawaran

Pengertian penarawan adalah sejumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.

Hukum penawaran

Berkebalikan dengan hukum permintaan, peningkatan harga barang/jasa akan menyebabkan penwaran terhadap barang/jasa tersebut meninngkat dan sebaliknya, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap.

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:

Selain harga barang itu sendiri, beberapa faktor lain yang memengaruhi permintaan adalah:
§  Biaya produksi
Tinggi rendahnya biaya produksi berpengaruh terhadap kemampuan produksi dan harga jual barang, sehingga berpengaruh terhadap jumlah penawaran.
§  Teknologi
Semakin mutakhir teknologi yang digunakan maka produksi semakin efisien sehingga jumlah yang ditawarkan dapat ditingkatkan.
§  Harapan akan harga masa depan
Jika produsen memperkirakan bahwa harga akan naik di masa dewan, maka penwaran saat ini akan dikurangi dan barang/jasa ditimbun untuk dijual di masa depan dengan harapan keuntungan yang diperoleh meningkat.

Kurva penawaran

Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah barang/ jasa yang ditawarkan. Perubahan harga barang/jasa itu sendiri akan berpengaruh terhadap pergerakan sepanjang kurva penawaran (gambar 1) sementara perubahan pada faktor lain akan berpengaruh terhadap pergeseran kurva permintaan (gambar 2).
Gambar 1
kurva penawaran
Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B
Gambar 2
pergeseran kurva penawaran
Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang ditawarkan saat ini (dari A ke B).

Interaksi Antarnegara-negara ASEAN

1.     Pengertian, faktor pendorong dan penghambat kerjasama
Organisasi internasional dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang. Contohnya, Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat kawasan atau region.
kerja sama adalah menjalin hubungan antara dua negara atau lebih demi mencapai suatu kesepakatan. Terdapat faktor pendorong dan penghambat dalam kerja sama sebagai berikut.
a.     Faktor pendorong
1)     Kesamaan dan perbedaan sumber daya alam
contoh, beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
Perbedaan sumber daya pangan di setiap negara ASEAN juga melahirkan kerja sama. Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Indonesia juga mengimpor beras dari Myanmar dan Thailand untuk memenuhi kebutuhannya.
2)     Kesamaan dan perbedaan wilayah (kondisi geografis)
mengadakan kerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara. Contoh: negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja sama melalui organisasi ASEAN.
b.    Faktor penghambat
1)     Perbedaan Ideologi
Faktanya, saat ini hampir tidak ada negara ASEAN yang menutup diri dari kerja sama antarnegara ASEAN.
2)     Konflik dan peperangan
3)     Kebijakan protektif
Misalnya, tidak menerima impor hasil pertanian karena dapat mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya.
4)     Perbedaan kepentingan tiap-tiap negara.

2.     Bentuk-Bentuk Kerja Sama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan, dan Perkembangannya)
Interaksi dan kerja sama antarnegara-negara ASEAN semakin berkembang seiring dengan munculnya berbagai kebutuhan setiap negara anggota. Kebutuhan sosial, politik, ekonomi, dan bidang-bidang lainnya menuntut suatu negara untuk berperan aktif melakukan kerja sama antarnegara.
a.   Bentuk Kerja Sama di Bidang Sosial dan Budaya
dilakukan agar tercipta kerukunan dan kemajuan bersama. Setiap negara anggota ASEAN diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kerja sama guna mendukung kesejahteraan negaranya sendiri. Kerja sama dalam bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development).
1)     Beberapa bentuk kerja sama di bidang sosial negara-negara anggota ASEAN antara lain sebagai berikut. 1) bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;
2)     membantu kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;
3)     menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan internasional yang bersangkutan;
4)     pengembangan sumber daya manusia;
5)     peningkatan kesejahteraan;
6)     program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
7)     pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;
8)     penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement (ATA)); serta
9)     penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.

b.   Bidang Kerja Sama di Bidang Politik dan Keamanan
Kerja sama politik ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan perdamaian antarnegara di ASEAN.
Beberapa contoh nyata kerja sama politik dan keamanan adalah:
1)     Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT).
2)     Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT).
3)     Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
4)     Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5)     Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional.
6)     Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan antarparlemen.

c.   Bentuk Kerja Sama di Bidang Pendidikan
Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN dalam bidang pendidikan:
1)     ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012), dengan tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity. Pada pertemuan  ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.
2)     Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negaranegara anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang.
3)     Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang).
4)     Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara. Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.

3.     Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan terhadap Kehidupan di ASEAN

a.      Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi di Negara-Negara ASEAN
Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pasar tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN.
Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli keteknikan, guru, akuntan, dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau kekurangan sumber daya manusianya.
MEA membuka pasar dan lapangan kerja yang semakin bersaing sehingga berpengaruh terhadap penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas menjadi modal persaingan dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terbuka berpikiran global. Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi semakin luas dan bersaing bebas antarnegara ASEAN.
b.      Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antar ruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Sosial di Negara-Negara ASEAN
Pada Tahun 2015, ribuan pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal sebagai manusia perahu.
ASEAN mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti simpati dan empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.

c.      Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Budaya di Negara-Negara ASEAN
Kebudayaan adalah salah satu di antara 3 (tiga) pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke tujuan membangun komunitas pada tahun 2015. Konferensi ke-6 Menteri  Kebudayaan dan Kesenian ASEAN di Kota Hue, Vietnam dengan tema “Meningkatkan peranan kebudayaan terhadap perkembangan yang berkesinambungan dari komunitas ASEAN” tanggal 19-20 April 2014, menegaskan tekad semua negara ASEAN tentang satu komunitas bersama, visi bersama, dan jati diri bersama.
Beberapa aktivitas lain yang dilakukan sebagai dampak pengaruh perubahan komitmen kebudayaan ASEAN antara lain sebagai berikut.
1)     Festival Budaya ASEAN (FBA) Festival Budaya ASEAN 2013 digelar di Kota Purwakarta, Jawa Barat, tanggal 29 Juni 2013. Kegiatan itu diikuti sembilan negara, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam dan tuan rumah Indonesia. Festival ini merupakan ajang memperkenalkan kebudayaan Kota dan Kabupaten Purwakarta ke masyarakat ASEAN, juga merupakan ajang mempertautkan dan memperkenalkan kebudayaan sesama negara ASEAN. Bagi Indonesia, kegiatan ini merupakan salah satu cara memperoleh devisa dari sektor pariwisata.
2)     Perkemahan Budaya Serumpun ASEAN Perkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negaranegara ASEAN yang diprakarsai tiga negara, yaitu Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun demi menciptakan ketahanan budaya
3)     Industri Musik Musik merupakan salah satu hasil dari budaya. Saat ini, musik sudah menjadi salah satu cabang industri yang dapat dinikmati oleh siapa pun dan di manapun. Di Asia Tenggara, jenis musiknya beragam. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah musik dangdut. Perkembangan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai even lainnya menunjukkan hal tersebut.

d.      Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Politik di Negara-Negara ASEAN
Beberapa kasus yang menjadi sorotan antara lain:
1)   Sengketa Perbatasan Wilayah Masalah perbatasan wilayah telah menjadi persoalan di beberapa negara ASEAN, seperti kasus Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan, kasus Kepulauan Spratly, dan Kuil Preah Vihear, dan Pulau Pedra Branca.

2)   Pekerja Migran
Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara.
Beberapa kasus pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara ASEAN antara lain kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan pekerja rumah tangga migran.

Beberapa negara ASEAN menawarkan untuk menyusun peraturan terkait sistem rekrutmen, penempatan kerja, dan besaran upah yang diberikan.
·         Penguatan kerangka kebijakan regional bagi perlindungan pekerja migran: Fokusnya adalah bantuan teknis kepada Kelompok Kerja ASEAN tentang Pekerja Migran, yang terdiri dari serikat pekerja, organisasi nonpemerintah, organisasi pekerja migran dan akademisi, untuk melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan konsultasi regional dan nasional mengenai Deklarasi ASEAN dan suatu Instrumen ASEAN yang bersifat mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana ditetapkan dalam mandat Rencana Aksi Vientiane ASEAN.
·         Penguatan Aliansi Regional bagi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (Migran) (ADWA): Fokusnya adalah mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah tangga migran dalam membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia di tingkat regional (Asian Domestic Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan hak asasi manusia dan perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di Asia.

e.      Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Pendidikan di Asia Tenggara Ketimpangan mutu pendidikan antarnegara anggota ASEAN menjadi salah satu kendala terbesar ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ASEAN dalam bidang pendidikan.
Secara khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, pemerintah Indonesia berupaya memberikan kesempatan kepada lembaga pendidikan melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan. Contohnya, meningkatkan mutu pendidik baik bagi dosen atau guru melalui proses sertifikasi, akreditasi, standarisasi pendidikan, peningkatan gaji dan kesejahteraan pendidik, serta rekrutmen pendidik yang profesional.
4.     Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara NegaraNegara ASEAN
Melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015 terus ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yaitu kerja sama dalam bidang politikkeamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Peningkatkan kerja sama tersebut memerlukan dorongan antara lain kekompakan,  konsistensi, keterbukaan, rasa “ke-kekita-an” (we feeling), saling menghormati dan kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community), serta dinamis dalam menjalani kerja sama.
Kerja sama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach) dalam berbagai sektor (multisektor).
Pertemuan ke-1 ASEAN Ministerial Meeting on Women di Vientiane, Laos, 1619 Oktober 2012 telah mengadopsi Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and ASEAN Women’s Partnership for Environmental Sustainability.
Deklarasi tersebut merupakan komitmen ASEAN untuk meningkatkan:
a. Pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan;
b. Akses, kepemilikan, dan kontrol terhadap sumber daya; dan
c. Pembuatan kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk perempuan terutama yang berasal dari kelompok rentan.

Perubahan Sosial

1. Berdasarkan waktu:

  • Perubahan lambat atau evolusi: yaitu perubahan yang berlangsung dalam waktu yang lama dan bersifat lambat, misalnya perubahan mata pencaharian dari berburu dan meramu menjadi bertani dan berternak.
  • Perubahan cepat atau revolusi: yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat dan cepat. Dalam revolusi, biasanya ada pemimpin yang menggerakan revolusi tersebut dan ada tujuan yang kuat dari golongan bersangkutan untuk melakukan perubahan. Contoh revolusi adalah revolusi Perancis dan perebutan kemerdekaan Indonesia dari Jepang.

2. Berdasarkan intensitas:

  • Perubahan kecil: yaitu perubahan yang dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat luas. Misalnya perubahan mode pakaian, perubahan mode rambut, dsb.
  • Perubahan besar: yaitu perubahan yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat luas. Misalnya penemuan internet dan komputer yang mengubah cara berkomunikasi secara besar, atau penemuan mesin uap yang mengubah proses produksi dari penggunaan tenaga manusia menjadi pengunaan tenaga mesin.

3. Berdasarkan penyebab:

  • Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan: yaitu perubahan yang sudah direncanakan terlebih dahulu untuk tujuan tertentu. Perubahan sosial ini sering disebut juga intended change atau planned changed. Beberapa sosiolog juga menyebut perubahan sosial yang dikehendaki sebagai pembangunan sosial. Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah program keluarga berencana untuk menahan cepatnya pertumbuhan penduduk.
  • Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan: yaitu perubahan yang terjadi tanpa direncanakan dan umumnya membawa dampak yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang terjadi karena bencana alam sehingga banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencahariannya, sehingga perlu beradaptasi dengan lingkungan baru tempat evakuasi.

Faktor Penyebab Perubahan Sosial

1. Faktor Internal: yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat

  • Bertambah atau berkurangnya penduduk

Bertambah atau berkurangnya penduduk mengubah struktur sosial dan demografi di masyarakat. Bertambahnya penduduk membuat persaingan kerja semakin meningkat, namun jika tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai dapat menimbulkan pengangguran. Lebih luasnya lagi pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan dan kriminalitas. Jumlah penduduk yang berkurang juga menimbulkan perubahan sosial, misalnya saat ini jumlah penduduk di Jepang semakin berkurang karena banyak masyarakat Jepang yang tidak ingin berkeluarga, dampaknya jumlah tenaga kerja menjadi berkurang dan yang lebih parah jumlah penduduk di Jepang dapat semakin habis.
  • Penemuan-penemuan baru.
Salah satu pemicu perubahan sosial adalah penemuan-penemuan baru. Penemuan baru dapat dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan sebuah penemuan akan sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Misalnya penemuan benua Amerika oleh Colombus. Colombus menemukan benua Amerika, bukan menciptakan benua Amerika. Invention adalah penemuan terhadap sesuatu yang benar-benar baru. Misalnya penemuan mesin uap oleh James Watt, atau penemuan telepon oleh Graham Bell. James Watt merupakan penemu sekaligus orang pertama yang menciptakan mesin uap, begitu juga Graham Bell dengan teleponnya.
  • Konflik dalam masyarakat.
Konflik dalam masyarakat juga menjadi penyebab perubahan sosial. Hal ini sudah sedikit disinggung di teori konflik dalam perubahan sosial. Dalam masyarakat, terdapat berbagai macam kelompok sosial, dan setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Perbedaan kepentingan dapat menjadi penyebab konflik. Contoh konflik yang menghasilkan perubahan sosial adalah konflik antar agama di Ambon. Dampaknya terjadi segregasi atau pemisahan antara orang beragama Kristen dengan orang beragama Islam. Muncul daerah yang hanya berisi penduduk Muslim dan ada daerah yang hanya berisi penduduk Kristen.
  • Adanya revolusi.
Revolusi dan pemberontakan dapat juga menjadi pemicu perubahan sosial. Contoh dari perubahan sosial akibat revolusi adalah jatuhnya kerajaan Rusia yang dipimpin oleh Tsar dan bentuk kerajaan Rusia pun berubah menjadi negara sosialis yang dipimpin oleh Lenin dan Stalin.

2. Faktor Eksternal: yaitu faktor yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

  • Faktor lingkungan fisik atau alam.
Faktor lingkungan yang umumnya menyebabkan perubahasn sosial adalah bencana alam. Misalnya ketika terjadi bencana alam, masyarakat akan mengevakuasi diri mereka menuju tempat baru yang lebih aman. Dalam tempat baru tersebut, masyarakat akan beradaptasi dan menyesuaikan keadaan mereka dengan kondisi lingkungan yang baru tersebut. Dalam proses adaptasi tersebut terdapat perubahan sosial di dalamnya, misal perubahan nilai-nilai yang dianut, perubahan budaya menyeseuaikan lingkungan, dsb.
  • Peperangan
Keadaan perang juga menimbulkan perubahan yang besar. Perang merupakan keadaan eksternal karena melibatkan pihak lain di luar masyarakat itu sendiri. Perang menciptakan banyak perubahan misalnya perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet menyebabkan pecahnya Uni Soviet menjadi negara-negara baru dengan sistem politik dan pemerintahan yang berbeda.
  • Pengaruh kebudayaan lain.
Kebudayaan lain yang masuk melalui globalisasi pun menjadi penyebab perubahan sosial di suatu masyarakat. Berkembangnya teknologi informasi menyebabkan semakin mudahnya budaya lain masuk ke suatu masyarakat. Contoh perubahan sosial akibat pengaruh budaya lain adalah gaya hidup anak-anak masa kini yang terpengaruh oleh budaya K-pop dari Korea Selatan, atau gaya rambut dan gaya berpakaian yang mengikuti artis-artis Holywood.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto:

  1. Kontak dengan budaya lain.
Kontak dengan budaya lain dimungkinkan terjadi karena adanya proses difusi yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan.
  1. Sistem pendidikan yang maju.
  2. Lapisan masyarakat yang terbuka (open stratification), yang memungkinkan orang untuk bermobilitas sosial secara vertical.
  3. Penduduk yang heterogen.
  4. Memiliki orientasi ke depan, artinya punya visi untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
  5. Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto

  1. Kurangnya hubungan atau interaksi dengan masyarkat lain.
  2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
Perubahan sosial ditopang oleh penemuan-penemuan ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Apabila ilmu pengetahuan lambat, maka inovasi penemuan yang memicu perubahan pun akan lambat.
  1. Sikap masyarakat yang tradisional dan menolak perubahan.
  2. Prasangka buruk terhadap budaya baru.
  3. Hambatan ideologis.
  4. Adanya adat atau kebiasaan yang sudah tertanam kuat sehingga menolak sesuatu yang baru.

Dampak Perubahan Sosial

Dampak Positif:

  • Munculnya penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia. Contoh dari penemuan yang sangat membantu aktivitas manusia adalah penemuan internet, komputer, dan ponsel pintar.
  • Munculnya nilai dan norma baru yang lebih relevan.
Dengan perubahan yang dinamis, norma atau nilai lama yang sudah tidak relevan dapat diperbaharui menjadi norma dan nilai baru yang lebih relevan untuk diterapkan. Misalnya di masa ini sudah ada pedoman menghubungi guru atau dosen melalui pesan singkat. Jaman dahulu pedoman ini tidak ada karena aplikasi pesan singkat masih terbatas. Contoh lain adalah munculnya undang-undang informatika dan transaksi elektronik akibat perkembangan teknologi.
  • Munculnya lembaga atau institusi baru. Contoh institusi yang muncul akibat perubahan sosial adalah International Labor Organization, yaitu organisasi internasional yang melindungi hak-hak buruh. Di jaman dahulu, hak-hak buruh dipegang oleh pemilik perusahaan dan pemilik perusahaan seringkali mengeksploitasi buruh secara berlebihan, dengan adanya organisasi seperti ini, hak-hak buruh menjadi lebih terjamin.

Dampak Negatif:

  • Perubahan yang terlalu cepat dapat menimbulkan anomie, yaitu keadaan dimana nilai lama sudah tidak relevan dan nilai baru belum terbentu. Orang menjadi kehilangan nilai untuk dipegang.
  • Kemunduran moral.
Dampak lain dari perubahan sosial adalah kemunduran moral. Contoh dari perubahan sosial yang menunjukkan kemunduran moral adalah banyaknya berita hoaks dan ujaran kebencian di media sosial, serta maraknya bullying online.
  • Munculnya konflik sosial yang dapat menimbulkan disintegrasi atau perpecahan. Perubahan sering juga menimbulkan konflik sosial. Salah satu konflik yang berbahaya adalah wacana perang nuklir. Nuklir merupakan teknologi yang ditemukan untuk persenjataan dan pembangkit listrik. Apabila digunakan untuk berperang, maka akan sangat berbahaya dampak yang ditimbulkannya.



PERKEMBANGAN MASYARAKAT SEJAK MASA KEMERDEKAAN HINGGA REFORMASI






















Sumber :
"Ruang dan Interaksi Antarruang: Pengertian, Syarat dan Bentuknya", https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/14/080000369/ruang-dan-interaksi-antarruang-pengertian-syarat-dan-bentuknya?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Nibras Nada Nailufar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar